Harga Emas Naik Setelah FOMC Memperjelas Sinyal Rate Cut
128
|
Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (10 Agustus 2018), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.
Tinjauan Fundamental
Konflik antara AS dan Turki yang semakin memanas menyebabkan XAU/USD bertahan di atas level 1200. Bermula dari rentetan ancaman AS yang tidak digubris presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pekan lalu, presiden Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif terhadap impor baja dan alumunium dari Turki. Tindakan AS itu telah menyebabkan nilai tukar mata uang Lira Turki (TRY) anjlok 40% versus USD dalam waktu singkat.
Krisis di Turki telah menyeret sebagian besar mata uang dunia terutama EUR, akibat kekhawatiran kredit macet di bank-bank besar Uni Eropa. Investor mengambil sikap risk aversion dengan masuk ke aset safe haven USD, JPY dan emas. Minggu lalu, indeks USD melonjak hingga 96.45, tapi buying interest terhadap emas meningkat hingga harga emas tetap bertahan di atas level 1200 per USD.
Gonjang-ganjing di pasar uang akibat perang dagang diperkirakan masih akan berlanjut minggu ini. Secara fundamental, harga emas diprediksi masih akan cenderung bullish. Data penting dari AS minggu ini adalah Retail Sales. Jika berlanjut menguat, resistance kuat ada pada level 1228 hingga 1235, sedangkan jika melemah, support kuat pada level 1204 hingga 1195.
Tinjauan Teknikal
klik gambar untuk memperbesar
Chart Daily: Emas bergerak sideways di antara level 1205 hingga 1217. Dalam jangka pendek, harga cenderung bullish dengan resistance kuat masih pada level Double Top 1235.10. Kecenderungan ini didukung oleh:
- Kurva indikator MACD yang berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
- Saat bergerak sideways, kurva indikator RSI berada pada area Oversold.
Konfirmasi buy jika harga telah menembus kurva middle band indikator Bollinger Bands.
Di sisi lain, dalam jangka menengah-panjang, emas masih cenderung bearish:
- Titik indikator Parabolic SAR masih berada di atas bar candlestick.
- Garis histogram indikator ADX berwarna merah dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat.
Level Pivot mingguan : 1211.56
Resistance : 1220.00 ; 1228.40 ; 1235.10 ; 1244.86 ; 1255.50 ; 1265.80 ; 1275.30 ; 1281.96 ; 1289.22 ; 1300.90 ; 1309.19 ; 1316.00 ; 1325.00 ; 1335.00 ; 1345.00 ; 1355.00 ; 1361.63 ; 1365.95 ; 1375.10 ; 1392.04 ; 1416.29 ; 1433.70.
Support : 1204.36 ; 1195.00 ; 1180.52 ; 1172.40 ; 1160.30 (level 76.4% Fibonacci Expansion) ; 1146.00 ; 1136.60 (100% Fibonacci Expansion) ; 1122.63 ; 1113.40 (123.6% Fibonacci Expansion) ; 1097.33.
Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 21 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).
Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 1309.19 (harga tertinggi 14 Juni 2018).
Titik 2 : 1211.31 (harga terendah 19 Juli 2018).
Titik 3 : 1235.10 (harga tertinggi 26 Juli 2018).