EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,181.16   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 14 menit lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 16 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 17 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 17 menit lalu, #Saham Indonesia

Analisa Emas Mingguan: Inflasi AS Dan Pidato Pejabat The Fed

Penulis

Minggu lalu, harga emas ditutup melemah akibat FOMC yang hawkish. Minggu ini, data inflasi AS dan pidato pejabat The Fed akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (3 Mei 2019), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, harga emas kembali ditutup melemah pada level USD1278.64 per troy ounce, atau turun 0.55% dari penutupan harga minggu sebelumnya. Logam mulia sempat menyentuh level harga terendahnya sejak Desember tahun lalu pada 1266.16, sebelum menguat terbatas pasca rilis data tenaga kerja AS dan aksi profit-taking di akhir pekan.

Tekanan harga emas terutama disebabkan oleh rebound USD sebelum dan sesudah FOMC meeting. Sebelum FOMC, data pengeluaran konsumen (Personal Spending), kepercayaan konsumen CB, dan ADP Non Farm menunjukkan kenaikan yang signifikan. Hal itu pun memicu spekulasi naiknya inflasi bulan April. Pasca FOMC, pernyataan Jerome Powell dianggap hawkish sehingga memudarkan ekspektasi kemungkinan penurunan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. Powell menyatakan bahwa kebijakan The Fed saat ini sudah pada jalur yang benar, dan kebijakan di waktu mendatang akan bergantung pada data fundamental ekonomi.

Pasca rilis data tenaga kerja, USD mengalami koreksi sehingga membuat logam mulia berbalik menguat. Meskipun Non Farm Payrolls (NFP) bulan April di atas estimasi dan tingkat pengangguran berada pada level terendah 50 tahun, kenaikan upah dan tingkat partisipasi mengalami penurunan. Pasar mencerna tingkat upah yang lebih rendah akan mengakibatkan turunnya inflasi.

Minggu ini akan dirilis data inflasi tahunan bulan April yang diperkirakan naik 2.1%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 1.9%. Disamping itu, akan dirilis juga inflasi tingkat produsen (Producer Price Index), pidato ketua The Fed Powell, serta Williams dan Brainard Fed.

Survei yang dilakukan Kitco.com menunjukkan 33% pemain Wall Street memprediksi harga emas akan berlanjut bullish, 33% bearish, dan 33% netral atau cenderung sideways. Sementara 43% pemain Main Street memperkirakan bullish, 44% bearish, dan 13% netral.

 

Tinjauan Teknikal

Analisa Emas Mingguan: Inflasi AS Dan

 

Chart Daily:

Berada di dalam channel downtrend, pergerakan harga masih cenderung bearish setelah gagal menembus kurva resistance EMA 89:

  1. Harga masih bergerak di bawah neckline dari pola head and shoulders, dan berada di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR masih berada di atas bar candlestick.
  3. Kurva indikator RSI masih berada di bawah center line (level 50.0).
  4. Garis histogram indikator ADX berwarna merah, yang menunjukkan sentimen bearish.

Resistance kuat pada level 1282.50 hingga 1288.88 (level 38.2% Fibo Retracement). Di sisi lain, support kuat ada pada level 1266.16. Jika menembus support, target berikutnya adalah 1253 (sekitar 61.8% Fibo Retracement).

 

Level Pivot mingguan : 1277.31

Resistance : 1282.50 ; 1288.88 (level 38.2% Fibo Retracement) ; 1302.97 ; 1311.05 (23.6% Fibo Retracement) ; 1316.85 ; 1324.40 ; 1332.44 ; 1346.60 ; 1351.66 ; 1363.27 ; 1376.43 ; 1382.18 ; 1391.61 ; 1407.29.

Support : 1271.20 (50% Fibo Retracement) ; 1266.16 ; 1253.52 (61.8% Fibo Retracement) ; 1242.50 ; 1231.65 (76.4% Fibo Retracement) ; 1225.70 ; 1218.45 ; 1211.80 ; 1205.00 ; 1196.18 ; 1185.00 ; 1171.80 ; 1160.05 ; 1146.00 ; 1136.60 ; 1122.63 ; 1113.40 ; 1097.33 ; 1076.98.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 89 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement:

  • Titik Swing Low: 1196.18 (harga terendah 13 November 2018).
  • Titik Swing High: 1346.61 (harga tertinggi 20 Februari 2019).

Arsip Analisa By : Martin
288387
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.