EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

Analisa Rupiah 16-20 April 2018

Penulis

Analisa mingguan USD/IDR ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (13 April 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan trading jangka menengah dan panjang.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (13 April 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, Rupiah bergerak sideways di kisaran resistance 13767 per US Dollar (level 61.8% Fibo Expansion) dan support kuat baru 13736. Rupiah ditutup pada level 13748, atau menguat 0.15% dibandingkan harga penutupan minggu sebelumnya.

Di awal minggu, Rupiah sempat menguat hingga level 13735 akibat data penjualan retail Indonesia bulan Februari yang naik 1.5% y/y, lebih tinggi dari perkiraan dan rilis bulan sebelumnya yang turun 1.8%. Namun, Rupiah kembali tertekan hingga level 13770 pasca rilis notulen FOMC bulan Maret yang dianggap hawkish. Di hari terakhir perdagangan Jumat minggu lalu, Rupiah kembali unjuk gigi seiring dengan pelemahan US Dollar akibat anacaman serangan AS ke Suriah. Tidak hanya Rupiah, sejumlah mata uang Asia kecuali Yen Jepang dan Won Korea juga menguat versus USD.

Dengan terjadinya serangan ke Suriah oleh AS, Inggris, dan Perancis yang benar-benar dilaksanakan Sabtu dini hari kemarin (14 April 2018), awal minggu ini diperkirakan USD akan cenderung melemah, atau Rupiah akan cenderung menguat. Data penting dari AS hanya penjualan retail bulan Maret dan pidato beberapa anggota FOMC. Sementara dari dalam negeri akan ada rapat Bank Indonesia untuk menentukan suku bunga acuan bulan April, dan neraca perdagangan Indonesia bulan Maret yang diperkirakan kembali defisit sebesar USD0.09 miliar.

Jika berlanjut menguat, support kuat USD/IDR ada pada level 13736 hingga 13693, sedangkan jika melemah resistance kuatnya ada pada level 13767 hingga 13800.

 

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 16 April 2018:

  • Jam 11:00 WIB: data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret 2018 y/y: bulan sebelumnya: -USD0.12 miliar, perkiraan: -USD0.09 miliar.


Analisa Rupiah 16-20 April



  • Jam 15:00 WIB: data pertumbuhan kredit bulan Maret 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +8.2%.


Analisa Rupiah 16-20 April


 

Selasa, 17 April 2018:

  • Jam 17:00 WIB: penjualan mobil di Indonesia bulan Maret 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: -0.6%.


Analisa Rupiah 16-20 April



Kamis, 19 April 2018:

  • Jam 17:00 WIB: suku bunga Bank Indonesia bulan April 2018: bulan sebelumnya: +4.25% (terendah sejak tahun 2005), perkiraan: +4.25%.

 

Analisa Rupiah 16-20 April



Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini adalah Retail Sales, Building Permits dan Housing Starts, Jobless Claims, pidato Fed Bostic, Williams, Quarles, Brainard, Dudley, dan Mester.

 

 


Tinjauan Teknikal


Analisa Rupiah 16-20 April
klik gambar untuk memperbesar



Chart Daily : dalam jangka menengah panjang, USD/IDR masih cenderung bullish (Rupiah masih cenderung melemah), tetapi dalam jangka pendek kemungkinan terjadi koreksi bearish (Rupiah menguat). Kemungkinan ini timbul karena terbentuknya Bearish Engulfing candle pada 13 April lalu:

  1. Harga berada di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.
  3. Garis histogram indikator ADX berwarna merah yang menunjukkan sentimen bearish.

Konfirmasi sell jika kurva indikator RSI telah berada di bawah center line (level 50.0).

Level Pivot mingguan : 13751.33

Resistance : 13767.00 (level 61.8% Fibo Expansion) ; 13800.00 ; 13860.00 ; 13915.53 (level 100% Fibo Expansion) ; 14006.05 (123.6% Fibo Expansion) ; 14063.00 ; 14133.00 ; 14337.00 ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13736.00 ; 13674.95 (38.2% Fibo Expansion) ; 13628.61 (23.6% Fibo expansion) ; 13568.00 ; 13538.00 ; 13474.85 ; 13453.00 ; 13393.77 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 34 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 13263.00 (harga terendah 25 Januari 2018).
Titik 2 : 13655.00 (harga tetinggi 12 Februari 2018).
Titik 3 : 13528.00 (harga terendah 19 Februari 2018).

Arsip Analisa By : Martin
283237
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.