Senin, 29 Januari 2018:
- Jam 14:00 WIB: data Import Prices Jerman bulan Desember 2017 (Berdampak rendah-medium pada EUR)
Indikator Import Prices ini mengukur perubahan nilai total barang dan jasa yang diimpor Jerman dalam satu bulan. Makin tinggi harga impor, maka akan semakin besar biaya produksi yang menyebabkan tekanan inflasi. Rilis data berupa perubahan index points dan persentase perubahan untuk m/m (month over month), yaitu yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan y/y (year over year) yang dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Bulan November 2017 lalu, Import Prices Jerman m/m naik 0.8%, lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.7% dan yang tertinggi sejak Februari tahun lalu. Sementara untuk basis y/y naik 2.7% dan mencapai 102.1 index points, tertinggi sejak April tahun lalu.
Untuk bulan Desember 2017, diperkirakan Import Prices m/m akan kembali naik 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan EUR.
- Jam 20:30 WIB: data Core Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index AS bulan Desember 2017 (Berdampak medium-tinggi pada USD)
Data ini dirilis oleh biro analisis ekonomi AS, mengukur persentase perubahan harga barang dan jasa ditingkat konsumen diluar harga jenis barang makanan dan energi. Agak berbeda dengan Consumer Price Index (CPI), PCE Price Index hanya mengukur persentase perubahan harga ditingkat konsumen individual. Indikator ini penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi tingkat inflasi.
Bulan November 2017 lalu, PCE Price Index naik 0.1% ke angka 113.70 index points (tertinggi sejak tahun 1959), sesuai dengan perkiraan dan merupakan persentase kenaikan terendah dalam 3 bulan terakhir. Untuk bulan Desember 2017, diperkirakan PCE Price Index akan naik 0.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.
- Jam 20:30 WIB: data Personal Spending dan Personal Income di AS bulan Desember 2017 (Berdampak medium pada USD)
Indikator ini mengukur persentase perubahan pengeluaran konsumen di AS selama periode sebulan, disebut juga dengan Consumer Spending. Indikator ini penting sebagai pelengkap prediksi data inflasi, meski dampaknya tidak begitu tinggi, karena data Retail Sales yang juga mencerminkan pengeluaran konsumen telah dirilis sebelumnya. Selain untuk memprediksi tingkat inflasi, pengeluaran konsumen juga mencerminkan daya beli yang merupakan indikator ekonomi penting.
Bulan November 2017 lalu, pengeluaran konsumen di AS naik 0.6%; lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.5% dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.2%. Sementara Personal Income bulan November 2017 naik 0.3%; lebih rendah dari perkiraan yang akan naik 0.4% dan yang terendah dalam 3 bulan terakhir.
Untuk bulan Desember 2017, diperkirakan Personal Spending akan naik 0.5% dan Personal Income akan kembali naik 0.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.
Selasa, 30 Januari 2018:
- Jam 04:45 WIB: data neraca perdagangan Selandia Baru bulan Desember 2017 (Berdampak medium-tinggi pada NZD)
Pemasukan dari hasil perdagangan internasional sangat penting bagi perekonomian Selandia Baru. Negara ini mengandalkan hasil produk agricultural dan makanan olahan untuk diekspor, sementara impornya terbatas pada energi, mesin-mesin, tekstil dan plastik. Partner dagang utamanya adalah Australia, China, AS, Uni Eropa dan Jepang.
Indikator ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Sebaliknya, jika nilai total impor lebih besar dari ekspor maka perdagangan mengalami defisit. Perdagangan yang surplus akan menyebabkan permintaan mata uang NZD meningkat.
Perdagangan Selandia Baru bulan November 2017 lalu kembali mengalami defisit sebesar NZD 1.19 milyard (y/y), lebih rendah dari perkiraan yang akan defisit NZD 0.50 milyard dan merupakan defisit tertinggi sejak bulan September 2016. Pada bulan November 2017, ekspor y/y naik 19.6% ke NZD 4.63 milyard, tetapi impor y/y juga naik 26.7% ke NZD 5.82 milyard.
Untuk bulan Desember 2017 diperkirakan perdagangan Selandia Baru y/y akan kembali defisit sebesar NZD 1.25 milyard (atau -NZD 1.25 milyard). Angka defisit yang lebih rendah dari perkiraan atau bahkan jika surplus, maka akan cenderung menyebabkan NZD menguat.
- Jam 07:30 WIB: indeks kepercayaan bisnis Australia versi NAB bulan Desember 2017 (Berdampak medium pada AUD)
Indeks kepercayaan bisnis ini dirilis oleh National Australia Bank (NAB) berdasarkan survey terhadap 350 pebisnis di luar sektor pertanian mengenai kondisi perekonomian Australia saat ini. Indeks ini adalah indikator awal untuk pengeluaran konsumen, perekrutan tenaga kerja dan investasi. Angka indeks lebih besar 0 (nol) menunjukkan ekspansi bisnis, dan di bawah 0 menunjukkan kontraksi.
Bulan November 2017 lalu, indeks kepercayaan bisnis NAB turun ke angka +6, lebih rendah dari perkiraan +8 dan yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Merosotnya kepercayaan bisnis tersebut disebabkan oleh turunnya indeks business condition.
Untuk bulan Desember 2017 diperkirakan indeks akan naik ke angka +12. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan AUD.
Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex .