EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 151.430   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,194.05/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 26 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 26 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 28 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 29 menit lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

AS-China Kritis, Emas Menguat Tipis

Penulis

Minggu lalu, emas menguat tipis akibat memanasnya hubungan AS-China. Minggu ini, perkembangan hubungan AS-China, data tenaga kerja dan Manufaktur AS akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (29 November 2019), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Sepanjang minggu lalu, emas masih bergerak sideways dalam range yang sempit. Investor masih wait and see menunggu perkembangan kesepakatan dagang AS-China tahap pertama. Namun, selepas liburan Thanksgiving di AS, emas menguat terbatas dan ditutup pada USD1463.79 per troy ounce, atau naik tipis 0.11% dibandingkan harga penutupan minggu sebelumnya.

Penguatan harga logam mulia di akhir pekan lalu terutama disebabkan oleh memanasnya hubungan AS-China, setelah Presiden Trump menandatangani Undang-Undang penegakan Hak Asasi Manusia dan demokrasi di Hong Kong. Seiring dengan itu, indeks saham di bursa Wall Street mengalami koreksi dari rekor tertingginya.

Meski di akhir pekan harga emas menguat, tapi kenaikan itu tidak cukup signifikan. Kondisi ekonomi AS yang terus membaik telah membuat Indeks USD melesat hingga 98.54, tertinggi dalam 6 minggu terakhir. Dari hasil rilis data ekonomi minggu lalu, GDP second estimate kuartal ketiga dan Durable Goods Orders berada di atas perkiraan, juga lebih tinggi dari periode sebelumnya.

Data ekonomi AS yang membaik akhir-akhir ini mendukung perkiraan analis bahwa The Fed akan menghentikan siklus pelonggaran atau penurunan suku bunga lanjutan pada meeting 11-12 Desember mendatang. Pasar masih menunggu dua data penting yang akan dirilis minggu ini, yaitu data tenaga kerja (Non Farm Payrolls, upah dan tingkat pengangguran) serta ISM Manufacturing.

Meski demikian, fokus investor minggu ini masih akan tertuju pada hubungan AS-China pasca pengesahan UU demokrasi Hong Kong. Seperti diberitakan, pihak China telah menyatakan akan membalas tindakan AS yang dianggap telah mengintervensi urusan dalam negerinya.

Sejauh ini, baik AS maupun China belum mengkaitkan secara langsung masalah Hong Kong tersebut dengan perundingan dagang. Sulit untuk memperkirakan apa yang akan terjadi, sementara deadline pemberlakuan tarif tanggal 15 Desember nanti masih belum dicabut ataupun ditunda oleh pihak AS.

Survei yang dilakukan Kitco.com pada sejumlah trader menunjukkan, sekitar 27% pemain Wall Street memperkirakan minggu ini harga emas akan bullish, 33% yang lain memperkirakan bearish, dan 40% memperkirakan netral atau sideways. Sementara itu, 44% pemain Main Street memperkirakan bullish, 37% bearish, dan 18% netral.

 

Tinjauan Teknikal

AS-China Kritis, Emas Menguat

 

Chart Daily:

Harga emas konsolidasi dengan kemungkinan terjadi koreksi bullish. Keadaan konsolidasi ditunjukkan oleh kurva indikator MACD yang berimpit dengan kurva signal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada pada level 0.00.

Kemungkinan pergerakan bullish ditunjukkan oleh harga yang menembus kurva resistance EMA 100 dan ditutup di atas channel Downtrend.

Untuk konfirmasi, buy jika harga telah berada di atas kurva middle band Bollinger Bands, dan kurva indikator RSI telah berada di atas center line (level 50.0).

Resistance kuat masih pada level 1478 (sekitar 50% Fibo Retracement), sementara support pada level 1448 hingga 1436 (sekitar level 76.4% Fibo Retracement).

Level Pivot mingguan: 1460.05

Resistance: 1478.33 (50% Fibo Retracement) ; 1497.03 (38.2% Fibo Retracement) ; 1516.00 ; 1535.00 ; 1556.92 ; 1582.49 ; 1614.63 ; 1646.25 ; 1665.45 ; 1681.26 ; 1697.08.

Support: 1448.00 ; 1436.82 (76.4% Fibo Retracement) ; 1424.00 ; 1410.90 ; 1400.00 ; 1383.00 ; 1373.00 ; 1358.00 ; 1348.00 ; 1332.44 ; 1319.75 ; 1309.00 ; 1297.00 ; 1285.15 ; 1275.00 ; 1266.16 ; 1253.28 ; 1242.50 ; 1231.15 ; 1218.45 ; 1211.80 ; 1204.02.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 100 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14).

Fibonacci Retracement:

  • Titik Swing Low: 1400.37 (harga terendah 1 Agustus 2019).
  • Titik Swing High: 1556.92 (harga tertinggi 4 September 2019).

Arsip Analisa By : Martin
291134
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.