EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,091.47   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

31 Okt - 1 Nov 2022: Suku Bunga RBA, Manufaktur AS, Inflasi Eurozone

Penulis

Data berdampak hari ini adalah inflasi Eurozone. Besok ada statement dan suku bunga RBA, serta ISM Manufacturing PMI dan JOLTS AS.

Senin, 31 Oktober 2022

  • Jam 17:00 WIB: data Consumer Price Index (CPI) Flash Estimate kawasan Euro bulan Oktober 2022 (Berdampak medium-tinggi pada EUR).

CPI kawasan Euro dirilis 2 kali dalam sebulan sebagai data Flash (awal) dan Final. Angka inflasi ini dirilis oleh Eurostat berdasarkan masukan data CPI awal dari 19 negara anggota kawasan Euro. Meski mungkin ada kekurangan tentang detail dari kategori barang sebagai acuannya, Flash Estimate tetap berdampak tinggi karena merupakan data CPI kawasan Euro yang paling awal dirilis.

Data yang berdampak tinggi adalah inflasi tahunan, yaitu persentase perubahan yang dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y). Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti tidak memperhitungkan kategori barang makanan, minuman, dan energi.

Untuk kawasan Euro, yang berdampak tinggi adalah CPI total y/y karena menunjukkan tingkat inflasi tahunan kawasan. Bank sentral Eropa (ECB) selalu mengacu pada CPI total y/y untuk menentukan target inflasi dan perubahan tingkat suku bunga.

31 Okt-1 Nov 2022: Suku Bunga RBA,

September lalu, CPI Final kawasan Euro direvisi turun dari data Flash +10.0% (rekor tertinggi sejak tahun 1991) menjadi +9.9%. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan +10.0%. Sementara itu, CPI inti y/y di edisi Final naik dari +4.3% menjadi +4.8%, sesuai perkiraan dan merupakan rekor tertinggi sejak 1997. Angka inflasi tahunan tersebut jauh melebihi target ECB di +2.0%.

Dalam basis bulanan (m/m), CPI total naik 1.2% pada periode September 2022, tertinggi dalam 6 bulan terakhir. Naiknya inflasi tahunan bulan September terutama disebabkan oleh meningkatnya harga energi hingga 40.7%, kelompok makanan, minuman beralkohol, dan tembakau (+11.8%), produk barang industri (+5.5%), serta sektor jasa (+4.3%).

Untuk Flash CPI bulan Oktober 2022, diperkirakan CPI total y/y kembali naik menjadi +10.2%, CPI inti y/y akan naik menjadi +4.9%, dan CPI total m/m akan naik 1.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan EUR menguat.

 

Selasa, 1 November 2022

  • Jam 10:30 WIB: hasil meeting RBA: pengumuman suku bunga bulan November 2022 dan statement RBA (Berdampak tinggi pada AUD).

Suku bunga RBA diumumkan setiap bulan pada hari Selasa pertama, kecuali pada bulan Januari. Keputusan untuk menentukan suku bunga dilakukan dengan konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA.

31 Okt-1 Nov 2022: Suku Bunga RBA,

Pada meeting terakhir 4 Oktober lalu, RBA menaikkan suku bunga sebesar 0.25% menjadi +2.60%, lebih rendah dari perkiraan naik 0.50%. Meskipun demikian, level suku bunga ini adalah yang tertinggi sejak Juli 2013. Alasan utama kenaikan suku bunga masih pada tekanan inflasi. Para anggota dewan mengatakan bahwa mereka berusaha menurunkan inflasi ke kisaran 2.0% hingga 3.0% sesuai target sembari menjaga perekonomian tetap stabil.

Kenaikan inflasi lebih lanjut diperkirakan masih akan terjadi selama beberapa bulan ke depan. CPI tahun 2022 diperkirakan 7.75%, tahun 2023 turun ke sekitar 4.00%, dan tahun 2024 menjadi 3.00%. RBA menegaskan kembali bahwa pihaknya berharap meningkatkan suku bunga lebih lanjut selama beberapa bulan ke depan, dengan besaran kenaikan dan waktu yang dipandu oleh rilis data ekonomi.

Para pejabat bank sentral juga menegaskan kembali komitmen untuk melakukan apa yang diperlukan dalam memastikan inflasi kembali ke target. Hal ini dilakukan sambil memperhatikan prospek ekonomi global, pengeluaran rumah tangga, dan tingkat upah.

Dengan inflasi kuartal ketiga 2022 yang mencapai 7.3% (rekor tertinggi dalam 32 tahun dan jauh melebihi target bank sentral 2% - 3%), maka untuk bulan November 2022 ini, RBA diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.25% menjadi +2.85%. Jika RBA menaikkan suku bunga acuan, maka diperkirakan AUD akan menguat. Statement untuk meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 21:00 WIB: indeks ISM Manufacturing PMI AS bulan Oktober 2022 (Berdampak tinggi pada USD).

Indeks ini sama dengan yang dirilis oleh Markit untuk Manufacturing PMI, hanya saja datanya bersumber dan dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Di AS, indikator ini biasanya lebih berdampak dari data Markit.

Indeks dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager di AS mengenai kondisi bisnis saat ini, termasuk diantaranya adalah output produksi, ketersediaan produk, aktivitas pengiriman, jumlah pesanan, dan jumlah tenaga kerja. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor manufaktur, sedangkan di bawah 50.0 menunjukkan kontraksi. Dalam prakteknya, indeks ini dianggap cukup akurat untuk memprediksi output sektor manufaktur di AS.

31 Okt-1 Nov 2022: Suku Bunga RBA,

Bulan September lalu, ISM Manufacturing AS berada pada angka 50.9, lebih rendah dari perkiraan 52.5, dan menjadi yang terendah sejak Mei 2020. Indeks new orders dan tenaga kerja mengalami kontraksi, sementara produksi mengalami kenaikan.

Untuk bulan Oktober 2022, diperkirakan indeks ISM Manufacturing PMI akan turun menjadi 50.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

  • Jam 21:00 WIB: data Job Openings and Labor Turnover Summary (JOLTS) AS bulan September 2022 (Berdampak tinggi pada USD).

Data yang dirilis setiap bulan oleh biro statistik tenaga kerja AS ini mengukur jumlah lapangan pekerjaan baru yang tersedia di luar sektor pertanian selama kurun waktu sebulan. Informasi jenis pekerjaan baru tersebut bisa diperoleh dari Job Fair yang diadakan secara rutin di seluruh negara bagian.

Meski dirilis sebulan lebih lambat dari perubahan jumlah tenaga kerja (Non-Farm Payrolls), tetapi The Fed menganggap data ini sebagai salah satu indikator awal bagi kondisi tenaga kerja secara keseluruhan.

31 Okt-1 Nov 2022: Suku Bunga RBA,

Bulan Agustus lalu, jumlah lapangan pekerjaan baru di AS mencapai 10.05 juta, lebih rendah dari perkiraan 11.07 juta, dan menjadi yang terendah sejak Juni 2021. Dibandingkan bulan sebelumnya, lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan adalah sektor jasa, pelayanan kesehatan, dan perdagangan.

Untuk bulan September 2022, diperkirakan jumlah lapangan pekerjaan baru akan mencapai 9.75 juta. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Martin
298453
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.