EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,048.48   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 1 jam lalu, #Saham AS

Analisa Rupiah 26-30 Maret 2018

Penulis

Analisa mingguan USD/IDR ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (23 Maret 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan trading jangka menengah dan panjang.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (23 Maret 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, kurs Rupiah bergerak dalam range yang sempit, antara level 13723 hingga 13794 per US Dollar, sebelum ditutup pada level 13778 atau melemah tipis dibandingkan penutupan minggu sebelumnya yang 13740. Pelemahan USD pasca pertemuan FOMC tidak mampu mengangkat Rupiah lebih jauh, sehingga hanya bertahan pada level support 13723. Pengumuman Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan (BI 7 Day Reverse Repo Rate) nyaris tidak berdampak pada Rupiah, karena pengaruh sentimen global lebih dominan.

Pelemahan Rupiah yang signifikan terjadi pada hari Jumat 23 Maret, ketika menembus level resistance 13767 atau Fibonacci Expansion 61.8%, menyusul ambruknya IHSG akibat dampak perang dagang AS-China. Kelanjutan isu perang dagang AS - China masih akan mempengaruhi pergerakan mata uang negara-negara Asia termasuk Rupiah. Bank Indonesia diperkirakan akan menjaga Rupiah agar tidak melemah melampaui level psikologis 13800. Minggu ini tidak ada rilis data penting dari dalam negeri. Dari AS akan dirilis GDP final kuartal keempat tahun lalu.

Jika berlanjut melemah, resistance kuat USD/IDR ada pada level 13800 hingga 13860, sedangkan jika mengua, support kuat ada pada level 13723 hingga 13675.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Rabu, 28 Maret 2018:

  • Jam 19:20 WIB: data pertumbuhan kredit bulan Februari year over year (y/y): bulan sebelumnya: +7.40%.


Analisa Rupiah 26-30 Maret

 

Kamis, 29 Maret 2018:

  • Jam 16:00 WIB: uang beredar M2 di Indonesia bulan Februari 2018 y/y: bulan sebelumnya: +8.40%.


Analisa Rupiah 26-30 Maret



Senin, 2 April 2018:

  • Jam 07:30 WIB: Indeks Manufacturing PMI Indonesia versi Nikkei bulan Maret 2018: bulan sebelumnya: 51.40, perkiraan: 50.39.

 


Analisa Rupiah 26-30 Maret



  • Jam 11:00 WIB: CPI total Indonesia bulan Maret 2018 y/y: bulan sebelumnya: +3.18%. Perkiraan: +3.30%.
    CPI total Indonesia
    bulan Maret 2018 m/m : bulan sebelumnya: +0.17%. Perkiraan: +0.22%.
    CPI inti
    Indonesia bulan Maret 2018 y/y : bulan sebelumnya: +2.58%. Perkiraan: +2.57%.

 

Analisa Rupiah 26-30 Maret


Data berdampak dari AS minggu ini
adalah GDP Final, Core PCE Price Index, serta kepercayaan konsumen versi CB dan UoM.


Tinjauan Teknikal


Analisa Rupiah 26-30 Maret
klik gambar untuk memperbesar

Chart Daily : USD/IDR masih cenderung bullish (Rupiah cenderung melemah), dengan support kuat pada level 13723 yang merupakan level 50% Fibonacci Expansion, dan resistance kuat pada level 13800:

  1. Harga berada di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR masih berada di bawah bar candlestick.
  2. Kurva indikator RSI berada di atas center line (level 50.0).
  3. Garis histogram indikator ADX berganti warna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

Konfirmasi buy jika kurva indikator MACD telah berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA telah berada di atas level 0.00.

Level Pivot mingguan : 13765.00.

Resistance : 13800.00 ; 13860.00 ; 13915.53 (100% Fibo Expansion) ; 14006.05 (123.6% Fibo Expansion) ; 14063.00 ; 14133.00 ; 14337.00 ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13767.40 (level 61.8% Fibo Expansion) ; 13723.00 (50% Fibo Expansion) ; 13674.95 (38.2% Fibo Expansion) ; 13628.61 (23.6% Fibo Expansion) ; 13568.00 ; 13538.00 ; 13474.85 ; 13453.00 ; 13393.77 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 50 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 13263.00 (harga terendah 25 Januari 2018).
Titik 2 : 13655.00 (harga tetinggi 12 Februari 2018).
Titik 3 : 13528.00 (harga terendah 19 Februari 2018).

Arsip Analisa By : Martin
282964
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.