Menu

Tren USD Alami Jeda, Euro Bergerak Naik

Galuh

Dolar AS menghentikan tren penguatannya ditengah melambungnya ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga AS. Euro menggunakan momentum ini untuk beranjak naik dari posisi terendahnya dalam periode 2 tahun terakhir.

Dolar AS menghentikan tren penguatannya ditengah melambungnya ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga AS. Euro menggunakan momentum ini untuk beranjak naik dari posisi terendahnya dalam periode 2 tahun terakhir.


Pair EUR/USD meningkat 0.22% ke level 1.2542 dalam sesi trading Senin (6/10) sore ini, atau menguat dari level terendah Jumat lalu yang menduduki angka 1.2499. Perolehan tersebut merupakan poin terendah EUR/USD dalam 2 tahun terakhir. Di sisi lain, indeks Dolar AS yang memantau performa USD terhadap 6 mata uang mayor lainnya menunjukkan sedikit kemerosotan dari level tertinggi 4 tahun yang diraih Jumat lalu. Pencapaian tertinggi Greenback menandai tren penguatan yang berlangsung dalam kurun waktu 12 minggu terakhir, atau merupakan reli Dolar AS terpanjang sejak 1971.

Dolar AS Dilambungkan Data NFP

Permintaan terhadap USD semakin terdorong dengan data tenaga kerja yang menunjukkan hasil lebih baik dari prediksi. Hal ini semakin memperbesar ekspektasi tehadap kenaikan suku bunga The Fed yang diprediksi akan terjadi pada pertengahan tahun depan. Data NFP yang rilis Jumat malam lalu menunjukkan adanya penambahan 248.000 lapangan kerja, atau jauh lebih tinggi dari perkiraan peningkatan di angka 215.000. Sementara itu, tingkat pengangguran juga turun ke level 5.9%, atau mencapai level terendah sejak Juli 2008.

Zona Euro Belum Lepas Dari Krisis

Perbedaan ekspektasi terhadap kebijakan moneter bank-bank sentral dari Zona Euro dan AS telah menunjang dominasi USD terhadap Euro dalam beberapa bulan terakhir ini. ECB diperkirakan akan mempertahankan kebijakan longgar-nya, sedangkan The Fed terus diprediksi akan segera meningkatkan suku bunga acuan. Keputusan ECB untuk menerapkan kebijakan moneter longgar tidak lain adalah sebagai reaksi atas memburuknya data inflasi dan kondisi perekonomian Zona Euro saat ini.

Pada rapat minggu lalu, ECB tidak menyebutkan besaran dana yang dikeluarkan untuk program pembelian aset. Tindakan ini dapat ditengarai sebagai aksi ECB untuk mengantisipasi efek dari pemberian stimulus yang sebelumnya telah dilaksanakan.

Laporan ekonomi dari Jerman yang turun sore ini menunjukkan hasil negatif di bulan Agustus. Pencapaian tersebut terkait dengan menurunnya pesanan pabrik yang jatuh hingga ke level 5.7%, atau lebih buruk dari prediksi penurunan di 2.5%. Angka kemerosotan ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2009 lalu, yang juga membebani outlook perekonomian Zona Euro untuk kuartal ketiga tahun ini. Penurunan di sektor jasa yang ditunjukkan dari data ekonomi Zona Eropa Jumat lalu juga semakin menambah kekhawatiran terhadap usaha pemulihan yang semakin kehilangan momentum.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE