EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

Blue Bird Keluar Dari Bayang-Bayang Hitam

Penulis

Perbaikan di sistem manajemen internal perusahaan, regulasi utama di industri, serta perubahan bisnis model yang coba dilakukan oleh perseroan, membawa BIRD ke arah yang lebih positif. Lalu, bagimanakah peluang kedepannya?

Siapa yang tidak kenal dengan Blue Bird? Perusahaan ini telah lama berkecimpung di industri transportasi Indonesia, dengan memfokuskan diri pada bidang transportasi penumpang dan jasa pengangkutan darat antara lain: sewa bus, sewa kendaraan, dan jasa penyediaan taksi (baik regular dan eksekutif).

Blue Bird Keluar Dari Bayang-Bayang

Perusahan ini sempat merasakan kejayaan-nya ketika saat awal-awal IPO dulu pada akhir tahun 2014. Pada awal tahun 2015, harga saham Blue Bird bahkan sempat mencapai Rp 12,100/saham. Namun, melawati pertengahan tahun 2015 hingga saat ini, bisa dibilang bisnis BIRD sedang suffer.

Tabel. Segmen Penjualan BIRD.

Blue Bird Keluar Dari Bayang-Bayang

Sebagian besar pendapatan BIRD berasal dari bisnis Taksi, dengan hampir 85% berbanding 15% dengan bisnis non-taksi. Jika dilihat hasil laporan keuangan tahunan, terlihat adanya penurunan sebesar 15.5% pada bisnis utama perseroan yang berasal dari core business taxi. Hal ini pula lah yang membuat pendapatan perseroan menurun dan laba bersih perseroan terimbas.

Grafik. Total Pendapatan BIRD

Blue Bird Keluar Dari Bayang-Bayang

Grafik. Laba Bersih BIRD

Blue Bird Keluar Dari Bayang-Bayang

Laba bersih yang tergambar pada grafik di atas mengalami koreksi pertumbuhan sejak kuartal akhir 2015, dilanjutkan dengan performa hasil di kuartal-kuartal tahun selanjutnya. Hasil ini merupakan imbas dari merajarelanya bisnis startup baru di Indonesia khususnya pada industri transportasi melalui GOJEK, UBER dan GRAB. Masing-masing memiliki lini bisnis yang sama dengan BIRD dengan alat transportasi taksi-nya, alhasil bisnis perusahaan sangat tertekan dalam 2 tahun terakhir ini.

Dengan persaingan yang sangat ketat pada bisnis utama perseroan, satu hal yang kami cermati ialah bagaimana posisi hutang perseroan dalam masa-masa sulit-nya? ternyata BIRD sangat berhati-hati dalam manajemen hutangnya, baik meminjam dan mempergunakan hutang yang telah ada, dalam grafik di bawah ini terlihat posisi total hutang perseroan baik (jangka pendek+panjang) mengalami penurunan di tahun-tahun yang sulit artinya perseroan tidak banyak melakukan ekspansi bisnis dan justru melakukan retrenchment. Hal ini sangat jelas terlihat pada laporan kuartalan perusahaan terutama di kuartal-4 2015 hingga akhir tahun 2016. Jumlah hutang tidak melebihi total hutang di periode sebelum tahun 2015.

Tabel. Beban Kewajiban BIRD

Blue Bird Keluar Dari Bayang-Bayang

Channel check yang kami lakukan terlihat porsi penambahan armada di tahun 2016 yang tergambar pada laporan fixed asset BIRD memang lebih rendah dibanding dengan tahun 2015. Pada tahun 2016, porsi fixed asset pada akun armada dan peralatan berjumlah Rp 732 miliar. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 terdapat penurunan sekitar 18%, artinya disini perusahaan seperti mengerem ekspansinya dengan cukup hati-hati.

Kami menilai, saat ini persaingan di industri transportasi darat telah mereda dengan regulasi dan kebijakan tariff baru yang telah di keluarkan oleh kementrian perhubungan.

Perbaikan ini jelas akan berpengaruh pada hasil margin keuangan perseroan kedepannya. Operating profit margin diprediksi akan bisa kembali di basis 20%-an, dan begitu pula pada basis net profit margin BIRD bisa kembali di atas 15-an%. Hal ini sudah pertanda baik bagi bisnis perseroan, jika melihat kondisi profitabilitas yang memang dibawah 5-7% dari basis normal profitabilitas perseroan secara historikal.

