EUR/USD 1.082   |   USD/JPY 151.420   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,188.79/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,254.03   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 6 jam lalu, #Saham Indonesia

30-31 Oktober 2019: FOMC Dan BoC Meeting, GDP Dan ADP Non Farm AS

Penulis

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah Statement dan konferensi pers BoC, GDP dan ADP Non Farm AS, serta CPI Jerman. Besok ada Statement FOMC dan konferensi pers Powell.

Rabu, 30 Oktober 2019:

  • Jam 19:15 WIB: data Non Farm Employment Change AS versi ADP bulan Oktober 2019 (Berdampak medium-tinggi pada USD).

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data yang dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) ini didasarkan pada hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang dilakukan oleh ADP Research Institute dan Moody’s Analytics. ADP Jobs Report dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP ini bisa berdampak, tapi pengaruhnya tidak sebesar dampak rilis NFP.

30-31 Oktober 2019: FOMC Dan BoC

Bulan September lalu, perkiraan dari ADP untuk jumlah jobs di AS bertambah 195,000, lebih rendah dari perkiraan bertambah 140,000 jobs, dan menjadi yang terendah dalam 3 bulan terakhir. Pertambahan tenaga kerja diperkirakan terjadi pada tenaga profesional dan bisnis, perdagangan, transportasi, sektor manufaktur, konstruksi, kesehatan, serta pendidikan. Sementara itu, sektor pertambangan mengalami kontraksi.

Untuk bulan Oktober 2019, diperkirakan jumlah jobs di AS versi ADP Report akan bertambah 125,000 jobs. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Data yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi AS ini digunakan sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi negara super power itu. Indikator GDP dirilis per kuartal, masing-masing terdiri atas 3 rilis dengan selang waktu sebulan, yaitu Advance GDP yang merupakan rilis pertama, Preliminary GDP (rilis kedua), dan Final GDP. Dalam hal ini, rilis Advance GDP biasanya lebih berdampak dari Preliminary dan Final. Data GDP AS dianggap berdampak tinggi karena selalu dimonitor oleh bank sentral (The Fed) dan digunakan sebagai salah satu acuan dalam menentukan kebijakan moneter.

30-31 Oktober 2019: FOMC Dan BoC

Final GDP kuartal kedua tahun 2019 tumbuh 2.0%, sesuai perkiraan dan lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 3.1%. Sementara untuk basis tahunan (q/y), pertumbuhan ekonomi AS turun 2.3%, terendah sejak kuartal kedua tahun 2017. Kenaikan GDP kuartal kedua tahun 2019 disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran konsumen sebesar 4.6%, sektor jasa (+2.8%), dan business investment (+1.0%). Di lain pihak, ekspor turun 5.7%.

Untuk data awal (Advance) GDP kuartal ketiga tahun 2019, diperkirakan terjadi penurunan ke +1.6%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan menyebabkan USD menguat.

 

Data inflasi yang berdampak di Jerman adalah CPI total, sedangkan CPI inti kurang berdampak. Preliminary CPI adalah data awal tingkat inflasi, sehingga lebih berdampak dari data CPI final yang akan dirilis dua minggu kemudian, kecuali pada data final terjadi perubahan.

Pada saat yang sama akan dirilis Preliminary CPI total untuk month over month (m/m) dan year over year (y/y). Data y/y yaitu persentase perubahan yang dibandingkan bulan lalu, sementara y/y adalah persentase yang membandingkan data bulan ini dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (inflasi tahunan). Baik data m/m maupun y/y berdampak tinggi, karena bank sentral Eropa (ECB) akan sangat memperhatikan tingkat inflasi negara lokomotif kawasan Euro ini.

30-31 Oktober 2019: FOMC Dan BoC
CPI total y/y final Jerman bulan September lalu menunjukkan +1.2%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang terendah sejak bulan Februari 2018. Sementara untuk basis bulanan (m/m), inflasi Jerman stagnan atau 0.0%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.1%, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang turun 0.2% (atau -0.2%). Naiknya inflasi tahunan bulan September 2019 terutama disebabkan oleh meningkatnya harga makanan, sementara harga energi mengalami kontraksi.

