EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 10 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 10 jam lalu, #Saham AS

Bisnis Halo-Halo Telkom Yang Tidak Putus-Putus

Penulis

Peluang Telkom Dalam Persaingan Bisnis Telekomunikasi di Indonesia Masih Cukup Kuat, Lalu Bagaimanakah Potensi Bisnis Telkom Kedepannya? Benarkah Telkom Mulai Merambah Bisnis Big Data? Dan Berapa Nilai Harga Wajar Telkom Sebenarnya?

Bisnis Halo-Halo Telkom Yang Tidak

Kemudahan berkomunikasi saat ini terbantu oleh penggunaan smartphone dan jaringan Wi-Fi, siapa sih yang saat ini tidak melek internet? Di kota besar seperti di Jakarta kebutuhan akan jaringan internet dan semacamnya adalah sebuah kewajiban! Hehe..

Penggunaan smartphone dengan mobile data traffic saat ini mencapai angka yang menggiurkan, diprediksi hingga tahun 2017 angka penggunaan smartphone bisa mencapai 200 juta user, dan rata-rata konsumsi mobile data mencapai 200MB per pengguna aktif tahun lalu, dengan harga smartphone yang saat ini telah turun 50% (dari tahun 2008-2014) dari rata-rata Rp 5,4 juta menjadi ‘hanya’ Rp 2 jutaan saja bukan hanya kelas menengah yang bisa mendapatkan-nya namun kelas ekonomi bawah pun bisa memiliki-nya.

Tentu anda masih ingat perbahasa ada gula ada semut, nah.. sama seperti saat ini ada perusahaan yang cukup diuntungkan dengan kondisi ini, salah satu-nya ialah Telkom!. (yaa saya hanya akan membahas Telkom, meskipun ada Indosat, XL, 3, Smartfren, dll di industri telekomunikasi Indonesia)

Bagaimana prospek Telkom saat ini dan ke depannya? Yuk mari kita intip..


Profil TELKOM

Telkom adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan jasa dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas perseroan adalah pemerintah RI sebanyak 52.66% dan sisa-nya dikuasai oleh publik dengan 47.44%. Saham perseroan diperdagangkan di BEI dan NYSE.


Produk dan Layanan

Telkom memiliki bisnis portfolio yang disingkat menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Services), dalam menjalankan entitas bisnis tersebut, perseroan mengelompokkan-nya menjadi empat kelompok, yaitu bisnis selular dipimpin oleh Telkomsel, bisnis internasional dipimpin oleh Telin, bisnis multimedia dipimpin oleh Telkom Metra dan bisnis infrastruktur dipimpin oleh Telkom infra.


Tinjauan Manajemen

Terdapat perubahan susunan direksi dari sebelumnya direktur utama (dirut) dijabat oleh Arief Yahya lalu berpindah kepada Alex Sinaga. Namun kami melihat perubahan ini tidak akan menganggu bisnis perseroan ke depannya karena Alex Sinaga sebelumnya merupakan dirut Telkomsel dan sudah mengetahui seluk beluk industri telekomunikasi Indonesia, serta masuk dari perusahaan entitas yang dapat menjamin iklim bisnis TLKM secara keseluruhan, rating kami untuk manajemen ialah: Baik.


Prospek Bisnis – TELKOM Berupaya Menjadi ‘The King of Digital’

Dalam membahas prospek bisnis Telkom ada baiknya sedikit saya bantu alasan utama yang dapat dipakai sebagai peluang untuk bisnis telekomunikasi di Indonesia, pertama, alasan demografi, kedua, penetrasi internet yang masih rendah di Indonesia dan akan terus meningkat ke-depannya, dan ketiga, terbuka-nya persaingan kompetisi yang sehat dan memunculkan inovasi-inovasi baru di sektor teknologi.

Dalam melihat peluang tersebut Telkom telah merubah entitas bisnis-nya, bukan lagi hanya berfokus pada traffic telpon, namun juga ke konten mobile data (lihat di bagan bisnis TLKM), hal ini menjadi kunci utama sebuah perusahaan agar tetap bisa bersaing dan mempertahankan dominasi-nya di industri telekomunikasi nasional. (lihat bagan pangsa pasar Telkom di bawah). Salah satu yang menjadi goal TLKM ialah mengagas Indonesia digital network (IDN) 2015, dan melakukan ekspansi internasional, dengan begitu pendapatan dapat tetap terjaga dan mencapai double digit.

Pangsa pasar Telkomsel mencapai 51% untuk bagian pendapatan di industri telekomunikasi, dan Telkomsel menyumbang sekitar 60% pendapatan bagi Telkom, dengan terus bertambah-nya pelanggan baru di konten mobile data dan penggunaan telepon maka tentunya kami melihat TLKM akan dapat terus menjaga pemasukan di tingkat yang stabil. Di dunia telekomunikasi cukup dikenal istilah ARPU (average revenue per user) yakni sebagai statistik evaluasi terhadap jumlah pelanggan dari suatu operator jaringan, dan kami melihat telkomsel masih menjadi primadona ARPU di Indonesia, serta Telkomsel terus menjaga peningkatan pelanggan baru hingga 5 tahun kedepan dengan porsi di atas 55% terhadap pesaing-nya.

