EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,318.40/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,174.53   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   USD/CAD pertahankan pemulihan moderat, tetap di bawah level 1.3700 Jelang data AS, 22 menit lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD menembus ke segitiga simetris, naik ke dekat level 0.5950, 23 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Bank Indonesia menaikkan suku bunga bulan April ke 6.25%, 24 menit lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF bertahan stabil di sekitar 0.9150, sejalan dengan level tertinggi enam bulan, 24 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 5 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 5 jam lalu, #Saham Indonesia

Bank Sentral Negara-Negara BRIC Terus Aktif Beli Emas

Penulis

Karena harga emas dan logam non-besi dirumuskan dalam Dolar, maka penguatan mata uang AS tersebut akan menekan harga-harga komoditas tersebut untuk turun. Perkembangan itu menarik perhatian bank-bank sentral di negara-negara BRIC.

Setelah publikasi data statistik ketenagakerjaan AS bulan Oktober, kemungkinan tingkat kenaikan suku bunga the Fed pada bulan Desember meningkat hingga nyaris mencapai 70 persen. Namun demikian, kami tidak sepenuhnya yakin bahwa Federal Reserve benar-benar akan mengetatkan kebijakan moneternya pada bulan Desember. Persyaratan yang diperlukan agar suku bunga bisa dinaikkan di AS adalah meningkatnya inflasi, yang hingga kini masih dekat dengan nol (dan data inflasi AS untuk Oktober baru akan tersedia pada tanggal 17 November).

Siklus pengetatan kebijakan moneter di AS bisa jadi akan dimulai pada Maret 2016. Sepanjang tahun depan, suku bunga acuan di AS kemungkinan akan tumbuh sebanyak 100 basis poin ke 1.25 persen (artinya, akan ada peningkatan secara bertahap, bisa jadi 25 basis poin per kuartal).

Karena harga emas dan logam non-besi dirumuskan dalam Dolar, maka penguatan mata uang AS tersebut akan menekan harga-harga komoditas tersebut untuk turun. Perkembangan itu menarik perhatian bank-bank sentral di negara-negara BRIC. Secara khusus, pada bulan Oktober China meningkatkan cadangan emasnya sebanyak 16 ton ke 1723 ton (dalam empat bulan terakhir meningkat sekitar 65 metrik ton).

Permintaan akan emas fisik di India yang merupakan konsumen terbesar emas, dalam musim pernikahan tahun ini (yang biasanya berlangsung selama September hingga Januari) agak berkurang. Musim Hujan tidak memungkinkan pembelian emas oleh para petani India, karena terbatasnya pendapatan yang bisa mereka gunakan bagi emas.

Sementara itu bank sentral federasi Rusia, yang memiliki persediaan internasional sebesar sekitar 370 milyar USD (termasuk cadangan emas moneter dengan nilai sekitar 50 milyar USD), sejak musim panas 2015 telah menetapkan target untuk menambah cadangan emasnya hingga mencapai 500 milyar Dolar dalam 3 tahun mendatang. Meski begitu, dengan pelemahan mata uang Rusia (ke 65-70 RUB per USD), Bank of Russia memutuskan untuk menghentikan langkah intervensi (pembelian Dolar AS) mereka hingga jangka waktu yang belum ditentukan. Menurut pimpinan Bank of Russia, E. Nabiullina, regulator Rusia itu tidak akan meningkatkan cadangan emasnya dalam periode 2016-2018 selama harga emas tetap pada 50 USD per barel. Namun, pemulihan ekonomi global, yang diekspektasikan akan berlangsung dalam tahun 2016, akan mendorong harga minyak naik (ke kisaran 55-60 USD per barel untuk BRENT). Kita bisa mengharapkan bank sentral federasi Rusia akan melanjutkan program peningkatan akumulasi cadangan emasnya tahun depan, termasuk pembelian emas moneter.

Chart teknikal untuk emas saat ini mengindikasikan dua skenario yang mungkin terjadi:

  1. penembusan harga di kisaran 1177 USD dan harga jatuh ke 1140 USD per troy ons, dan
  2. harga logam mulia ini kembali ke ascending channel sebelumnya (diatas level 1120 USD). Dalam kaitannya dengan pembelian emas, kemungkinan kedua ini lebih mungkin terwujud.

 

GOLD, H4

Gold H4

Arsip Analisa By : Exness
253162
Penulis

Didirikan sejak 2008, broker Exness memfasilitasi trading pada forex, emas, dan silver, untuk klien dari seluruh belahan dunia. Exness memiliki spesialisasi menciptakan lingkungan trading dengan spread super rendah, Instant Withdrawal, dan leverage tanpa batas. Profil Selengkapnya


Desy
harga logam mulia ini kembali ke ascending channel sebelumnya (diatas level 1120 USD). Dalam kaitannya dengan pembelian emas, kemungkinan kedua ini lebih mungkin terwujud.=========>> dari berita ini...kapan kirakira emas bs koreksi harga ke bullish ya?