EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,157.23   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 3 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 3 jam lalu, #Saham AS

6 November 2019: Tenaga Kerja Selandia Baru Dan Persediaan Minyak AS

Penulis

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah tenaga kerja dan pengangguran di Selandia Baru, persediaan minyak dan Unit Labor Costs di AS, serta pidato Evans dan Williams Fed.

Rabu, 6 November 2019:

Data perubahan tenaga kerja (Employment Change) mengukur perubahan jumlah total tenaga kerja, dan dirilis bersamaan dengan data persentase perubahan tingkat pengangguran. Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data ketenagakerjaan tiap bulan, Selandia Baru merilisnya tiap kuartal. Sehingga, data menunjukkan perubahan persentase jumlah total tenaga kerja dan persentase tingkat pengangguran yang dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

6 November 2019: Tenaga Kerja Selandia

Kuartal kedua lalu, jumlah tenaga kerja di Selandia Baru bertambah 0.8% dibandingkan kuartal sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan bertambah 0.3%, dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal ketiga tahun 2018. Sementara itu, tingkat pengangguran kuartal kedua 2019 berada pada angka 3.9%, lebih rendah dari perkiraan 4.3%, dan merupakan yang terendah sejak kuartal kedua tahun 2008. Tingkat partisipasi kuartal kedua berada pada angka 70.4%, sama dengan kuartal sebelumnya.

Untuk kuartal ketiga tahun 2019, diperkirakan tenaga kerja akan bertambah 0.2%, dan tingkat pengangguran akan naik menjadi 4.1%. Jika rilis data pertambahan tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan, maka NZD akan cenderung menguat.

 

  • Jam 20:00 WIB: pidato anggota FOMC Charles Evans (Berdampak medium pada USD).

Presiden Federal Reserve Bank of Chicago yang juga anggota FOMC, Charles Evans, dijadwalkan berbicara di Council on Foreign Relations di New York. Isi pidato Evans bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 20:30 WIB: Preliminary Unit Labor Costs AS kuartal ketiga tahun 2019 (Berdampak medium pada USD).

Data yang dirilis tiap kuartal oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS ini mengukur persentase perubahan besarnya upah pekerja di luar industri pertanian. Data ini merupakan indikator awal bagi tingkat inflasi. Sebagai kompensasi kenaikan upah, biasanya harga barang juga akan meningkat. Ada 2 versi data yang diperhatikan, yaitu Preliminary dan Revised (final). Data Preliminary lebih berdampak karena dirilis lebih awal.

6 November 2019: Tenaga Kerja Selandia

Kuartal kedua lalu, upah pekerja di luar industri pertanian naik 2.6%, lebih tinggi dari perkiraan naik 1.7%, dan menjadi yang tertinggi dalam setahun terakhir. Untuk kuartal ketiga 2019, diperkirakan Unit Labor Costs AS akan naik 2.2%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

  • Jam 21:30 WIB: pidato anggota FOMC John Williams (Berdampak medium pada USD).

Presiden Federal Reserve Bank of New York yang juga anggota FOMC, John Williams, dijadwalkan berbicara dalam acara diskusi Wall Street Journal di New York. Isi pidato Williams bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 22:30 WIB: data persediaan minyak untuk industri di AS per 1 November 2019 (Berdampak medium-tinggi pada WTI/USD dan CAD).

Data yang disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS.

Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi bisa berdampak juga pada CAD, mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

6 November 2019: Tenaga Kerja Selandia

Minggu lalu persediaan minyak untuk industri bertambah 5.70 juta barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 0.50 juta barel, dan lebih tinggi dari minggu sebelumnya yang berkurang 1.70 juta barel. Untuk minggu ini, persediaan minyak diperkirakan bertambah 0.80 juta barel. Jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Sebaliknya jika lebih rendah dari perkiraan, maka harga WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Arsip Analisa By : Martin
290849
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.