Untuk data awal (Preliminary) bulan Oktober 2019, diperkirakan inflasi tahunan (CPI total y/y) akan turun ke +1.1%, sedangkan inflasi bulanan (m/m) diperkirakan kembali stagnan atau 0.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

  • Jam 21:00 WIB: hasil meeting BoC (Berdampak tinggi pada CAD):

1. Pengumuman suku bunga BoC bulan Oktober 2019

Suku bunga BoC dijadwalkan update 8 kali dalam setahun dengan konsensus (permufakatan) antara anggota dewan gubernur bank sentral.

Di sepanjang tahun 2017, BoC telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali. Kenaikan pertama terjadi pada 12 Juli, yakni sebesar 0.25% ke +0.75%, dan sekaligus menjadi kenaikan pertama sejak tahun 2010. Rate Hike kedua diputuskan pada 6 September, dengan kenaikan ke +1.00%.

Di tahun 2018, telah terjadi 3 kali kenaikan suku bunga, masing-masing sebesar 0.25%. Januari 2018, suku bunga Kanada naik sebesar 0.25% menjadi +1.25%. Pada 11 Juli, suku bunga kembali ditingkatkan ke +1.50%. Sementara pada 24 Oktober, suku bunga meningkat level +1.75%. Tingkat suku bunga ini adalah yang tertinggi sejak Desember 2008.

30-31 Oktober 2019: FOMC Dan BoC
Kenaikan pada 17 Januari 2018 disebabkan oleh membaiknya data pertambahan tenaga kerja selama 2 bulan berturut-turut dan tingkat pengangguran bulan Desember 2017 yang mencapai rekor terendah dalam 40 tahun terakhir. Sementara itu, kenaikan bulan Juli 2018 dipicu oleh naiknya tingkat inflasi dan investasi bisnis, serta membaiknya data ekonomi meski sedang terjadi perang dagang dengan AS. Kenaikan pada Oktober 2018 disebabkan oleh membaiknya ekonomi dan telah tercapainya kesepakatan perjanjian perdagangan antara Kanada, AS, dan Meksiko.

Pada meeting terakhir 4 September lalu, BoC mempertahankan suku bunga acuannya pada level +1.75%, sesuai dengan perkiraan. Statement seusai meeting menyebutkan bahwa kebijakan yang diambil masih akomodatif dan sesuai dengan kondisi ekonomi. Tingkat inflasi pun masih sesuai target. Meskipun demikian, anggota dewan gubernur akan tetap memonitor perkembangan global dan dampaknya pada outlook pertumbuhan serta inflasi.

Dari data terakhir, inflasi bulan September +1.9%, terendah dalam 6 bulan. GDP kuartal kedua 2019 melonjak ke +0.9%, tertinggi sejak kuartal kedua 2017. Sementara itu, tingkat pengangguran bulan September berada pada +5.5%, terendah dalam 3 bulan terakhir. Dari data tersebut, terutama dengan kenaikan GDP dan turunnya tingkat pengangguran, maka BoC diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level +1.75% di bulan Oktober 2019 ini.

Jika Statement dianggap hawkish, maka CAD akan cenderung menguat, begitu pula sebaliknya bila pernyataan BoC dianggap dovish. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

2. Laporan kebijakan moneter BoC

Laporan ini dirilis oleh BoC setiap kuartal, berisi mengenai pandangan bank sentral terhadap kondisi perekonomian global dan domestik dalam hal tenaga kerja dan pengangguran, terutama yang berhubungan dengan tingkat inflasi. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran target inflasi bank sentral pada waktu yang akan datang.

Jika laporan dianggap hawkish, maka CAD akan cenderung menguat. Sedangkan jika dianggap dovish, maka CAD akan cenderung melemah. Laporan kebijakan moneter BoC untuk bulan Oktober 2019 bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 22:15 WIB: konferensi pers BoC yang dihadiri gubernur Stephen Poloz dan deputi gubernur Carolyn Wilkins (Berdampak tinggi pada CAD).

