EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 21 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 21 jam lalu, #Saham AS

14-15 Desember 2022: Suku Bunga Fed, Inflasi Inggris, GDP New Zealand

Penulis

Data berdampak hari ini adalah CPI Inggris. Besok ada suku bunga dan statement The Fed, konferensi pers ketua The Fed Powell, serta GDP Selandia Baru.

Rabu, 14 Desember 2022

CPI adalah pengukur utama tingkat inflasi yang selalu diperhatikan bank sentral sebagai pertimbangan utama dalam menentukan suku bunga. Data terdiri dari 2 jenis yaitu CPI total dan CPI inti (Core CPI) yang tidak memperhitungkan kategori makanan, minuman, serta energi (bahan bakar minyak dan gas). Masing-masing data dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Yang paling berdampak adalah CPI total y/y (inflasi tahunan) karena digunakan sebagai acuan oleh BoE.

Disamping CPI, juga dirilis data Producer Price Index (PPI) dan Retail Price Index (RPI) yang hanya mengukur barang-barang konsumsi utama dan biaya sewa tempat tinggal (y/y). Akan tetapi, dampak CPI jauh lebih tinggi dari kedua data tersebut.

Bulan Oktober lalu, inflasi tahunan Inggris naik menjadi +11.1%, lebih tinggi dari perkiraan +10.7%, dan merupakan rekor inflasi tertinggi sejak 1981.

14-15 Desember 2022: Suku Bunga Fed,

CPI inti y/y naik 6.5%, lebih tinggi perkiraan +6.4%, dan sama dengan bulan sebelumnya (rekor tertinggi sejak 1997). Naiknya inflasi tahunan terutama disebabkan oleh meningkatnya harga gas (+128.9%), harga listrik (+65.7%), makanan (+16.2%), bahan bakar (+22.2%), dan biaya transportasi (+8.9%).

Sementara untuk basis bulanan (m/m), CPI total Inggris naik 2.0%, tertinggi sejak April lalu.

Untuk bulan November 2022, diperkirakan CPI total y/y akan turun menjadi +10.9%, m/m akan turun menjadi +0.6%, dan CPI inti y/y diperkirakan tetap +6.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

 

Kamis, 15 Desember 2022

  • Jam 02:00 WIB: hasil meeting FOMC

1. Statement FOMC dan pengumuman suku bunga The Fed bulan Desember 2022 (Berdampak tinggi pada USD).

FOMC memberikan statement mengenai kebijakan moneter rata-rata 8 kali dalam setahun, bersamaan dengan pengumuman suku bunga. Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting, dan hasil voting secara individu serta komentar-komentarnya dimuat dalam statement FOMC yang dirilis seusai meeting. Selain suku bunga, statement juga berisi mengenai kebijakan lainnya dan perkiraan kondisi ekonomi di waktu mendatang yang bisa mempengaruhi kebijakan bank sentral.

14-15 Desember 2022: Suku Bunga Fed,

Pada meeting terakhir tanggal 2-3 November lalu, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.75% ke level +3.75% hingga +4.00%, sesuai dengan perkiraan pasar. Kenaikan ini adalah yang keenam kalinya secara berturut-turut, dan mengantarkan suku bunga ke level tertinggi sejak 2008. Kebijakan rate hike dipicu oleh lonjakan inflasi AS yang mencapai level tertinggi 41 tahun.

Statement menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga yang berkelanjutan dalam kisaran target akan disesuaikan. Dalam memutuskan besarnya kenaikan suku bunga lebih lanjut, para anggota komite juga akan mempertimbangkan pengetatan kumulatif kebijakan moneter yang akan mempengaruhi aktivitas ekonomi dan inflasi, serta perkembangan ekonomi dan keuangan.

Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Desember bisa lebih kecil. Tetapi dalam konferensi pers, ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa tingkat suku bunga akhir akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. The Fed berusaha untuk menerapkan kebijakan moneter yang cukup ketat guna mengembalikan tingkat inflasi ke target 2.0%.

Dalam pidatonya di Brookings Institution baru-baru ini, Powell mengatakan bahwa tingkat akhir besaran suku bunga kemungkinan akan lebih tinggi dari 4.60% seperti yang ditunjukkan pada proyeksi bulan September. Meskipun dalam beberapa bulan terakhir mulai melandai, tetapi tingkat inflasi AS masih jauh dari target 2.0%.

Untuk bulan Desember ini, analis memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin atau 0.50% menjadi +4.25% hingga +4.50%. Berdasarkan CME Fedwatch, probabilitas kenaikan suku bunga sebesar 0.50% telah mencapai 79.4%. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

2. Proyeksi ekonomi AS (Berdampak tinggi pada USD).

Dirilis empat kali dalam setahun, laporan ini meliputi proyeksi FOMC untuk inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran untuk dua tahun mendatang. Pada proyeksi terakhir yang dirilis tanggal 22 September lalu, The Fed menurunkan estimasi GDP tahun 2022 secara signifikan dari +1.7% menjadi +0.2%. Estimasi GDP 2023 juga diturunkan dari +1.7% ke +1.2%, sementara untuk tahun 2024 turun dari +1.9% menjadi +1.7%.

Untuk PCE inflation, proyeksi tahun 2022 naik dari +5.2% menjadi +5.4%, tahun 2023 turun menjadi +2.8%, dan tahun 2024 turun ke +2.3%.

Tingkat pengangguran tahun 2022 mengalami kenaikan ekspektasi dari 3.7% menjadi 3.8%, tahun 2023 naik menjadi 4.4%, dan tahun 2024 tetap 4.4%.

Dengan melandainya tingkat inflasi beberapa bulan terakhir, proyeksi ekonomi AS diperkirakan mengalami perubahan. Data dari meeting terakhir bisa dibaca di sini, sementara hasil untuk meeting hari ini bisa diunduh di sini.

 

  • Jam 02:30 WIB: konferensi pers FOMC yang dihadiri ketua The Fed Jerome Powell (Berdampak tinggi pada USD).

14-15 Desember 2022: Suku Bunga Fed,

Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada keterangan Powell mengenai prospek kenaikan suku bunga di tahun depan. Jika pernyataan dan komentar Powell dianggap hawkish, maka USD akan menguat. Namun jika Powell dianggap dovish, USD akan cenderung melemah. Konferensi pers Jerome Powell bisa dipantau di sini.

 

GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, dan dinyatakan dalam persentase perubahan dibandingkan periode sebelumnya. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data GDP per kuartal 3 kali (Preliminary, Second Release, dan Final), Selandia Baru hanya merilis data sekali per kuartal pada sekitar 80 hari setelah berakhirnya kuartal tersebut.

14-15 Desember 2022: Suku Bunga Fed,

Kuartal kedua lalu, GDP Selandia Baru mengalami kenaikan 1.7%, lebih tinggi dari perkiraan +1.0%, dan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi 0.2% (atau -0.2%). Kenaikan tersebut disumbang oleh sektor jasa dan industri. Sementara itu, sektor manufaktur mengalami penurunan.

Untuk kuartal ketiga tahun 2022, diperkirakan GDP akan mengalami pertumbuhan 0.8%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Martin
298677
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.