7 Juli 2022: Notulen FOMC, Data ADP, Jobless Claims AS

Kamis, 7 Juli 2022

• Jam 01:00 WIB: notulen meeting FOMC tanggal 15-16 Juni 2022 (Berdampak tinggi pada USD).

Notulen meeting FOMC dirilis 8 kali per tahun, sekitar 3 minggu setelah pengumuman suku bunga The Fed. Data ini mengungkapkan hasil akhir voting dan opini para anggota FOMC pada saat meeting. Perbedaan hasil voting dan pernyataan para anggota komite akan berdampak pada USD.

Pada meeting terakhir tanggal 15-16 Juni lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.75% menjadi +1.50% hingga +1.75%, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.50%. Ini adalah kenaikan ketiga kalinya secara beturut-turut dan merupakan yang tertinggi sejak tahun 1994. Kebijakan tersebut diputuskan guna mengatasi lonjakan inflasi yang cepat.

Ketua The Fed Jerome Powell juga mengisyaratkan langkah serupa bisa terjadi pada pertemuan FOMC yang akan datang, tetapi tidak mengharapkan kenaikan sebesar 0.75% akan menjadi hal yang biasa. Para pejabat bank sentral memberikan proyeksi suku bunga akan naik menjadi 3.40% pada tahun ini, jauh di atas proyeksi bulan Maret yang 1.90%.

Sementara itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi turun dari 2.8% menjadi 1.7% tahun ini, sementara ekspektasi untuk tahun 2023 juga diturunkan dari 2.2% menjadi 1.7%. Perkiraan untuk inflasi PCE tahun ini meningkat dari 4.3% menjadi 5.2%, tetapi untuk tahun 2023 turun menjadi 2.6%. Sementara itu, proyeksi tingkat pengangguran tahun ini naik dari 3.5% menjadi 3.7%, dan untuk tahun 2023 naik menjadi 3.9%.

Notulen meeting tanggal 15-16 Juni 2022 bisa diunduh di sini. Jika opini dan pernyataan para anggota komite secara umum dianggap hawkish, maka USD akan cenderung menguat. Namun jika pernyataan dianggap dovish, maka USD akan cenderung melemah.

• Jam 19:15 WIB: data Non Farm Employment Change AS versi ADP bulan Juni 2022 (Berdampak tinggi pada USD).

Indikator ini disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report. Data dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) berdasarkan hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian oleh ADP Research Institute dan Moody's Analytics. Secara umum, ADP Jobs Report dianggap sebagai indikator awal Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski versi ADP bisa berdampak, tapi pengaruhnya tidak sebesar dampak rilis NFP.

Bulan Mei lalu, perkiraan dari ADP untuk lapangan pekerjaan di AS menunjukkan pertambahan 128,000 jobs, jauh lebih rendah dari perkiraan bertambah 295,000 jobs, dan merupakan yang terendah sejak April 2020 (ketika pandemi COVID-19 melanda AS). Pertambahan lapangan kerja diperkirakan terjadi pada sektor manufaktur, pertambangan, pendidikan, kesehatan, dan tenaga profesional.

Untuk bulan Juni 2022, jumlah jobs versi ADP diperkirakan bertambah 200,000 jobs. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

• Jam 19:30 WIB: data Jobless Claims AS per 1 Juli 2022 (Berdampak medium pada USD).

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 2,000 menjadi 231,000 klaim, lebih tinggi dari perkiraan 228,000 klaim. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu terakhir naik menjadi 231,750 klaim, tertinggi sejak Desember 2021.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan turun menjadi 230,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

• Jam 21:00 WIB: indeks Ivey PMI Kanada bulan Juni 2022 (Berdampak medium pada CAD).

Indikator yang mencerminkan kepercayaan bisnis di Kanada ini sama dengan indeks Manufacturing PMI dari Markit. Hanya saja, datanya dibuat dan dirilis oleh Richard Ivey School of Business. Indeks dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 175 purchasing manager di seluruh Kanada mengenai kondisi ekonomi dan bisnis saat ini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran prospek perekonomian ke depan.

Indikator ini penting bagi investor dan para pelaku bisnis, serta sering dianggap sebagai leading indicator. Angka indeks di atas 50.0 menunjukkan ekspansi sektor industri, sedangkan di bawah angka 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Mei lalu, indeks Ivey Kanada berada pada angka 72.0, lebih tinggi dari perkiraan 64.3, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang 66.3. Indeks tenaga kerja, inventories, dan supplier deliveries mengalami kenaikan.

Untuk bulan Juni 2022, diperkirakan indeks akan kembali naik menjadi 74.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan CAD.

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.