Konperensi pers BoC bisa dipantau di sini.

 

Kamis, 31 Oktober 2019:

  • Jam 01:00 WIB: hasil meeting FOMC: Statement FOMC dan pengumuman suku bunga The Fed bulan Oktober 2019 (Berdampak tinggi pada USD).

FOMC memberikan Statement mengenai kebijakan moneter rata-rata 8 kali dalam setahun, bersamaan dengan pengumuman suku bunga. Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting, dan hasil voting secara individu serta komentar-komentarnya dimuat dalam Statement FOMC yang dirilis seusai meeting. Selain suku bunga, Statement juga berisi mengenai kebijakan lainnya dan perkiraan kondisi ekonomi di waktu mendatang yang bisa mempengaruhi kebijakan bank sentral.

30-31 Oktober 2019: FOMC Dan BoC

Pada meeting terakhir 18-19 September lalu, The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 0.25% ke level +1.75% hingga +2.00%, sesuai dengan perkiraan pasar. Pemotongan suku bunga ini adalah yang kedua kali secara berturut-turut sejak krisis finansial tahun 2008 lalu. Pengambilan keputusan tidak dilakukan dengan suara bulat; hanya 7 dari 17 anggota FOMC yang setuju pemotongan suku bunga.

Notulen meeting menyebutkan bahwa pemotongan suku bunga sebesar 0.25% tersebut dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan resesi akibat meningkatnya tensi perang dagang, perlambatan ekonomi global, dan perkembangan geopolitik seperti Brexit. Bank sentral AS tersebut juga tidak memberi petunjuk akan adanya pemotongan suku bunga lanjutan, sehingga USD menguat pasca rilis Statement.

Pada konferensi pers, Powell mengatakan bahwa perekonomian AS masih baik, dengan pasar tenaga kerja yang kuat dan tingkat inflasi mendekati target 2%. Pemotongan suku bunga kali ini lebih dimaksudkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi oleh risiko perang dagang dan perlambatan ekonomi global.

Powell juga menegaskan bahwa pemotongan suku bunga kali ini bukan awal dari siklus pelonggaran moneter yang berkelanjutan. Keputusan pelonggaran moneter di waktu mendatang akan bergantung pada data ekonomi fundamental.

Data ekonomi terakhir menunjukkan, inflasi bulan September y/y stagnan pada +1.7%, sementara data GDP kuartal kedua tahun ini turun ke +2.0% dibandingkan kuartal pertama yang +3.1%. Meski tingkat pengangguran merosot ke +3.5%, terendah dalam 50 tahun terakhir, tapi data penjualan ritel, output industri, dan Durable Goods Orders mengalami kontraksi.

Dengan data ekonomi terakhir itu, masih adanya isu perlambatan ekonomi global yang berpotensi menyebabkan resesi, serta perang dagang yang belum berakhir, maka The Fed diperkirakan kembali menurunkan suku bunga sebesar 0.25% menjadi +1.50% hingga +1.75% untuk bulan Oktober ini.

Kemungkinan pemotongan suku bunga ini telah diperhitungkan pasar. Oleh karena itu, fokus perhatian akan lebih tertuju pada isi Statement yang akan dirilis seusai meeting, dan isi konferensi pers Jerome Powell. Jika Statement dianggap hawkish, maka USD akan menguat. Sedangkan jika dianggap dovish, USD akan melemah. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 01:30 WIB: konferensi pers FOMC yang dihadiri ketua The Fed Jerome Powell (Berdampak tinggi pada USD).

30-31 Oktober 2019: FOMC Dan BoC

Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada keterangan Powell mengenai prospek pemotongan suku bunga pada waktu yang akan datang. Jika pernyataan dan komentar Powell dianggap hawkish, maka USD akan menguat, begitu pula sebaliknya jika dianggap dovish. Konferensi pers Jerome Powell bisa dipantau di sini.

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Arsip Analisa By : Martin
290768
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.