EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,066.40   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 16 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 16 jam lalu, #Saham AS

9-10 Januari 2020: CPI China, Perdagangan Australia, Jobless Claims AS

Penulis

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah CPI China, perdagangan Australia, Jobless Claims AS, serta pidato Carney BoE, Clarida dan Kashkari Fed. Besok ada pidato Poloz BoC.

Kamis, 9 Januari 2020:

  • Jam 07:30 WIB: data neraca perdagangan Australia bulan November 2019 (Berdampak medium-tinggi pada AUD).

Data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia ini mengukur perbedaan total nilai impor dan ekspor dalam periode waktu satu bulan. Jika nilai total ekspor lebih besar dari nilai total impor, maka neraca perdagangan mengalami surplus, sedangkan jika nilai total impor lebih besar dari ekspor, maka perdagangan mengalami defisit.

9-10 Januari 2020: CPI China,

Bulan Oktober lalu, neraca perdagangan Australia mengalami surplus sebesar AUD4.50 miliar, lebih rendah dari perkiraan surplus AUD6.50 miliar, dan merupakan surplus terendah sepanjang tahun 2019. Pada bulan Oktober 2019, ekspor turun 5.0% m/m ke AUD40.75 miliar, sementara impor naik 0.4% ke AUD36.25 miliar (rekor tertinggi).

Untuk bulan November 2019, diperkirakan perdagangan Australia akan kembali surplus sebesar AUD4.10 miliar. Surplus yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Indikator CPI mengukur perubahan harga barang dan jasa di tingkat konsumen yang lazim dibuat rujukan sebagai tingkat inflasi, sedangkan Producer Price Index (PPI) mengukur persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang akan mempengaruhi inflasi di tingkat konsumen. Hal itu karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen pada akhirnya akan dibebankan ke konsumen.

Di China, data yang paling berdampak tinggi adalah CPI total y/y (inflasi tahunan). Tingkat inflasi China yang tinggi akan membuat bank sentral China menerapkan uang ketat. Karena China adalah partner dagang utama Australia dan Selandia Baru, maka kenaikan inflasi China akan berdampak negatif pada AUD dan NZD. Sebaliknya, tingkat inflasi China yang rendah akan berdampak positif pada kedua mata uang komoditi tersebut.

9-10 Januari 2020: CPI China,

Bulan November 2019, laju inflasi tahunan China naik 4.5%, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Januari 2012. Sementara dalam basis bulanan (m/m), laporan ini naik 0.4%, terendah dalam 4 bulan terakhir.

Melonjaknya inflasi tahunan bulan November terutama disebabkan oleh daging babi yang naik hingga 110%. Sementara di tingkat produsen, PPI total y/y bulan November 2019 turun 1.4% (atau -1.4%), lebih baik dari perkiraan turun 1.5%, dan bulan sebelumnya yang turun 1.6%.

Untuk bulan Desember 2019, diperkirakan CPI total y/y akan naik 4.7%, CPI total m/m akan naik 0.3%, dan PPI total y/y akan turun 0.4%. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan berdampak positif pada AUD dan NZD.

 

  • Jam 16:30 WIB: pidato gubernur BoE Mark Carney (Berdampak tinggi pada GBP).

Mark Carney dijadwalkan berbicara dalam konferensi The Future of Inflation Targeting di London. Isi pidato Carney bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 20:00 WIB: pidato anggota FOMC Richard Clarida (Berdampak medium pada USD).

Richard Clarida dijadwalkan berbicara mengenai outlook ekonomi dan kebijakan moneter di Council on Foreign Relations, New York. Isi pidato Clarida bisa dibaca di sini.

 

  • Jam 20:30 WIB: data Jobless Claims AS per 3 Januari 2020 (Berdampak medium pada USD).

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karenanya, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

9-10 Januari 2020: CPI China,

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 2,000 ke 222,000 klaim, sesuai dengan perkiraan dan menjadi yang terendah dalam sebulan terakhir. Sementara itu, klaim rata-rata 4 mingguan naik 4,750 klaim menjadi 233,250 klaim.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan kembali berkurang 1,000 menjadi 221,000 klaim. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

  • Jam 21:30 WIB: pidato anggota FOMC Neel Kashkari (Berdampak medium pada USD).

Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolis yang juga anggota FOMC, Neel Kashkari, dijadwalkan berbicara dalam konferensi Minneapolis Fed's Regional Economic Conditions. Isi pidato Kashkari bisa dibaca di sini.

 

Jumat, 10 Januari 2020:

  • Jam 02:00 WIB: pidato gubernur BoC Stephen Poloz (Berdampak tinggi pada CAD).

Stephen Poloz dijadwalkan berbicara di Greater Vancouver Board of Trade's Economic Outlook Forum. Isi pidato Poloz bisa dibaca di sini.

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Arsip Analisa By : Martin
291572
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.