EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 20 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 20 jam lalu, #Saham AS

17 April 2020: GDP China Diperkirakan Catat Rekor Terendah

Penulis

Data berdampak hari ini adalah GDP China, serta output industri China dan Jepang. GDP China kuartal pertama tahun ini diperkirakan -6.2 persen.

Jumat, 17 April 2020:

GDP menyatakan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu. Data ini dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi dan biasanya diumumkan per kuartal. Di China, GDP dirilis oleh biro statistik nasional. Data pertumbuhan China akan berdampak pada pasar karena pengaruh China pada perekonomian global yang cukup signifikan.

Rilis data berupa persentase perubahan per kuartal (quarter per quarter atau q/q), dan perubahan yang dibandingkan dengan kuartal sama pada tahun sebelumnya (quarter per year atau q/y).

17 April 2020: GDP China Diperkirakan

Sejak pertengahan tahun 2013 hingga kuartal ketiga tahun 2016, pertumbuhan ekonomi China (q/y) terus turun akibat perlambatan investasi di sektor manufaktur dan properti. Perekonomian baru mulai rebound pada kuartal keempat tahun 2016. Tetapi sejak tahun 2018, GDP China kembali mengalami kontraksi.

Kuartal keempat tahun 2019, data GDP tumbuh 6.0%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan kuartal sebelumnya (terendah dalam 27 tahun terakhir). Sementara untuk basis per kuartal (q/q), ekonomi tumbuh 1.5%, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang 1.4%. Pertumbuhan yang cenderung stagnan terutama disebabkan oleh masih rendahnya permintaan global akibat perang dagang dengan AS.

Dengan adanya wabah Covid-19 yang melanda China sejak awal tahun dan menghentikan aktivitas ekonomi, maka GDP China q/y untuk kuartal pertama tahun 2020 diperkirakan turun hingga 6.2% (atau -6.2%), sementara GDP q/q diprediksi turun 9.9%. Jika perkiraan ini benar, maka akan menjadi rekor terendah GDP China sejak indikator ini dirilis tahun 1989. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung berdampak positif pada semua mata uang utama dunia.

 

Indikator yang disebut juga dengan Industrial Output ini mengukur hasil produksi di sektor manufaktur, pertambangan, dan industri lainnya di China. Karena China merupakan partner dagang utama Australia, Kanada, dan Uni Eropa, maka perubahan output industri yang merupakan penggerak utama ekonomi China akan sangat mempengaruhi kondisi perekonomian kawasan-kawasan tersebut.

Industrial Production dianggap sebagai salah satu indikator awal bagi laju perekonomian China. Hasil rilis berupa persentase perubahan dibandingkan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan persentase perubahan antara bulan ini dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y).

17 April 2020: GDP China Diperkirakan

Akibat terhentinya aktivitas pada sektor industri oleh wabah Covid-19, output industri China y/y bulan Februari lalu turun 13.5% (atau -13.5%), jauh lebih rendah dari perkiraan turun 3.0%, dan merupakan yang terendah dalam 30 tahun terakhir. Sementara dalam basis m/m, Industrial Production turun 26.63%, terendah dalam 9 tahun.

Dibandingkan bulan sebelumnya, produk-produk pada hampir semua industri dan manufaktur mengalami penurunan yang signifikan. Untuk bulan Maret 2020, diperkirakan output industri China y/y akan turun 7.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD dan NZD menguat.

 

  • Jam 11:30 WIB: data Industrial Production Jepang bulan Februari 2020 (Final) (Berdampak medium pada JPY).

Indikator ini mengukur output yang dihasilkan oleh sektor manufaktur dan industri lainnya (termasuk pertambangan), yang berhubungan dengan tingkat tenaga kerja dan tingkat pendapatan konsumen. Di Jepang, indikator ini dirilis dalam dua versi, yakni Preliminary dan Revised atau data final.

17 April 2020: GDP China Diperkirakan

Data Preliminary Industrial Production Jepang bulan Februari 2020 naik 0.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.1%, tetapi menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya produksi barang-barang elektronik, kimia, dan metal. Data final bulan Februari 2020 diperkirakan tetap +0.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan JPY.

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Arsip Analisa By : Martin
292667
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.