Rabu, 10 Mei 2023
- Jam 19:30 WIB: data Consumer Price Index (CPI) AS bulan April 2023 (Berdampak tinggi pada USD).
Data inflasi dirilis oleh biro statistik tenaga kerja AS untuk mengukur persentase perubahan CPI dibandingkan periode sebelumnya. CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi dirilis secara bersamaan. Masing-masing dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Keduanya berdampak tinggi terutama data y/y.
The Fed memperhatikan CPI total y/y dan CPI inti y/y sebagai acuan inflasi tahunan AS. Selain itu, laju inflasi tahunan (y/y) maupun bulanan (m/m) selalu menjadi fokus pada setiap FOMC meeting. Hal itu karena data inflasi akan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi The Fed untuk memutuskan kenaikan suku bunga.
Inflasi di AS terus melandai dalam 9 bulan terakhir. Bulan Maret lalu, CPI total y/y kembali turun menjadi +5.0%, lebih rendah dari perkiraan +5.1%, dan menjadi yang terendah sejak Mei 2021. CPI inti y/y menunjukkan +5.6%, sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang +5.5%.
Naiknya inflasi tahunan terutama disebabkan oleh meningkatnya harga makanan (+8.5%) dan sewa tempat tinggal (+8.2%). Sementara itu, harga gasoline turun hingga 17.4%, dan harga kendaraan bermotor bekas turun hingga 11.6%.
Untuk basis bulanan (m/m), CPI total naik 0.1%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.2%, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. CPI inti m/m mencapai +0.4%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang +0.5%.
Untuk bulan April 2023, diperkirakan CPI total y/y akan tetap +5.0%, sedangkan CPI inti y/y diperkirakan turun menjadi +5.5%, CPI total m/m diperkirakan naik menjadi +0.4%, sementara CPI inti m/m diekspektasikan turun menjadi +0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.
Kamis, 11 Mei 2023
- Jam 18:00 WIB: hasil meeting BoE: pengumuman suku bunga dan ringkasan kebijakan moneter BoE bulan Mei 2023 (Berdampak tinggi pada GBP):
Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting di antara para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting terakhir tanggal 23 Maret lalu, BoE kembali menaikkan lagi suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi +4.25%, sesuai dengan perkiraan pasar. Kenaikan ini adalah yang kesebelas kalinya secara berturut-turut dan mengantarkan level suku bunga Inggris ke titik tertinggi sejak akhir tahun 2008. Pertimbangan untuk menaikkan suku bunga adalah kekhawatiran akan dampak inflasi tingg. Terlepas dari risiko resesi ekonomi, para pejabat bank sentral telah berkomitmen untuk mengembalikan tingkat inflasi ke target 2.0% y/y.
Tingkat inflasi di Inggris kembali naik menjadi +10.4% y/y pada bulan Februari lalu. Bank sentral menyebutkan bahwa inflasi mungkin masih akan turun sepanjang tahun ini ke tingkat yang lebih rendah dari perkiraan. Namun, para pembuat kebijakan memperingatkan jika pengetatan lebih lanjut akan diperlukan apabila ada tekanan inflasi secara terus-menerus.
Mengenai krisis perbankan yang terjadi baru-baru ini, bank sentral mencatat bahwa sistem perbankan Inggris masih tangguh dengan mempertahankan permodalan dan likuiditas yang kuat. Para pejabat bank sentral juga akan terus mencermati dampak kondisi kredit yang dihadapi oleh konsumen dan sektor bisnis, serta pengaruhnya terhadap prospek ekonomi makro dan inflasi.
Inflasi bulan Maret sudah turun menjadi +10.1% y/y, tetapi dianggap tinggi karena jauh di atas target bank sentral yang +2.0%. Oleh karena itu, BoE diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level +4.50% pada meeting bulan Mei 2023. Jika BoE menaikkan suku bunga, maka GBP akan cenderung menguat. Statement bank sentral hari ini bisa dibaca di sini.
- Jam 18:00 WIB: notulen meeting BoE hari ini (11 Mei 2023) (Berdampak tinggi pada GBP).
Selain penetapan suku bunga, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga berikutnya. Notulen meeting antara lain berupa hasil voting untuk penentuan suku bunga yang irilis dengan format: X1-X2-X3, di mana X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan suku bunga, dan X3 merupakan jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.
Pada meeting terakhir tanggal 23 Maret lalu, hasil voting untuk suku bunga adalah 7-0-2. Artinya, ada 7 anggota MPC yang menginginkan kenaikan suku bunga, sementara 2 anggota lainnya ingin tidak ada perubahan. Pada meeting hari ini, diperkirakan hasil voting untuk suku bunga akan tetap 7-0-2. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa dibaca di sini.
- Jam 18:30 WIB: konferensi pers BoE yang dihadiri gubernur Andrew Bailey (Berdampak tinggi pada GBP).
Andrew Bailey dijadwalkan mengadakan konferensi pers mengenai keputusan suku bunga acuan BoE bulan Mei. Konferensi pers Bailey bisa dipantau di sini, sementara isi konferensi pers bisa dibaca di sini.
- Jam 19:30 WIB: data Producer Price Index (PPI) AS bulan April 2023 (Berdampak tinggi pada USD).
Disebut juga sebagai Finished Goods PPI atau Wholesale Prices, PPI mengukur inflasi atau persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen. Data ini akan mempengaruhi inflasi di tingkat konsumen karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen pada akhirnya akan dibebankan ke konsumen. Kriteria PPI juga mencakup jasa konstruksi, belanja pemerintah, dan ekspor.
Ada 2 data yang dirilis, yaitu PPI inti (Core PPI) yang tidak termasuk energi dan bahan makanan, serta PPI total. Masing-masing dihitung dalam basis bulanan (m/m atau month over month) dan tahunan (y/y atau year over year).
PPI total AS bulan Maret lalu turun 0.5% m/m (atau -0.5%), lebih rendah dari perkiraan stagnan atau 0.0%, dan menjadi yang terendah sejak April 2020. PPI inti m/m turun 0.1%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.2%, dan menjadi yang terendah sejak September 2019.
Untuk basis tahunan (y/y), PPI total naik 2.7%, terendah sejak Januari 2021. Penurunan terjadi pada harga gasoline, listrik, gas, mesin, kendaraan bermotor, sayuran, dan sektor jasa.
Untuk bulan April 2023, PPI total m/m diperkirakan naik 0.3%, PPI inti m/m akan naik 0.2%, dan PPI total y/y diperkirakan naik 2.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.
- Jam 19:30 WIB: data Jobless Claims AS per 5 Mei 2023 (Berdampak medium-tinggi pada USD).
Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.
Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.
Minggu lalu, Jobless Claims AS mencapai 242,000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan 239,000 klaim, dan lebih tinggi dari minggu sebelumnya yang 229,000 klaim. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik menjadi 239,250.
Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan naik menjadi 245,000. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.
Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.
