EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,222.50/oz   |   Silver 25.10/oz   |   Wall Street 39,807.37   |   Nasdaq 16,379.46   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

15-19 Oktober 2018: Notulen FOMC Dan Perdagangan Indonesia

Penulis

Minggu lalu, pertemuan IMF di Bali membantu stabilnya nilai tukar Rupiah. Minggu ini, Rupiah akan dipengaruhi oleh neraca perdagangan Indonesia dan notulen FOMC.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (12 Oktober 2018), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Sepanjang minggu lalu, Rupiah bergerak sideways pada level 15175 hingga 15265 per US Dollar. Rupiah kemudian ditutup pada level 15200, atau melemah 0.16% dibandingkan penutupan minggu sebelumnya yang 15175. Pelemahan US Dollar akibat anjloknya pasar saham dan CPI AS bulan September yang di bawah estimasi, tidak membuat mata uang Garuda semakin kuat. Hal itu kemungkinan berkaitan dengan IMF yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 3.9% menjadi 3.7%.

Belum ada pernyataan penting dari para pejabat otoritas keuangan terkait nilai tukar Rupiah. Sepanjang minggu lalu, mereka sedang fokus pada pertemuan IMF-Bank Dunia yang diadakan di Bali. Dalam forum tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo bertemu dengan ketua The Fed Jerome Powell, membahas mengenai dampak normalisasi kebijakan moneter yang dilakukan The Fed terhadap negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Sementara itu, Managing Director IMF, Christine Lagarde, memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kebijakan moneter yang telah dilakukan BI sehingga tidak menambah tekanan pada Rupiah.


Analisa Rupiah 15-19 Oktober 2018:

Minggu ini akan dirilis data neraca perdagangan Indonesia bulan September yang diperkirakan masih akan defisit sebesar USD0.50 miliar, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang defisit USD1.02 miliar. Dari AS akan ada notulen meeting FOMC bulan lalu dan data penjualan ritel bulan September.

Jika Rupiah melemah, resistance kuat USD/IDR ada pada level 15260 hingga 15300. Sedangkan jika menguat, support ada pada level 15175 hingga 15100.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 15 Oktober 2018:

  • Jam 11:00 WIB: data neraca perdagangan Indonesia bulan September 2018 y/y: bulan sebelumnya: -USD1.02 miliar. Perkiraan: -USD0.50 miliar.


Analisa Rupiah 15-19 Oktober 2018:

 

Rabu, 17 Oktober 2018:

  • Jam 16:00 WIB: penjualan mobil di Indonesia bulan September 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +5.1%.


Analisa Rupiah 15-19 Oktober 2018:

 

Senin, 22 Oktober 2018:

  • Jam 11:00 WIB: data pertumbuhan kredit bulan September 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +12.12% (tertinggi dalam 3 tahun terakhir).


Analisa Rupiah 15-19 Oktober 2018:

 

Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: Notulen meeting FOMC, Retail Sales, perumahan, JOLTS, dan pidato Fed Quarles.

 

Tinjauan Teknikal


Analisa Rupiah 15-19 Oktober 2018:
klik gambar untuk memperbesar

Chart Daily : bergerak sideways dengan kecenderungan USD/IDR masih bullish (Rupiah cenderung melemah):

  1. Harga masih berada di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR berada di bawah bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD masih berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  3. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat.

Level Pivot mingguan : 15213.33

Resistance : 15261.73 (level 123.6% Fibo Expansion) ; 15327.00 ; 15400.00.

Support : 15173.18 (100% Fibo Expansion) ; 15100.00 ; 15070.61 (76.4% Fibo Expansion) ; 15014.57 (61.8% Fibo Expansion) ; 14967.55 (50% Fibo Expansion) ; 14920.00 (38.2% Fibo Expansion) ; 14885.00 ; 14816.00 ; 14768.00 ; 14700.00 ; 14640.00 ; 14580.00 ; 14543.00 ; 14488.00 ; 14440.00 ; 14388.00 ; 14298.00 ; 14210.00 ; 14171.00 ; 14106.00 ; 14038.00 ; 13983.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 55 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :

  • Titik 1: 14543.00 (harga terendah 21 Agustus 2018).
  • Titik 2: 14940.00 (harga tertinggi 5 September 2018).
  • Titik 3: 14768.00 (harga terendah 14 September 2018).

Arsip Analisa By : Martin
285715
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.