Menu

Waller The Fed Redupkan Proyeksi Rate Cut, Dolar Reli

Nina Hapsari

Anggota permanen FOMC Christopher Waller menyampaikan bahwa siklus pelonggaran moneter The Fed harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Dolar pun bullish ke level tertinggi satu bulan.

Seputarforex - Pada sesi Asia hari Rabu (17/Januari), Indeks Dolar AS (DXY) menguat hingga 103.50-an, kisaran tertinggi sejak 13 Desember tahun lalu. Penguatan Dolar sejak kemarin telah mencapai lebih dari 0.60% dan dipicu oleh pernyataan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller dalam sebuah acara di Brookings Institution. Waller mengatakan bahwa The Fed sebaiknya tidak terburu-buru memangkas suku bunga sebelum trend inflasi rendah bisa dipastikan.

Menurutnya, laju inflasi memang telah mendekati target 2% dan pemotongan suku bunga kemungkinan besar akan terjadi tahun ini. Namun, pelonggaran moneter seharusnya dilakukan secara lebih hati-hati, tidak dalam skala besar dan cepat.

"Yang terpenting adalah ekonomi dalam kondisi baik. Ini dapat memberikan kami keleluasaan untuk bergerak secara hati-hati dan metodis. Kami dapat melihat bagaimana data-datanya berkembang, memastikan bahwa kemajuan tersebut dapat dipertahankan," ujar Waller.

Ia lalu menambahkan, "Hal terburuk yang bisa terjadi adalah semuanya berbalik setelah kita sudah mulai memotong (suku bunga). Kami benar-benar ingin melihat bukti bahwa kemajuan ini... dalam data riil dan data inflasi terus berlanjut. Saya yakin itu akan terjadi."

Pernyataan Christopher Waller dianggap penting oleh para pelaku pasar mengingat posisinya sebagai voting member permanen di FOMC. Data FedWatch CME menunjukkan peluang rate cut pada Maret telah turun dari 76.9% menjadi 62.2%. Para trader dan investor juga mengurangi jumlah penurunan suku bunga tahun ini dari 7 kali pemotongan menjadi 6 kali saja setelah pidato Waller.

 

Pasar Nantikan Rilis Data AS

Dalam minggu ini, ada tiga rilis data penting AS yang diantisipasi pasar, yaitu data Retail Sales, produksi industri, dan klaim pengangguran. Sejumlah analis optimis terhadap hasil data-data tersebut.

Data Retail Sales AS diproyeksikan naik ke 0.4% pada Desember 2023. Sementara itu, produksi industri diperkirakan turun tipis ke 0.0% pada periode yang sama. Kemudian, data klaim pengangguran diprediksi naik dari 202k menjadi 207k.

Dolar berpotensi menguat lebih lanjut apabila hasil aktual untuk ketiga data tersebut melampaui ekspektasi pasar.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE