EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 3 menit lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 4 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 51 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 52 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Analisa Rupiah 5-9 Februari 2018

Penulis

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (2 Februari 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (2 Februari 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Tinjauan fundamental

Minggu lalu Rupiah melemah lebih dari 1% terhadap US Dollar dan ditutup pada 13448, level terendah dalam sebulan terakhir. Kecuali terhadap mata uang safe haven dan emas, US Dollar memang menguat versus mata uang negara-negara berkembang termasuk Rupiah menjelang pidato SOTU presiden Trump dan FOMC meeting minggu lalu.

Meski suku bunga acuan The Fed tidak naik, Janet Yellen mengakhiri kepemimpinannya dengan statement yang hawkish dengan menyatakan target inflasi tahunan 2% akan bisa tercapai dalam waktu yang tidak lama lagi serta optimis terhadap perkembangan pasar tenaga kerja, investasi bisnis dan tingkat pengangguran yang tetap rendah.

Minggu lalu Rupiah memang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Pasca FOMC meeting, Rupiah masih melemah meski data inflasi tahunan Indonesia bulan Januari yang dirilis setelahnya relatif stabil di angka 3.25%.
Setelah rilis data Non Farm Payrolls (NFP) AS bulan Januari yang bagus, pasar memperkirakan kemungkinan besar The Fed akan jadi menaikkan suku bunga Maret nanti, bahkan sebagian analis memprediksi akan ada 4 kali kenaikan dalam tahun ini sehingga sentimen buy US Dollar minggu ini akan cenderung tinggi.

Pada saat rilis NFP Jum’at minggu lalu Rupiah sedang tidak diperdagangkan, diperkirakan awal minggu ini akan berlanjut melemah. Ada 2 data penting dari dalam negeri yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia (GDP q/y) kwartal ke 4 tahun 2017 dan cadangan devisa bulan Januari, sementara dari AS ada ISM Non Manufacturing dan pidato Fed Dudley dan John Williams. Sentimen terhadap recovery USD diperkirakan akan lebih berdampak signifikan pada pergerakan USD/IDR.

Jika berlanjut melemah, resistance kuat USD/IDR ada pada level 13480 hingga 13508, dan jika menguat support terdekat ada pada level 13408 hingga 13394 (kurva sma 200 day).

Jadwal rilis data fundamental:

Senin, 5 Februari 2018:

Jam 11:00 WIB: GDP Indonesia kwartal ke 4 tahun 2017 quarter per year (q/y): kwartal sebelumnya: +5.06%. Perkiraan: +5.12%.
GDP Indonesia
kwartal ke 4 tahun 2017 quarter per quarter (q/q): kwartal sebelumnya: +3.18%. Perkiraan: -1.70%.

Analisa Rupiah 5-9 Februari

Selasa, 6 Februari 2018:

Jam 11:30 WIB: Indeks Kepercayaan Bisnis Indonesia kwartal ke 4 tahun 2017 quarter per year (q/y): kwartal sebelumnya: 112.39 (tertinggi sejak kwartal ke 3 tahun 2007). Perkiraan: 109.00.

Analisa Rupiah 5-9 Februari

Jam 15:00 WIB: data Retail Sales di Indonesia bulan Desember 2017 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +2.5% (tertinggi dalam 5 bulan terakhir), perkiraan: +3.6%.

Analisa Rupiah 5-9 Februari

Rabu, 7 Februari 2018:

Jam 16:00 WIB: Cadangan devisa Indonesia bulan Januari 2018 month over month (m/m): bulan sebelumnya: USD 130.20 milyard (tertinggi sejak tahun 2000), perkiraan: USD 130.60 milyard.

Analisa Rupiah 5-9 Februari

Jum’at, 9 Februari 2018:

Jam 16:00 WIB: data Current Account Indonesia kwartal ke 4 tahun 2017 quarter per year (q/y): kwartal sebelumnya: -USD 4.34 milyard, perkiraan: -USD 4.90 milyard.

Analisa Rupiah 5-9 Februari

Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini
adalah ISM Non Manufacturing, JOLTS, neraca perdagangan, Jobless Claims dan pidato Fed Dudley dan John Williams

Tinjauan teknikal

Analisa Rupiah 5-9 Februari


Chart daily
: USD/IDR cenderung menguat (Rupiah melemah) setelah terjadi gap naik yang diikuti oleh penembusan kurva sma 200 day dan kurva resistance ema 55:

1. Harga berada dekat kurva upper band indikator Bollinger Bands dan titik indikator Parabolic SAR berada dibawah bar candlestick.
2. Kurva indikator MACD berada diatas kurva sinyal (warna merah) dan garis histogram OSMA juga berada diatas level 0.00.
3. Kurva indikator RSI berada diatas center line (level 50.0).
4. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan berada diatas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang kuat.

Level pivot mingguan : 13404.00

Resistance : 13480.00 ; 13508.00 (level 23.6% Fibonacci retracement) ; 13538.00 ; 13565.00 ; 13591.00 ; 13640.00 ; 13690.00 ; 13723.00 ; 13797.00 ; 13843 ; 13905.00 ; 14012.00 ; 14063.00 ; 14133.00 ; 14337.00 ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13408.00 ; 13373.00 ; 13361.00 (50% Fibonacci retracement) ; 13314.00 ; 13294.00 (61.8% Fibonacci retracement) ; 13263.00 ; 13212.64 (76.4% Fibonacci retracement) ;13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator: simple moving average (sma) 200 dan exponential moving average (ema) 55 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci retracement :
Titik swing low : 13082.00 (harga terendah 11 September 2017)
Titik swing high : 13640.00 (harga tertinggi 27 Oktober 2017)

Arsip Analisa By : Martin
282209
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.