EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 151.430   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,210.98/oz   |   Silver 24.75/oz   |   Wall Street 39,775.16   |   Nasdaq 16,414.45   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

16-17 Mei 2022: Retail Sales Dan Output Industri AS, Notulen RBA

Penulis

Data dan perisiwa berdampak hari ini adalah Empire State Manufacturing AS dan dengar pendapat kebijakan moneter di Inggris. Besok ada Retail Sales dan Industrial Production AS, serta notulen RBA.

Senin, 16 Mei 2022

  • Jam 19:30 WIB: indeks Empire State Manufacturing AS bulan Mei 2022 (Berdampak medium pada USD).

Disebut juga dengan New York Manufacturing Index, indikator ini dirilis oleh Federal Reserve Bank of New York. Indeks mengukur kondisi dan ekspektasi bisnis di kawasan industri New York dan sekitarnya, serta dibuat berdasarkan survei terhadap 200 pelaku industri New York mengenai kondisi bisnis saat ini dan harapannya untuk waktu yang akan datang.

Angka indeks yang positif (lebih besar dari nol) mencerminkan kondisi bisnis semakin baik, sedangkan angka negatif mencerminkan kondisi yang menurun. Meski kawasan industri di New York relatif kecil, namun indeks ini dianggap berdampak karena dirilis lebih awal dari indeks Philly Fed Manufacturing dan ISM Manufacturing. Secara keseluruhan, laporan Empire State Manufacturing bisa mencerminkan keadaan awal sektor manufaktur di AS yang bisa mempengaruhi tenaga kerja, pengeluaran konsumen, dan investasi.

16-17 Mei 2022: Retail Sales Dan Output

Bulan April lalu, indeks manufaktur New York melonjak menjadi +24.6, jauh lebih tinggi dari perkiraan +0.9, dan merupakan yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Indeks new orders dan shipment mengalami kenaikan.

Untuk bulan Mei 2022, diperkirakan indeks akan terkoreksi menjadi +15.3. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

  • Jam 21:15 WIB: dengar pendapat laporan kebijakan moneter di Inggris (Berdampak tinggi pada GBP).

Event ini disebut juga Treasury Committee Hearings, di mana gubernur BoE Andrew Bailey dan beberapa anggota Monetary Policy Committee (MPC) akan memberikan testimoni mengenai tingkat inflasi dan prediksi perekonomian Inggris di depan parlemen.

Dengar pendapat ini dilakukan setiap kuartal dan selalu diperhatikan pasar karena bisa memberi petunjuk akan kebijakan moneter BoE selanjutnya. Jika pernyataan gubernur dan para anggota MPC dianggap hawkish, maka GBP akan cenderung menguat. Namun apabila pernyataan yang disampaikan cenderung dovish, GBP akan melemah. Statement dengar pendapat bisa dibaca di sini.

 

Selasa, 17 Mei 2022

  • Jam 08:30 WIB: notulen meeting RBA tanggal 3 Mei 2022 (Berdampak tinggi pada AUD).

Notulen meeting ini dirilis 11 kali setiap tahun, sekitar 2 minggu setelah pengumuman suku bunga oleh RBA. Pertama kali dirilis pada Desember 2007, data notulen penting diperhatikan karena menyangkut pandangan bank sentral terhadap kondisi perekonomian Australia pada saat menentukan tingkat suku bunga. Jika hasil meeting secara keseluruhan dianggap hawkish, maka AUD akan cenderung menguat. Sedangkan jika dovish, AUD cenderung melemah.

Pada meeting terakhir tanggal 3 Mei lalu, RBA menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% ke level +0.35%, lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 0.15%. Rate hike ini adalah yang pertama sejak bulan November 2010. Para pejabat bank sentral mengisyaratkan pengetatan lebih lanjut untuk mengatasi lonjakan inflasi.

RBA juga mencatat bahwa perekonomian masih solid sementara inflasi meningkat lebih cepat. Hal ini diiringi pula dengan pertumbuhan upah. Pada proyeksi ekonomi, GDP diperkirakan tumbuh sebesar 4.25% pada tahun 2022, dan 2.0% pada tahun 2023. Sementara itu, pengeluaran rumah tangga dan bisnis umumnya dalam kondisi yang baik. Inflasi tahun 2022 diproyeksikan sekitar 6%, tetapi kemudian turun ke sekitar 3% pada pertengahan tahun 2024. Notulen meeting tanggal 3 Mei 2022 bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 19:30 WIB: data Retail Sales AS bulan April 2022 (Berdampak tinggi pada USD).

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan; hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan. Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan ritel dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ada dua rilis yang diperhatikan, yakni penjualan ritel inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos) dan penjualan ritel total atau Advance Retail Sales. Masing-masing data dirilis untuk perubahan bulanan (month over month atau m/m) dan data tahunan (year over year atau y/y). Dalam hal ini, penjualan reritel bulanan dianggap lebih berdampak.

16-17 Mei 2022: Retail Sales Dan Output

Bulan Maret lalu, Advance Retail Sales AS m/m naik 0.5%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.6%, dan merupakan persentase kenaikan terendah dalam 3 bulan terakhir. Penjualan ritel inti naik 1.1%, lebih tinggi dari perkiraan naik 1.0%, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.6%. Sementara itu, Advance Retail Sales y/y naik 6.9%, terendah sejak Februari 2021.

Kenaikan penjualan ritel terjadi pada stasiun bahan bakar, toko makanan dan minuman, toko pakaian, peralatan elektronik, dan toko material bangunan. Di sisi lain, penjualan pada dealer kendaaan bermotor mengalami penurunan.

Untuk bulan April 2022, diperkirakan Advance Retail Sales m/m akan naik 1.1%, Core Retail Sales m/m akan naik 0.3%, dan Advance Retail Sales y/y diproyeksikan naik 4.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Data ini dirilis oleh The Fed dan juga disebut dengan Factory Output. Industrial Production mengukur perubahan volume output yang dihasilkan oleh sektor manufaktur, pertambangan, dan industri lainnya. Naik turunnya output produksi sangat bergantung pada siklus ekonomi, perubahan jumlah tenaga kerja, dan pendapatan konsumen.

Rilis data berupa persentase perubahan secara bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Di antara keduanya, yang lebih berdampak adalah data m/m.

16-17 Mei 2022: Retail Sales Dan Output

Output industri AS bulan Maret lalu mengalami kenaikan 0.9%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.4%, dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah dalam 3 bulan terakhir). Peningkatan ini disebabkan oleh produk-produk manufaktur dan pertambangan yang mengalami kenaikan. Sementara dalam basis tahunan (y/y), Industrial Production naik 5.5%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 7.5%.

Untuk bulan April 2022, diperkirakan output industri AS m/m akan naik 0.4%, dan y/y diperkirakan naik 2.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Martin
297706
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.