Kamis, 15 Desember 2022
- Jam 07:30 WIB: data Employment Change dan tingkat pengangguran di Australia bulan November 2022 (Berdampak tinggi pada AUD).
Employment Change mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di Australia dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Data ini dirilis bersamaan dengan persentase perubahan tingkat pengangguran dibandingkan bulan sebelumnya. Angka pengangguran selalu diperhatikan oleh RBA guna menentukan target pertumbuhan dan kebijakan perubahan tingkat suku bunga.
Bulan Oktober lalu, lapangan pekerjaan di Australia bertambah 32,200, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 15,000, dan jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang berkurang 3,800. Sementara itu, tingkat pengangguran bulan Oktober turun menjadi 3.4%, lebih rendah dari perkiraan dan bulan sebelumnya yang 3.5%. Tingkat partisipasi mencapai 66.5%, sama dengan bulan sebelumnya dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir.
Untuk bulan November 2022, diperkirakan lapangan pekerjaan akan bertambah 19,400, sementara tingkat pengangguran diperkirakan tetap 3.4%. Hasil rilis data penambahan lapangan kerja yang lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.
- Jam 15:30 WIB: hasil meeting SNB: pengumuman suku bunga SNB bulan Desember 2022 dan Statement kebijakan moneter (Berdampak tinggi pada CHF).
Tidak seperti bank sentral negara-negara mata uang utama lainnya yang mengumumkan suku bunganya per bulan, SNB mengumumkan suku bunga per 3 bulan (per kuartal).
Setelah mempertahankan suku bunga selama lebih dari 7 tahun, SNB secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin atau 0.50% menjadi -0.25% pada meeting bulan Juni lalu. Lalu pada meeting terakhir tanggal 22 September lalu, suku bunga kembali dikerek sebesar 75 basis poin atau 0.75% menjadi +0.5%. Bank sentral juga tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam pertemuan berikutnya.
Statement menyebutkan bahwa keputusan menaikkan suku bunga dibuat untuk melawan tekanan inflasi yang meningkat dan mencegah kenaikan harga menyebar lebih luas karena lonjakan harga energi dan makanan. Sebagai informasi, inflasi tahunan Swiss bulan Agustus lalu mencapai 3.5%, tertinggi dalam 29 tahun terakhir.
SNB juga menekankan bahwa pihaknya bersedia melakukan intervensi di pasar valuta asing jika diperlukan. Pada proyeksi inflasi, SNB merevisi perkiraan tahun ini dari 3.0% menjadi 3.4%, dan untuk tahun 2023 dinaikkan dari 1.4% ke 1.7%. Sementara untuk pertumbuhan tahun ini, bank sentral menurunkan proyeksi dari 2.5% menjadi 2.0% akibat harga energi yang menekan sektor manufaktur.
Dengan inflasi Swiss bulan November yang masih relatif tinggi (+3.0% y/y) dan di atas target 0%-2.0%, SNB diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi +1.00% pada meeting bulan Destember ini. Jika SNB menaikkan suku bunga, maka CHF akan cenderung menguat. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.
- Jam 16:00 WIB: konferensi pers SNB yang dihadiri ketua Thomas Jordan (Berdampak tinggi pada CHF).
Thomas Jordan dijadwalkan mengadakan konferensi pers mengenai kebijakan moneter SNB. Isi konferensi pers bisa dibaca di sini.
- Jam 19:00 WIB: hasil meeting BoE: pengumuman suku bunga dan ringkasan kebijakan moneter BoE bulan Desember 2022 (Berdampak tinggi pada GBP):
Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting diantara para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting terakhir tanggal 3 November lalu, BoE menaikkan lagi suku bunga acuan sebesar 75 basis poin atau 0.75% menjadi +3.00%, sesuai dengan perkiraan pasar. Kenaikan ini adalah yang kedelapan kalinya secara berturut-turut dan merupakan kenaikan tertinggi sejak 1989. Level suku bunga BoE sekarang berada di level tertinggi sejak tahun 2008.
Pertimbangan untuk menaikkan suku bunga masih tertuju pada risiko kenaikan inflasi seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Bank sentral juga mengatakan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke target secara berkelanjutan.
Dalam proyeksi ekonomi, GDP diperkirakan terus turun sepanjang tahun 2023 dan 2024 karena tingginya harga energi dan kondisi keuangan yang semakin ketat. Sementara itu, inflasi di tingkat konsumen diestimasikan mulai turun pada awal tahun depan, lalu turun tajam hingga di bawah target 2.0% dalam dua tahun berikutnya.
Dengan inflasi bulan November yang +10.7% y/y (tertinggi dalam 40 tahun dan jauh di atas target 2.0%), maka BoE diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin ke level +3.50% pada meeting bulan Desember ini. Jika BoE menaikkan suku bunga, maka GBP akan cenderung menguat. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.
- Jam 19:00 WIB: notulen meeting BoE hari ini (15 Desember 2022) (Berdampak tinggi pada GBP).
Selain penetapan suku bunga, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga BoE berikutnya. Notulen meeting antara lain berupa hasil voting untuk penentuan suku bunga dan dirilis dengan format: X1-X2-X3. X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan suku bunga, dan X3 merupakan jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.
Pada meeting terakhir tanggal 3 November lalu, hasil voting untuk suku bunga adalah 9-0-0. Artinya, seluruh anggota MPC menginginkan kenaikan suku bunga. Pada meeting hari ini, diperkirakan hasil voting untuk kenaikan suku bunga akan tetap 9-0-0. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa dibaca di sini.
Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.