Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
282
|
Menjelang akhir tahun, pasar mulai bersiap untuk menyambut musim Window Dressing. Periode ini biasanya digunakan oleh para perusahaan publik atau fund manager untuk mempercantik kinerja portfolio bisnisnya, untuk memikat investor. Aksi tersebut memungkinkan saham-saham yang dibeli oleh fund manager akan mengalami kenaikan. Sementara, para investor retail memanfaatkan momentum trend kenaikannya untuk meraih keuntungan.
Namun, tidak semua saham dapat mengalami Window Dressing. Hanya saham-saham dengan kapitalisasi besar dan fundamental baik yang mengalami Window Dressing. Setelah Window Dressing, momentum selanjutnya adalah January Effect di mana pasar memiliki pandangan bahwa harga saham akan mengalami kenaikan di Januari. Sedangkan, Desember adalah saatnya untuk memulai koleksi saham agar dapat memanfaatkan January Effect.
Sektor Manakah Yang Berpeluang Window Dressing?
Peluang saham yang akan mengalami Window Dressing yaitu perbankan dan infrastruktrur. Kinerja perbankan saat ini masih mampu bertahan dengan keadaan gejolak perekonomian dan adanya penurunan suku bunga acuan (BI). Sedangkan pada sektor infrastruktur akan memanfaatkan pembagian proyek-proyek di awal tahun, yang mendorong kinerjanya sehingga berpeluang menjadi katalis kenaikan harga saham.
Berdasarkan data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat sektor keuangan melemah 0.48% dan infrastruktur turun paling tajam, yaitu 1.31%, yang memungkinkan terjadinya pembalikan arah dengan potensi tinggi.
Sektor Perbankan
Dari sektor perbankan, yang memiliki nilai PER terendah yaitu BBNI, dengan angka 8.81. Capaian nilai itu mencerminkan valuasi BBNI sedang murah. Selain itu, BBCA juga tak kalah menarik untuk menjadi pilihan investor. Emiten ini memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas yang kuat.
Sektor Infrastruktur
Dari sektor infrastruktur, emiten yang memiliki nilai PER terendah, yaitu ADHI sebesar 9.42. Hal tersebut berarti sedang diskon. Selain itu, WIKA salah satu yang menarik untuk menjadi pilihan investasi, karena memiliki nilai EPS besar, yaitu 200.36 dengan nilai PER masih rendah sebesar 10.13.