Kamis, 18 Juni 2020:
- Jam 08:30 WIB: data Employment Change dan tingkat pengangguran di Australia bulan Mei 2020 (Berdampak tinggi pada AUD).
Employment Change mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di Australia dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Data ini dirilis bersamaan dengan persentase perubahan tingkat pengangguran yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Angka pengangguran selalu diperhatikan oleh RBA guna menentukan target pertumbuhan dan kebijakan perubahan tingkat suku bunga.
Bulan April lalu, jumlah tenaga kerja di Australia berkurang 594,300 orang, lebih rendah dari perkiraan berkurang 575,000 orang, dan merupakan rekor terendah sejak indikator ini dirilis tahun 1978. Sementara itu, tingkat pengangguran melonjak menjadi 6.2%, lebih rendah dari perkiraan 8.3%, tetapi merupakan yang tertinggi sejak bulan September 2015. Tingkat partisipasi bulan April berada pada angka 63.5%, terendah dalam 15 tahun terakhir.
Dengan adanya lockdown akibat wabah COVID-19 yang berdampak pada terhentinya aktivitas ekonomi, maka tenaga kerja untuk bulan Mei 2020 diperkirakan berkurang 105,000 orang (atau -105,000), sementara tingkat pengangguran akan naik menjadi 6.9%. Hasil rilis data pertambahan tenaga kerja yang lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.
- Jam 14:30 WIB: hasil meeting SNB: pengumuman suku bunga SNB bulan Juni 2020 dan konferensi pers yang dihadiri ketua Thomas Jordan (Berdampak tinggi pada CHF).
Tidak seperti bank sentral negara-negara mata uang utama lainnya yang mengumumkan suku bunga per bulan, SNB mengumumkan suku bunga per 3 bulan (per kuartal).
Sejak menerapkan suku bunga 0.0% pada Agustus 2011, SNB telah memotong suku bunganya 2 kali, masing-masing sebesar 0.25% pada 18 Desember 2014, dan 0.50% pada 15 Januari 2015 bersamaan dengan pelepasan pegging CHF terhadap EUR yang telah berjalan 3 tahun. Sehingga, suku bunga acuan terakhir adalah -0.75%; terendah dalam 19 tahun.
Pada meeting terakhir 19 Maret lalu, SNB mempertahankan suku bunga pada level -0.75%, sesuai dengan perkiraan. Statement menyebutkan bahwa bank sentral sedang bekerja sama dengan pemerintah guna memberi dukungan semaksimal mungkin bagi perekonomian, dan akan mengambil langkah untuk memastikan likuiditas dalam sistem keuangan.
Pada proyeksi ekonomi, bank sentral memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020 dari kisaran +1.5% hingga +2.0% menjadi minus. Hal ini disebabkan oleh terhentinya aktivitas ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang melanda Swiss.
Untuk bulan Juni 2020, diperkirakan SNB masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada -0.75%. Jika SNB menurunkan suku bunga, maka CHF akan cenderung melemah. Statement dan poyeksi ekonomi SNB hari ini bisa dibaca di sini. Untuk konferensi pers, isinya bisa dibaca di sini.
- Jam 18:00 WIB: hasil meeting BoE (Berdampak tinggi pada GBP):
- Data Asset Purchase Facility BoE:
Asset Purchase Facility BoE adalah target pembelian asset oleh BoE. Data ini berkaitan dengan program Quantitative Easing dari BoE, yaitu jumlah dana total yang akan digunakan oleh BoE untuk membeli asset-asset di pasar terbuka. Pada meeting terakhir tanggal 7 Mei lalu, dana untuk pembelian asset tetap £645 miliar. Sebelumnya, dana dinaikkan dari £435 miliar pada rapat darurat 19 Maret guna mengatasi dampak wabah COVID-19 terhadap perekonomian.
Untuk meeting hari ini, dana pembelian asset BoE diperkirakan kembali naik sebesar £100 miliar menjadi £745 miliar. Jika BoE memperbesar pembelian asset, maka GBP akan cenderung melemah.
