iklan |
iklan |
Analisa Fundamental Minyak
Harga minyak mentah WTI naik ke atas level $81 per barel atau level tertinggi dalam lebih dari lima pekan menjelang berlangsungnya pidato dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Kongres AS.
Selain itu, harga minyak juga telah naik lima hari berturut-turut, ditopang oleh optimisme bahwa permintaan minyak dari China akan pulih pasca mencabut kebijakan COVID-nya dan Rusia berencana untuk mengurangi pasokan minyaknya secara signifikan sebagai langkah pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan oleh Barat.
Di sisi lain, target pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2023 yang lebih rendah dari perkiraan sedikit membebani harga minyak.
Turut membebani harga minyak, para pelaku pasar terus memperhatikan laporan mengenai memanasnya hubungan antara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), yang merupakan dua produsen minyak terbesar OPEC, karena dikhawatirkan dapat mempengaruhi kebijakan OPEC dan membuat pasokan minyak global meningkat.
Analisa Teknikal Minyak
Pergerakan harga minyak pada grafik 1 jam cenderung stabil di sekitar level $80 per barel di atas indikator Supertrend. Hal ini mengindikasikan minyak masih berada dalam tren bullish lebih lanjut. Dalam jangka pendek, harga minyak berpotensi naik ke sekitar area Resistance 81.15, terutama jika terus bertahan di atas area Support 80.31-79.90.
Rekomendasi
- Entry Buy: 80.53-8031
- Take Profit: 81.15.
- Stop Loss: 79.90
Skenario Alternatif
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga minyak berhasil menembus ke bawah level 79.90.
- Entry Sell: 79.90
- Take Profit: 79.06
- Stop Loss: 80.31