Cash Flow Blue BirdTetap Positif

Blue Bird Keluar Dari Bayang-Bayang

Satu hal yang kami lihat masih positif pada Blue Bird adalah arus kas operasional yang memiliki angka positif. Artinya, laba bersih perseroan masih mampu untuk membiayai working capital sejauh ini, dan kemudian free cash flow bisa tetap positif karena ekspansi perusahaan yang terlihat dari porsi capital expenditure terus menurun dari tahun 2014 hingga penghujung 2016 (seperti yang telah dijelaskan di atas).

Tabel. Income Statement BIRD

Blue Bird Keluar Dari Bayang-Bayang

Memang harus diakui dalam 2 tahun terakhir ini (2014-2016) pertumbuhan pendapatan per kuartal BIRD cenderung negatif, terlihat sejak kuartal-III tahun 2015 hingga saat ini, yang mengakibatkan harga saham perseroan terus menerus menurun di titik terendahnya, hingga mencapai Rp 2,750/saham pada awal tahun 2017 yang lalu, dengan P/BV yang di tradingkan sempat di bawah 2x.

Katalis Perbaikan

  1. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengumumkan ketentuan tarif batas bawah dan atas operator jasa angkutan taksi berbasis online atau daring. Ketentuan tarif batas bawah wilayah I yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Bali Tarif batas bawah adalah Rp 3,500 per km. Sedangkan batas atas Rp 6 ribu per km. Untuk wilayah II yang meliputi Kalimantan, Sulawesi hingga Papua, tarif batas bawah adalah Rp 3,700 ribu dan batas atas Rp 6,500 per km. (regulasi baru ini akan sangat positif karena tentu saja akan memperbaiki margin perseroan).
  2. Maraknya perusahaan yang mengadakan mudik bersama atau mudik gratis memberikan angin segar bagi perusahaan bus, salah satunya PT Blue Bird Tbk (BIRD). Seperti telah dijelaskan sebelumnya, terdapat porsi 15% dari jasa sewa kendaraan terhadap kontribusinya dengan pendapatan total BIRD, tentu saja hal ini akan ter-refleksi di laporan keuangan perseroan kedepannya.
  3. PT Go-Jek Indonesia dan PT Blue Bird Tbk mempererat kerja sama dengan meluncurkan aplikasi Go-Bluebird. permintaan semakin meningkat sejak kerja sama dengan perusahaan taksi terbuka tersebut melalui aplikasi Go-Car.

Grafik. Rating Chart BIRD

Blue Bird Keluar Dari Bayang-Bayang

Secara chart rating di atas, BIRD masih membutuhkan waktu untuk benar-benar menjadi perusahaan yang layak dijadikan sebagai saham value investing. Imbas dari persaingan ketat di bisnis industri angkutan darat dapat menggambarkan sebuah situasi bahwa perseroan memang kesulitan dalam melawan perusahaan-perusahaan online baru, hingga perseroan diharuskan mengubah bisnis modelnya dan juga melakukan penghematan. Namun, hal ini sangat bagus untuk dijadikan pelajaran bagi perseroan kedepan-nya.

Chart rating di atas menggambarkan perseroan butuh jalan yang panjang untuk mentransformasi sebagai perusahaan yang layak value investing. Konsensus baik secara nation dan industri menunjukkan posisi BIRD masih kalah, secara profitability, finance, pertumbuhan pendapatan, dan earning quality kesemuanya masih membutuhkan perbaikan.


Valuation?

Blue Bird Keluar Dari Bayang-Bayang
Secara valuasi, saat ini saham BIRD ditradingkan masih dibawah P/BV dalam 5 tahun terakhir-nya. P/BV mean 5 years ada di level 3.33x, dengan P/BV saat ini di level 2.65x; sedangkan untuk BIRD, highest PE band 5 years ada di level harga Rp 6,041/saham. Dengan harga saham saat ini berada di level Rp 4,810, maka masih ada peluang naik sebesar +25.5% untuk saham BIRD.

Kenaikan saham BIRD telah memperhitungkan potensi kenaikan pendapatan karena katalis perbaikan yang telah disinggung di atas. Hasil ini akan terlihat pada laporan keuangan yang akan dipublikasikan pada kuartal-II dan III nanti. Di akhir kata, saham ini belum masuk dalam saham value investing, namun bagi investor yang tertarik dengan perbaikan iklim bisnis dan membeli di harga bawah, maka BIRD bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
279462
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.