- Pengumuman suku bunga dan ringkasan kebijakan moneter BoE bulan Juni 2020:
Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting terakhir tanggal 26 Maret lalu, BoE mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%; terendah sepanjang sejarah BoE.
Keputusan tersebut diambil dengan suara bulat oleh seluruh anggota MPC, menyusul pemangkasan suku bunga acuan sebanyak 2 kali pada bulan Maret lalu. Langkah tersebut diambil guna mengatasi dampak wabah COVID-19 terhadap perekonomian. Bank sentral juga mempertahankan pembelian asset sebesar £645 miliar, meski ada 2 anggota komite yang mengusulkan penambahan sebesar £100 miliar untuk mendukung perekonomian.
Pada proyeksi ekonomi, BoE memperkirakan GDP Inggris tahun ini akan mengalami kontraksi hingga 14% akibat pandemi COVID-19. Tingkat pengangguran akan naik menjadi 8.0%, sementara tingkat inflasi diestimasikan turun menjadi +0.6%.
Dengan tidak adanya isyarat dari para pejabat bank sentral pasca rapat terakhir, maka BoE diperkirakan masih mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10% untuk bulan Juni ini. Jika BoE kembali menurunkan suku bunga, maka GBP akan cenderung melemah. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.
- Jam 18:00 WIB: notulen meeting BoE hari ini (18 Juni 2020) (Berdampak medium-tinggi pada GBP).
Selain penetapan suku bunga dan pembelian asset, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga berikutnya. Hal ini tertuang dalam notulen meeting yang berupa hasil voting untuk target pembelian asset dan penentuan suku bunga.
Hasil voting dirilis dengan format: X1-X2-X3, dengan X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan pembelian asset atau kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan pembelian asset atau penurunan suku bunga, dan X3 sebagai jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.
Pada meeting terakhir tanggal 7 Mei lalu, hasil voting untuk suku bunga adalah 0-0-9, dan pembelian asset adalah 2-0-7. Artinya, seluruh anggota MPC menginginkan tidak ada perubahan pada suku bunga, tetapo ada 2 orang anggota yang setuju dengan kenaikan pembelian asset. Untuk meeting hari ini, hasil voting untuk suku bunga diperkirakan kembali 0-0-9, dan pembelian asset akan 0-9-0. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa diunduh di sini.
- Jam 19:30 WIB: data Jobless Claims AS per 12 Juni 2020 (Berdampak medium-tinggi pada USD).
Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.
Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.
Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 355,000 menjadi 1,542,000 klaim, sedikit lebih rendah dari perkiraan 1,550,000 klaim, dan menjadi yang terendah sejak melonjaknya klaim pada akhir Maret lalu akibat wabah COVID-19. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir turun menjadi 2,002,000 klaim. Penurunan jumlah klaim tertinggi terjadi di negara bagian Florida, Texas, Georgia, California, Massachusetts, dan New York.
Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali turun sebanyak 242,000 menjadi 1,300,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Sebaliknya, jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka USD akan cenderung melemah.
- Jam 19:30 WIB: indeks Philly Fed Manufacturing AS bulan Juni 2020 (Berdampak medium-tinggi pada USD).
Indikator sentimen bisnis yang dirilis oleh The Fed of Philadelphia ini merupakan indikator awal ISM Manufacturing Index. Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap para pelaku manufaktur di wilayah Philadelphia mengenai prospek bisnis dan perekonomian AS, dan menjadi salah satu acuan analis untuk mengukur tingkat kepercayaan investor.
Angka indeks yang positif (lebih besar nol) menggambarkan perekonomian yang membaik, sedangkan indeks dengan angka negatif mengindikasikan kondisi ekonomi sedang menurun.
Bulan Mei lalu, indeks Philly Fed Manufacturing berada pada angka -43.1, masih lebih rendah dari perkiraan yang -40.0, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang -56.6. Indeks new orders, shipments, dan tenaga kerja mengalami penurunan akibat dampak terhentinya aktivitas sektor industri dan manufaktur oleh wabah COVID-19.
Untuk bulan Mei 2020, diperkirakan indeks Philly Fed Manufacturing akan kembali naik menjadi -23.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.
Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.
