EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,145.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 1 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 1 jam lalu, #Saham AS

Analisa 3 Sektor Yang Menarik Secara Teknikal

Penulis

Kami mengambil tiga sektor yang cukup menarik, serta akan dan sedang berupaya merubah momentum atau bahkan menjawab keragu-raguan pasar. Simak ulasannya.

1. Sektor Pertambangan

YTD Return: -7.64% (per hari Rabu, 29/05/2019).

Kinerja sektor pertambangan secara year-to-date (YTD) tidak cukup menggembirakan. Hal ini sudah terlihat sejak bulan Juli 2018, ketika saham-saham pertambangan mencapai peak performance secara teknikal. Sejak pertengahan tahun 2015, sektor pertambangan sudah rally hingga bulan Juli 2018 yang lalu.

Saat ini, tren teknikal sektor pertambangan masih berada di fase bearish yang sudah terbentuk dalam 1 tahun terakhir. Lalu apakah tren bearish ini sudah mencapai bottom-nya? Mengingat harga batu bara belum akan meningkat kembali di atas 80USD/MT atau bahkan 90USD/MT, maka uji support harga batu bara di level 70USD/MT akan menentukan titik bottom selanjutnya.

Analisa Sektor Secara

  • Overall Trend: Down.
  • Price: setting new lows.
  • Volume: Declining.
  • Signal: Potential Bottom, mendekati konsolidasi.
  • Expectation: Lower Low, harga akan terus mematahkan support.

 

2. Sektor Keuangan

YTD Return: +4.47% (per hari Rabu, 29/05/2019).

Sempat menguji tren bearish continuation di awal 2018 hampir selama 6 bulan, dipengaruhi oleh kualitas aset sektor perbankan, pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan nilai tukar rupiah. Namun hasil pertumbuhan Net Interest Margin (NIM) yang stabil serta pertumbuhan kredit yang tetap double digit di Big Banks secara perlahan mampu mengikis kekhawatiran berlebihan investor.

Overall tren jangka panjang kami lihat masih bullish, koreksi dua bulan terakhir ini di 2019 belum merubah pandangan kami untuk sektor keuangan secara jangka menengah. Jikalau hasil perbankan di semester-I (lagi-lagi) berhasil menjaga kualitas aset dan pertumbuhan kredit di level yang stabil, sektor keuangan sangat mungkin justru akan kembali membuat all time high.

Analisa Sektor Secara

  • Overall Trend: Up.
  • Price: drifting lower.
  • Volume: Light.
  • Signal: Some Distribution, cenderung konsolidasi.
  • Expectation: Waspadai Price Pattern yang menandai penerusan atau pembalikan.

 

3. Sektor Properti

YTD Return: +0.4% (Per hari Rabu, 29/05/2019).

Test dan koreksi Bottom selesai, bullish reversal sudah terlihat dalam kurun waktu 8 bulan terakhir ini, sebelumnya dalam 2.5 tahun sektor properti mengalami masa-masa suram dengan tren bearish. Kisah kebangkitan ini tidak dapat dipisahkan dari beberapa kebijakan pemerintah mulai dari DP 0%, penurunan PPN dan yang paling terkini peluang penurunan suku bunga.

Jika momentum perbaikan ekonomi domestik berjalan semakin baik, rupiah terkendali serta suku bunga turun, kami menganalisa hingga akhir tahun sangat mungkin sektor properti akan break resistance high di 2019 ini.

Analisa Sektor Secara

  • Overall Trend: Up.
  • Price: sideways.
  • Volume: Above Average.
  • Signal: Distribution.
  • Expectation: Cari support yang berpotensi menahan pergerakan harga. Jika tak ada, maka perubahan arah trend kemungkinan akan terjadi.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
288715
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.