Menu

USD Masih Defensif Meski Jobless Claims Membaik

Galuh

Dolar AS masih bergelut di level terendah 3 bulan versus Euro pada awal sesi trading Jumat (15/5) ini, meskipun hasil positif dari pasar tenaga kerja mampu memperbaiki posisi Greenback terhadap beberapa mata uang lain. Perolehan data klaim tunjangan pengangguran menunjukkan penurunan di tingkat terendah 15 tahun, yang mampu mengurangi sedikit dampak buruk dari kemerosotan retail AS.

Dolar AS masih bergelut di level terendah 3 bulan versus Euro pada awal sesi trading Jumat (15/5) ini, meskipun hasil positif dari pasar tenaga kerja mampu memperbaiki posisi Greenback terhadap beberapa mata uang lain. Perolehan data klaim tunjangan pengangguran menunjukkan penurunan di tingkat terendah 15 tahun, yang mampu mengurangi sedikit dampak buruk dari kemerosotan retail AS.


Initial Jobless Claims
semalam mencatatkan pencapaian yang lebih baik dari ekspektasi dengan berkurang ke poin 264.000 dari level 265.000 di periode sebelumnya. Hal ini terbilang mengejutkan, sebab data tersebut diprediksikan akan meningkat hingga ke angka 275.000. Ahli strategi senior di RBC, Elsa Lignos berpendapat bahwa perolehan ini menunjukkan kemajuan yang positif dari sektor tenaga kerja di kuartal kedua, sehingga turut meringankan efek negatif yang tercipta dari jebloknya data penjualan retail. Akan tetapi, ia juga meyakini jika apiknya laporan klaim tunjangan pengangguran saja tak cukup untuk membalikkan posisi USD saat ini.


Analis memprediksi jika perekonomian AS akan segera menunjukkan momentum perbaikan setelah sedikit terganggu di kuartal pertama tahun ini. Keyakinan ini akan kembali menunjang kepercayaan pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed di tahun 2015.


USD Masih Tunjukkan Pergerakan Defensif

Terhadap Euro dan Sterling, Dolar AS masih berada dalam posisi defensif hingga saat ini. EUR/USD menanjak ke level tertinggi 5.5 bulan menembus poin 1.14, sementara GBP/USD juga masih bertahan di atas 1.58. Indeks USD versi Reuters saat ini terdampar di posisi terendah 4 bulan, dengan angka penurunan pada minggu ini mencapai 1.4%. Indeks ini juga telah mundur sebanyak 7% dari poin tertinggi 12 tahun di 100.39 yang tercapai Maret lalu.

Akan tetapi, Greenback masih mampu unggul dari beberapa mata uang lain seperti Yen, Dolar Australia, dan Dolar New Zealand. USD/JPY memantul dari poin rendah 2 minggu (118.885) ke level 119.23, sedangkan AUD/USD selip ke level 0.8083, atau terdorong turun dari puncak tertinggi 4 bulan di 0.8164. Sementara itu, NZD/USD juga mengendur ke poin 0.7488 dari level tertinggi 1 minggu di 0.7564.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE