EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 10 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 10 jam lalu, #Saham AS

7 Mei 2020: BoE Meeting, Jobless Claims AS, Perdagangan China

Penulis

Data berdampak hari ini adalah Statement dan notulen meeting BoE, Jobless Claims AS, neraca perdagangan China, dan angka harapan inflasi Selandia Baru.

Kamis, 7 Mei 2020:

  • Jam 10:00 WIB: angka harapan inflasi Selandia Baru kuartal kedua tahun 2020 (Berdampak medium-tinggi pada NZD).

Indikator yang dirilis setiap kuartal oleh RBNZ ini menunjukkan harapan pelaku bisnis pada tingkat inflasi tahunan di Selandia Baru selama 2 tahun mendatang. Indikator ini dibuat berdasarkan survei terhadap 100 konsumen.

7 Mei 2020: BoE Meeting, Jobless Claims

Pada kuartal pertama tahun 2020, inflasi tahunan Selandia Baru diharapkan naik 1.9%, perkiraan tertinggi sejak kuartal kedua tahun 2019. Untuk kuartal kedua tahun 2020, inflasi diperkirakan naik menjadi 2.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan NZD menguat.

 

  • Waktu tentative: data neraca perdagangan China bulan April 2020 (Berdampak medium-tinggi pada AUD dan NZD).

Data yang dirilis oleh Customs General Administration of China (CGAC) ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y).

Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus. Apabila sebaliknya, maka perdagangan mengalami defisit. Volume perdagangan China yang meningkat akan berdampak positif pada partner dagangnya terutama Australia, Selandia Baru, dan Kanada. Ketiga negara tersebut banyak mengekspor komoditi pertambangan dan bahan makanan olahan ke China.

7 Mei 2020: BoE Meeting, Jobless Claims

Bulan Maret lalu, perdagangan China mengalami surplus sebesar USD19.9 miliar y/y, lebih tinggi dari perkiraan surplus USD19.7 miliar, dan merupakan surplus pertama sejak wabah Covid-19 melanda China pada bulan Januari. Surplus perdagangan dengan Amerika Serikat yang merupakan negara tujuan ekspor terbesar China turun menjadi USD15.30 miliar y/y dibandingkan bulan sebelumnya yang USD25.37 miliar.

Untuk bulan April 2020, diperkirakan perdagangan China y/y akan surplus sebesar USD9.1 miliar. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan berdampak positif pada AUD dan NZD.

 

  • Jam 13:00 WIB: hasil meeting BoE (Berdampak tinggi pada GBP):
  1. Data Asset Purchase Facility BoE:

Asset Purchase Facility BoE adalah target pembelian asset oleh BoE. Data ini berkaitan dengan program Quantitative Easing dari BoE, yaitu jumlah dana yang akan digunakan oleh BoE untuk membeli asset-asset di pasar terbuka. Pada meeting terakhir tanggal 26 Maret lalu, dana untuk pembelian asset tetap £645 miliar. Sebelumnya, dana tersebut dinaikkan dari £435 miliar pada rapat darurat 19 Maret, guna mengatasi dampak wabah Covid-19 terhadap perekonomian Inggris. Untuk meeting hari ini, Asset Purchase Facility diperkirakan tetap sebesar £645 miliar. Jika BoE memperbesar pembelian asset, maka GBP akan cenderung melemah.

 

  1. Pengumuman suku bunga dan ringkasan kebijakan moneter BoE bulan Mei 2020:

Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting diantara para anggota Monetary Policy Committee (MPC). Pada meeting terakhir tanggal 26 Maret lalu, BoE mempertahankan suku bunga acuan pada level +0.10%. Level suku bunga ini adalah yang terendah sepanjang sejarah BoE.

7 Mei 2020: BoE Meeting, Jobless Claims

Keputusan tersebut diambil dengan suara bulat oleh seluruh anggota MPC, menyusul pemangkasan suku bunga acuan sebanyak 2 kali pada bulan Maret, yang masing-masing ditetapkan sebesar 0.50% dan 0.15%. Langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk mengatasi dampak wabah Covid-19 terhadap perekonomian.

Statement menyebutkan bahwa bank sentral akan memonitor dampak penurunan suku bunga dan penambahan stimulus, sebelum menentukan kebijakan selanjutnya. Dalam proyeksi ekonomi, BoE memperkirakan GDP Inggris pada paruh pertama tahun ini akan mengalami penurunan tajam, sementara tingkat pengangguran akan naik.

Dengan tidak adanya isyarat dari para pejabat bank sentral pasca rapat terakhir, maka BoE diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuannya di level +0.10% pada pertemuan bulan ini. Jika BoE kembali menurunkan suku bunga, maka GBP akan cenderung melemah. Statement meeting hari ini bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 13:00 WIB: notulen meeting BoE hari ini (7 Mei 2020) (Berdampak medium-tinggi pada GBP).

Selain penetapan suku bunga dan pembelian asset, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga berikutnya. Notulen meeting antara lain berupa hasil voting untuk target pembelian asset dan penentuan suku bunga. Notulen dirilis dengan format: X1-X2-X3, di mana X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan pembelian asset atau kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan pembelian asset atau penurunan suku bunga, dan X3 merupakan jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.

Pada meeting terakhir tanggal 26 Maret lalu, hasil voting untuk suku bunga dan pembelian asset adalah 0-0-9. Artinya, artinya seluruh anggota MPC menginginkan tidak ada perubahan pada suku bunga dan besaran pembelian asset. Untuk meeting hari ini, diperkirakan hasil voting untuk suku bunga dan pembelian asset akan kembali 0-0-9. Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa diunduh di sini.

 

  • Jam 19:30 WIB: data Jobless Claims AS per 1 Mei 2020 (Berdampak tinggi pada USD).

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karenanya, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

7 Mei 2020: BoE Meeting, Jobless Claims

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 603,000 menjadi 3,839,000 klaim, masih lebih tinggi dari perkiraan 3,500,000 klaim, tetapi menjadi yang terendah dalam 5 minggu terakhir. Klaim tertinggi ada di negara-negara bagian yang paling terdampak Covid-19 yaitu Florida, California, Texas, Georgia, dan New York. Terhentinya aktivitas ekonomi telah menyebabkan pemutusan hubungan kerja dalam skala masif di wilayah-wilayah tersebut.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali turun menjadi 3,000,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Namun jika hasil rilis lebih tinggi dari perkiraan, maka USD akan cenderung melemah.

 

  • Jam 21:00 WIB: pidato Presiden ECB Christine Lagarde (Berdampak tinggi pada EUR).

Presiden ECB Christine Lagarde dijadwalkan berbicara dalam acara webminar yang diadakan oleh Bloomberg. Isi pidato Lagarde bisa dibaca di sini.

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Arsip Analisa By : Martin
292884
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.