Analisa Fundamental
Brexit masih jadi momok bagi Poundsterling, sehingga membuat nilai tukarnya terus menerus tertekan hingga kini. PM Inggris, Boris Johnson, mencoba menghentikan Hard-Brexit dan melakukan negosiasi ulang dengan Uni Eropa. Namun, Uni Eropa rupanya sama sekali tidak mau berkompromi atas negosiasi yang diajukan Johnson. Menurut Kanselir Jerman, Angela Merkel, mereka menginginkan Brexit yang menghasilkan kemitraan erat dengan negara-negara Uni Eropa. Dengan demikian, peluang Inggris keluar dari Eropa tanpa kesepakatan pada 31 Oktober nanti menjadi lebih besar.
Di sisi lain, Dolar AS juga menghadapi masalah yang tak kalah pelik, yaitu spekulasi pemangkasan suku bunga lanjutan serta tensi perang dagang AS-China yang tak kunjung mereda. Polling yang dilakukan terhadap beberapa ekonom menunjukkan peluang pemotongan suku bunga lanjutan. Pun, beberapa pakar di bank terkemuka menyatakan adanya kemungkinan The Fed kembali ke suku bunga 0% pada akhir 2020.
Dari aspek perang dagang, pihak AS melalui perwakilan dagang (USTR) mengumumkan penundaan tarif terhadap produk impor asal China hingga 15 Desember mendatang. Hal ini menimbulkan gejolak terutama pada aset safe haven seperti emas, CHF, serta JPY, yang masing-masing mengalami pelemahan saat berita ini diumumkan. Berdasarkan data diatas, secara jangka panjang GBP/USD berpeluang besar masih akan terus melemah sampai Brexit selesai.
Adapun berita berdampak minggu ini terhadap GBP adalah Retail Sales (m/m), sementara untuk USD antara lain Core Retail Sales (m/m), Philly Fed Manufarcturing Index, Retail Sales (m/m), Building Permits dan Prelim UoM Consumer Sentiment. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat di kalender ekonomi di sini.
Analisa Teknikal
Dari segi teknikal, trend jangka panjang (Long-Term trend) dan trend jangka menengah (Intermediate trend) adalah Downtrend. Hal ini ditunjukkan oleh gelombang Downtrend di time frame Monthly hingga Daily. Harga sekarang sedang berada pada area Support Weekly 1.2000 - 1.2100. Simak penjelasan berikut untuk lebih detail.
GBP/USD Monthly
Pada grafik Monthly, kondisi bearish masih dominan. Kondisi ini ditunjukkan oleh gelombang Downtrend yang masih berlanjut. Harga sedang menguji Support 1.2240 setelah sebelumnya membentuk Top di 1.4105.
GBP/USD Weekly
Pada grafik Weekly, kondisi bearish juga dominan. Kondisi ini ditunjukkan oleh Downtrend yang masih berlangsung setelah membentuk Top di 1.3296. Harga sekarang menguji Support Weekly di 1.2000 - 1.2100.
GBP/USD Daily
Pada grafik Daily, kondisi Downtrend berlangsung hingga sekarang setelah break Support 1.2486. Untuk memanfaatkan koreksi Daily, konfirmasi Bottom harus terbentuk terlebih dahulu.
Kesimpulan
Berdasarkan analisa fundamental di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelemahan GBP/USD terjadi karena faktor-faktor berikut:
- Masalah Brexit yang belum selesai.
- Kondisi perang dagang AS-China yang masih berlanjut meski ada jeda penundaan tarif sampai 15 Desember.
Sementara dari analisa teknikal, maka dapat disimpulkan:
- Trend GBP/USD Long-Term dan Intermediate-Term adalah Downtrend. Harga sekarang sedang menguji Support 1.2000 - 1.2100.
Rekomendasi GBP/USD
Wait and See karena belum ada konfirmasi Bottom. Untuk memanfaatkan koreksi Downtrend Daily harus terdapat konfirmasi Bottom terlebih dahulu. Peluang terbentuknya Bottom menjadi lebih besar apabila berita GBP minggu ini menguat, atau rilis berita ekonomi AS yang melemah.
Semoga analisa ini membantu para pembaca untuk melihat pergerakan harga dan mengambil keputusan transaksi.
Terima kasih