EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,157.23   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 2 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 2 jam lalu, #Saham AS

27 Desember 2019: Output Industri Jepang Dan Persediaan Minyak AS

Penulis

Data berdampak hari ini adalah Industrial Production dan tingkat pengangguran di Jepang, persediaan minyak AS, dan bulletin ekonomi ECB.

Jumat, 27 Desember 2019:

  • Jam 06:30 WIB: data tingkat pengangguran di Jepang bulan November 2019 (Berdampak rendah-medium pada JPY).

Indikator ini mengukur persentase jumlah tenaga kerja yang sedang tidak bekerja tetapi aktif mencari pekerjaan, dibanding dengan jumlah tenaga kerja total selama periode waktu sebulan. Data ini relatif kurang berdampak kecuali hasil rilisnya menyimpang jauh dari perkiraan pasar.

27 Desember 2019: Output Industri

Bulan Oktober lalu, tingkat pengangguran di Jepang berada pada angka 2.4%, sesuai dengan perkiraan dan sama dengan bulan sebelumnya (tertinggi dalam 5 bulan). Sementara itu, tingkat partisipasi bulan Oktober 2019 berada pada 62.6%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 62.5%.

Untuk bulan November 2019, diperkirakan tingkat pengangguran akan tetap 2.4%. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan JPY.

 

  • Jam 06:50 WIB: data Industrial Production Jepang bulan November 2019 (Preliminary) (Berdampak medium pada JPY).

Indikator ini mengukur output yang dihasilkan oleh sektor manufaktur dan industri lainnya (Industrial Production), berkaitan dengan tingkat tenaga kerja dan tingkat pendapatan konsumen. Di Jepang, indikator ini dirilis dalam dua versi, yakni Preliminary dan Revised. Data Preliminary dirilis lebih awal sehingga cenderung lebih berdampak. Rilis data berupa perubahan persentase yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m/m), dan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (y/y). Dari kedua jenis data tersebut, yang dianggap lebih berdampak biasanya adalah data m/m.

27 Desember 2019: Output Industri

Bulan Oktober lalu, output sektor manufaktur dan industri m/m turun 4.5% (atau -4.5%), lebih rendah dari perkiraan turun 2.0%, dan menjadi yang terendah sejak bulan Maret 2011. Sementara untuk basis y/y, terjadi penurunan 7.7%, terendah sejak tahun 2013. Penurunan produksi bulan Oktober 2019 terjadi pada produk-produk kendaraan bermotor dan mesin.

Untuk bulan November 2019, diperkirakan output sektor industri m/m akan kembali turun 1.1%, dan y/y akan turun 8.6%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan JPY.

 

  • Jam 16:00 WIB: bulletin ekonomi ECB (Berdampak rendah-medium pada EUR).

Dirilis 8 kali setahun, sekitar 2 minggu setelah pengumuman suku bunga ECB. Bulletin ini menunjukkan hasil evaluasi data statistik pada saat ECB menentukan suku bunga, beserta analisa perekonomian kawasan Euro saat ini dan prediksi untuk bulan depan dari sudut pandang bank sentral. Bulletin bulan ini bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 23:00 WIB: data persediaan minyak untuk industri di AS per 20 Desember 2019 (Berdampak medium-tinggi pada WTI/USD dan CAD).

Data yang disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS.

Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi bisa berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

27 Desember 2019: Output Industri

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 1.09 juta barel, lebih tinggi dari perkiraan berkurang 1.50 juta barel, tetapi lebih rendah dari minggu sebelumnya yang bertambah 0.82 juta barel. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan berkurang 1.70 juta barel.

Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan berkurang. Sebaliknya, jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia. Baca juga: Harga Minyak Bertahan Dekat Level Tertinggi 3 Bulan

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Arsip Analisa By : Martin
291441
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.