Pengaruh Pemilu Terhadap Kurs Rupiah Dan Inflasi
17367
|
Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (6 April 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.
Tinjauan Fundamental
Minggu lalu, Rupiah bergerak dalam range yang sempit dan ditutup melemah tipis pada level 13768 per US Dollar, dibandingkan penutupan minggu sebelumnya yang 13760. Setelah bergerak stagnan di sekitar level 13767 atau 61.8% Fibo expansion, Rupiah melemah hingga menyentuh level 13786 pada Jumat pekan lalu. Kondisi ini terjadi menyusul memanasnya kembali isu perang dagang AS - China. Sehari sebelumnya, presiden Donald Trump menyatakan akan menerapkan tarif impor tambahan kepada China hingga mencapai USD 100 miliar, atau 2 kali lipat dari sebelumnya. Pelemahan Rupiah juga didukung oleh data cadangan devisa Indonesia bulan Maret yang berkurang dari USD128 miliar ke USD126 miliar.
Pasca rilis data Non Farm Payrolls AS bulan Maret Jumat malam lalu yang di bawah estimasi, diperkirakan awal minggu ini Rupiah akan mengalami koreksi menguat, seiring dengan pelemahan indeks USD. Namun dalam jangka menengah-panjang, Rupiah masih cendereung melemah. Dari dalam negeri akan dirilis data neraca perdagangan bulan Maret yang diperkirakan kembali surplus, sementara dari AS akan ada notulen meeting FOMC 21-22 Maret lalu, juga data inflasi (CPI dan PPI) bulan Maret. CPI AS Maret y/y diperkirakan naik 2.4% dibandingkan bulan sebelumnya yang 2.2%.
Resistance kuat USD/IDR masih pada level 13800 hingga 13860, dan support kuat masih pada 13723 hingga 13675. Bank Indonesia diperkirakan masih menjaga Rupiah agar tidak melemah melampaui level 13800.
Jadwal Rilis Data Fundamental
Senin, 9 April 2018:
- Jam 15:30 WIB: data Retail Sales di Indonesia bulan Februari 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: -1.8% (terendah dalam 6 bulan terakhir), perkiraan: +0.9%.
Kamis, 12 April 2018:
- Jam 15:00 WIB: data pertumbuhan kredit bulan Maret 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +8.2%.
Senin, 16 April 2018:
- Jam 11:00 WIB: data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret 2018 y/y: bulan sebelumnya: -USD0.12 miliar, perkiraan: +USD1.70 miliar.
Data berdampak dari AS minggu ini adalah notulen meeting FOMC, CPI dan PPI, indeks kepercayaan konsumen UoM, Jobless Claims, dan JOLTS.
Tinjauan Teknikal
klik gambar untuk memperbesar
Chart Daily: USD/IDR bergerak sideways dalam range yang sempit dengan kecenderungan masih bullish (Rupiah masih cenderung melemah):
- Harga bergerak dekat kurva upper band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR pindah ke bawah Bar candlestick yang menunjukkan pergerakan cenderung bullish.
- Kurva indikator RSI masih berada di atas center line (level 50.0).
- Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.
Konfirmasi buy jika kurva indikator MACD telah berada di atas kurva sinyal (warna merah) dan garis histogram OSMA telah berada di atas level 0.00.
Level Pivot mingguan : 13768.00.
Resistance : 13800.00 ; 13860.00 ; 13915.53 (level 100% Fibo Expansion) ; 14006.05 (123.6% Fibo Expansion) ; 14063.00 ; 14133.00 ; 14337.00 ; 14493.00 ; 14784.00.
Support : 13723.00 (50% Fibo Expansion) ; 13674.95 (38.2% Fibo Expansion) ; 13628.61 (23.6% Fibo Expansion) ; 13568.00 ; 13538.00 ; 13474.85 ; 13453.00 ; 13393.77 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.
Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 34 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).
Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 13263.00 (harga terendah 25 Januari 2018).
Titik 2 : 13655.00 (harga tetinggi 12 Februari 2018).
Titik 3 : 13528.00 (harga terendah 19 Februari 2018).