EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 17 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 17 jam lalu, #Saham AS

26-27 Maret 2019: RBNZ Meeting Dan Kepercayaan Konsumen AS

Penulis

Data dan peristiwa berdampak hari ini: kepercayaan konsumen AS dan Jerman, data perumahan AS, pidato Fed Evans dan testimoni BoE Broadbent. Besok ada RBNZ meeting.

Selasa, 26 Maret 2019:

Indeks kepercayaan konsumen di Jerman ini dirilis oleh Gfk dan dibuat berdasarkan survei terhadap 2000 responden, mengenai keadaan ekonomi saat ini dan perkiraan untuk beberapa waktu ke depan. Pertanyaan yang diajukan termasuk keadaan finansial dan produk kebutuhan pokok yang dikonsumsi.

Indeks ini adalah indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas perekonomian pada umumnya. Meski demikian, indikator ini dampaknya tidak sebesar indeks IFO Business Climate, karena cakupan responden IFO lebih besar dan lebih berpengaruh pada pasar.

26-27 Maret 2019: RBNZ Meeting Dan
Indeks kepercayaan konsumen Jerman bulan Februari lalu berada pada angka 10.8, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (tertinggi sejak bulan Mei 2018). Untuk bulan Maret 2019, diperkirakan indeks akan kembali berada pada angka 10.8. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.

 

  • Jam 17:30 WIB: wawancara anggota FOMC Charles Evans (Berdampak medium pada USD).

Presiden Federal Reserve Bank of Chicago yang juga anggota FOMC, Charles Evans, dijadwalkan mengadakan acara tanya jawab mengenai kebijakan The Fed di University of Chicago Francis and Rose Yuen Campus, Hong Kong. Isi wawancara Evans bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 18:00 WIB: testimoni anggota MPC BoE Ben Broadbent (Berdampak medium pada GBP).

Ben Broadbent dijadwalkan mengadakan testimoni di depan Parliament's Public Administration and Constitutional Affairs Committee, di London. Isi pidato Broadbent bisa dibaca di sini.

 

Jumlah izin pembangunan rumah (Building Permits) adalah indikator awal bagi aktivitas pekerjaan konstruksi, sementara Housing Starts adalah indikator awal bagi pasar perumahan baru di AS. Kontraktor perumahan harus memperoleh izin terlebih dahulu sebelum mulai membangun. Meningkatnya Building Permits menunjukkan naiknya investasi dan optimisme pelaku bisnis perumahan. Karena itu, indikator ini sering digunakan untuk memprediksi penjualan perumahan (New Home Sales) yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

26-27 Maret 2019: RBNZ Meeting Dan
Bulan Januari lalu, jumlah izin pembangunan rumah di AS mencapai 1.35 juta, naik 1.4% dari bulan sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan 1.29 juta, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan April 2018. Sementara itu, Housing Starts bulan Januari mencapai 1.23 juta unit atau melonjak 18.6%, lebih tinggi dari perkiraan 1.19 juta unit, dan menjadi yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya pembangunan rumah di bagian selatan, barat, dan timur laut.

Untuk bulan Februari 2019, diperkirakan Building Permits akan mencapai 1.32 juta dan Housing Starts akan mencapai 1.22 juta unit. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

  • Jam 21:00 WIB: indeks kepercayaan konsumen AS versi Conference Board (CB) bulan Maret 2019 (Berdampak tinggi pada USD).

Angka indeks kepercayaan konsumen ini dirilis oleh The Conference Board Inc. (CB) berdasarkan survei pada 5,000 rumah tangga sebagai responden yang mewakili konsumen secara umum. Hasil survei ini menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap kondisi perekonomian AS saat ini (present situation) dan waktu yang akan datang (expectations), terutama terhadap kondisi bisnis dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Indeks ini mencerminkan kepercayaan finansial, dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang mengambil porsi hampir 70% dari aktivitas perekonomian AS.

26-27 Maret 2019: RBNZ Meeting Dan
Indeks CB Consumer Confidence bulan Februari lalu berada pada angka 131.4, lebih tinggi dari perkiraan 124.7, dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Kenaikan ini terjadi setelah berakhirnya government shutdown. Pada bulan Februari 2019, indeks ekspektasi naik dari 89.4 ke 103.4, dan indeks present situation naik dari 170.2 ke 173.5.

Untuk bulan Maret 2019, diperkirakan indeks kepercayaan konsumen akan kembali naik ke 132.1. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Rabu, 27 Maret 2019:

  • Jam 06:00 WIB: pidato asisten gubernur RBA Christopher Kent (Berdampak medium pada AUD).

Christopher Kent dijadwalkan berbicara mengenai regulasi pada acara diskusi FX Week Australia di Sydney. Isi pidato Kent bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 08:00 WIB: hasil meeting RBNZ: pengumuman suku bunga bulan Maret 2019 dan statement kebijakan moneter RBNZ (Berdampak tinggi pada NZD).

Gubernur RBNZ menentukan suku bunga acuan atau yang lazim disebut Official Cash Rate (OCR), setelah berkonsultasi dengan beberapa bankir senior dan para penasehatnya. Suku bunga RBNZ dijadwalkan rilis 8 kali dalam setahun.

26-27 Maret 2019: RBNZ Meeting Dan

Sepanjang tahun 2016, RBNZ telah memangkas OCR sebanyak 3 kali. Pemotongan suku bunga pertama yang sebesar 0.25% ke +2.25% terjadi pada bulan Maret, dan disebabkan oleh ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global khususnya China, ekspektasi inflasi Selandia Baru yang cenderung turun, serta masih lemahnya harga komoditi terutama susu.

Pemangkasan kedua terjadi di bulan Agustus 2016. RBNZ kembali menurunkan suku bunga sebesar 0.25% ke +2.00%, karena tingkat inflasi dan harga produk susu yang masih rendah. Pada bulan November 2016, suku bunga dipotong untuk yang ketiga kalinya. Pemangkasan sebesar 0.25% ke +1.75% itu diakibatkan oleh inflasi yang masih rendah dan apresiasi mata uang NZD. Tingkat suku bunga ini adalah yang terendah sejak tahun 1985.

Pada meeting terakhir 13 Februari lalu, RBNZ mempertahankan OCR sebesar +1.75%, sesuai dengan perkiraan. Dalam Statement, bank sentral menyebutkan level OCR saat ini akan dipertahankan sepanjang tahun 2019 dan 2020. Perubahan OCR akan bergantung pada data fundamental ekonomi di waktu mendatang. Bank sentral juga menyatakan bahwa suku bunga rendah telah mendukung pertumbuhan domestik dan tingkat inflasi. Namun demikian, ancaman perlambatan ekonomi global bisa menggerus ekspor Selandia Baru.

Data terakhir menunjukkan bahwa inflasi kuartal keempat 2018 stagnan di +1.9%, tenaga kerja mengalami kontraksi, dan tingkat pengangguran naik ke 4.3% dari kuartal sebelumnya yang 4.0%. GDP kuartal terakhir 2018 naik ke +0.6%, lebih baik dari kuartal sebelumnya yang +0.3%. Dari data tersebut, pada meeting hari ini, RBNZ diperkirakan masih akan mempertahankan OCR di level +1.75%. Jika RBNZ menaikkan OCR, maka NZD akan cenderung menguat. Statement kebijakan moneter pada meeting hari ini bisa dibaca di sini.



Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Arsip Analisa By : Martin
287891
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.