EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,218.46/oz   |   Silver 24.97/oz   |   Wall Street 39,824.71   |   Nasdaq 16,392.85   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

Akan Gelar IPO, Begini Kinerja Palma Serasih

Penulis

PT Palma Serasih Tbk (PSGO) akan listing di BEI pada tanggal 25 November 2019. Simak profil perusahan yang bergerak di bidang kelapa sawit ini sebelum mengoleksi sahamnya.

PT Palma Serasih Tbk, perusahaan perkebunan dan industri pengelolaan minyak kelapa sawit akan melaksanakan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana sebanyak 2.85 milliar lembar (15.12%), dengan harga penawaran per lembar saham Rp100-105 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten PSGO yang akan dicatatkan pada tanggal 25 November 2019.

Akan Gelar IPO, Begini Kinerja Palma

 

Sekilas Profil Perusahaan

Palma Serasih Group didirikan tahun 2008 dengan memperoleh izin lokasi pertama seluas 3,600 ha dan penanaman perdana pada tahun 2009 dengan total 1,400 ha (inti dan plasma). Hingga akhir tahun 2012, perseroan berhasil mencapai penanaman dengan total luas sekitar 11,100 ha (inti dan plasma). Pada tahun 2014, pabrik pertama dengan kapasitas 60 TPH mulai beroperasi dengan total luas tertanam sekitar 14,400 ha (inti dan plasma).

Hingga saat ini perseroan memiliki area tanam seluas 31,000 ha dan berencana memperluas sampai 80,000 ha dan menambah kapasitas pabrik baru. Anak perusahaan perseroan, yakni Nusaraya, Bumikaltim, Global dan Energitama yang melakukan kegiatan operasional bergerak di bidang perkebunan dan industri pengolahan minyak kelapa sawit. Kegiatan anak usaha tersebut meliputi pengembangan perkebunan kelapa sawit dan pengolahan tandan buah segar menjadi minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit.

kelapasawit

 

Kinerja Peseroan

Hingga Mei 2019, perseroan membukukan penjualan neto sebesar Rp295.84 miliar, naik 7.11% dari Rp27.62 miliar pada tahun lalu. Sehingga laba perusahaan naik Rp3.1 miliar dari kerugian Rp9.08 miliar pada tahun 2018.

Beban keuangan perseroan pada Mei 2019 tercatat sebesar Rp60 miliar atau naik 55.44% dari Rp38.60 miliar tahun lalu. Kerugian beban keuangan memicu rugi tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada entitas induk Rp51.61 miliar naik 39.64% dari Rp36.96 miliar.

Sementara untuk neraca, total aset perseroan sebesar Rp2.75 triliun pada Mei 2019, turun 17.91% dibandingkan periode Desember tahun lalu sebesar Rp3.35 triliun. Total aset berasal dari aset lancar sebesar Rp364 miliar dan aset tidak lancar Rp2.39 triliun.

Alokasi Dana IPO

Perseroan berencana menggunakan dana IPO yang akan dialokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 44%, modal kerja sebesar 30%, capex tambahan untuk pendanaan pabrik kelapa sawit sebesar 14%, dan non capex non tanaman sebesar 12%. Manajemen melihat akan ada sentimen baik terhadap industri CPO, antara lain program penerapan B20 dan B30 dari pemerintah. Mulai tahun 2020, manajemen menjanjikan akan membagikan deviden sebanyak-banyaknya 30% dari laba bersih. Hal tersebut menjadi menarik untuk investor.

Arsip Analisa By : Rifki Andi
291044
Penulis

Seorang mahasiswa yang aktif trading saham dengan menggunakan strategi analisa teknikal, tepatnya dengan memanfaatkan indikator MA dan Elliot Wave.