Iklim kompetisi memang cukup ketat di sektor telekomunikasi, beberapa aksi merger dan akusisi dilakukan agar dapat terus menjaga level persaingan premium. Kami melihat dengan 18 satelit yang dimiliki TLKM saat ini serta 85,420 menara telekomunikasi (BTS), prospek TLKM dalam kompetisi industri telekomunikasi masih cukup menjanjikan. Dengan ini pula kami berkeyakinan rating TLKM untuk prospek bisnis masih Baik.

Grafik Peningkatan Konsumsi Pemakaian Data

Bisnis Halo-Halo Telkom Yang Tidak

Grafik Perbandingan ARPU Telkomsel dengan Pesaing Serta Proyeksi Pelanggan Kedepan.

Bisnis Halo-Halo Telkom Yang Tidak

Grafik Proyeksi Pertumbuhan Pelanggan Baru di Indonesia

Bisnis Halo-Halo Telkom Yang Tidak

Pangsa Pasar di Industri Telekomunikasi Saat Ini

Bisnis Halo-Halo Telkom Yang Tidak

Bagan Bisnis Telkom

Bisnis Halo-Halo Telkom Yang Tidak

Bagan Bisnis MEI Telkom

Bisnis Halo-Halo Telkom Yang Tidak


Kondisi Keuangan TELKOM

TLKM melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 2.2% dari Rp 7.2 triliun menjadi Rp 7.4 triliun di semester pertama tahun ini. Pendapatan meningkat 12.16% menjadi Rp 48.8 triliun. margin profitabilitas TLKM di semester pertama tahun ini terlihat mengalami penurunan dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4% untuk net profit margin (NPM), operating profit margin (OPM) cukup stabil di kisaran 30%. Pelemahan rupiah tidak terlalu berdampak untuk TLKM karena pada periode ini berhasil mencatatkan surplus valas. Dalam periode yang cukup sulit ini, kami melihat TLKM mampu mengurangi beban interkoneksi dari Rp 2.5 triliun menjadi Rp 1.9 triliun.

keberhasilan ini tidak terlepas dari usaha perseroan dalam menjalin kerjasama dengan Indosat untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional dan domestik dengan pelanggan jaringan bergerak selular GSM dan memungkinkan pelanggan masing-masing perusahaan untuk melakukan panggilan domestik antar jaringan telekomunikasi bergerak selular GSM milik indosat dan jaringan tidak bergerak perusahaan.

Untuk rasio profitabilitas kinerja Telkom hingga semester pertama tahun ini cukup stabil, penurunan rasio bukan hanya terjadi oleh perseroan namun secara umum di tingkat industri mengalami hal yang serupa, lalu pembahasan mengenai outlook bisnis Telkom di atas juga akan kami perjelas dengan data terkait yang menggambarkan bahwa pendapatan dari data, internet dan jasa teknologi informatika akan melebihi postur pendapatan dari telepon ke-depannya, yang dimana pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan telepon memiliki porsi 48% terhadap pendapatan total, dan sekarang di tahun ini pendapatan dari telepon dan pendapatan dari data, internet dan jasa teknologi informasi mencatat porsi yang sama 50/50. Rating kami untuk kinerja keuangan ialah: Baik.


Valuasi Harga Saham TELKOM (TLKM)

Perhitungan harga wajar suatu saham adalah salah satu tools (alat) untuk melihat kinerja sesungguhnya dari kinerja keuangan suatu emiten di bursa saham, kategori harga saham wajar masuk dalam analisa fundamental, nah kali ini kita lihat harga saham TLKM yang rasional berapa berdasarkan kinerja keuangan-nya.

Pertama: kita rumuskan hasil kinerja beserta estimasi dalam 5 tahun kedepan, dengan data yang diperoleh sbb:

  1. Pendapatan 1H-15 naik 12.2%, dengan pendapatan per saham (EPS) sebesar Rp 75.85, jika disetahunkan maka didapat Rp 152. Estimasi pertumbuhan EPS 1.5%.
  2. Resiko premium 7%, dengan beta 0.56, dengan estimasi laba bersih di tahun 2015 senilai Rp 14.8 triliun.

Dengan kondisi pasar saham yang mencatatkan kinerja tak terlalu menggembirakan selama tahun ini maka resiko premium sebesar 7% merupakan penilaian yang cukup wajar, dan sesuai teori keuangan, semakin rendah risk premium maka harga saham akan semakin mahal/tinggi dan sebaliknya. Berdasarkan perhitungan, maka di dapatkan harga wajar TLKM untuk tahun 2016 sebesar Rp 3,340, mencerminkan P/E 21.53x (16F), dan 22.18x untuk P/E tahun 2015.

Saat ini perbandingan valuasi price–to-earning ratio (P/E) TLKM dengan industri-nya yakni, 19.55x/20.69x. dengan kata lain harga saham TLKM masih sedikit lebih murah, lalu jika kita mengambil harga saham penutupan tanggal (07/08) Rp 2,955 terdapat potential upside sebesar 13% hingga tahun 2016. Yaa saham TLKM termasuk dalam kriteria saham likuid dan memiliki bisnis dan fundamental yang cukup baik, jika anda seorang investor yang memiliki passion investasi dalam jangka panjang, maka pemilihan saham TLKM tidak salah, dan bisa menjadi pilihan investasi anda dalam portofolio saham hingga jangka waktu 1 tahun kedepan.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
242538
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.