Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Brexit Belum Tuntas, Pound Masih Rawan Fluktuasi

Gkinvest 27 Nov 2018
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #pound
Perdana Menteri Theresa May belum tentu mampu meyakinkan parlemen untuk menyetujui draft kesepakatan Brexit dengan Uni Eropa, sehingga Poundsterling masih rawan.

Pound belum banyak bergerak di awal perdagangan minggu ini, meski Uni Eropa telah menyetujui draft kesepakatan Brexit. Pasalnya, draft belum disetujui oleh parlemen Inggris, sehingga membuat pound belum aman.

Dalam pertemuan Minggu, para pemimpin Eropa mendukung draft kesepakatan yang merangkum bentuk hubungan Uni Eropa dan Inggris di masa depan setelah Brexit. Ke-27 pemimpin Eropa menyetujui Kesepakatan Penarikan dan Deklarasi Politik hubungan masa depan Uni Eropa dan Inggris.

Sayangnya, hal ini belum berarti kemenangan untuk Perdana Menteri Theresa May, karena ia harus melalui satu perjuangan lagi, yaitu meyakinkan parlemen Inggris. Dalam rapat kabinet kemarin, May menginstruksikan pada jajarannya untuk mensosialisasikan draft Brexit. Namun, masih banyak penolakan baik dari internal partainya, maupun kubu oposisi.

Meski isu paling pelik dalam negosiasi diselesaikan, ternyata tidak memuaskan semua pihak. Isu perbatasan Irlandia akhirnya diselesaikan dengan pendekatan "backstop" yang tidak populer, yang memberi Irlandia Utara status khusus di kawasan Eropa. Masalahnya, opsi ini tidak disukai oleh Belfast, dan mempersulit perjuangan May. Apalagi May membutuhkan dukungan perwakilan Irlandia Utara di Parlemen untik meloloskan draft itu.

Ditambah lagi Partai Buruh menyatakan dengan tegas akan menolak draft tersebut. Bahkan dalam Partai Konservatif, yang merupakan partainya May, belum satu suara. Ada beberapa anggota yang belum bersedia menyetujui draft tersebut. Parlemen baru akan memberi keputusan pada 11 Desember. Alhasil, deal kemungkinan tercapai pertengahan bulan itu. Bila draft ditolak parlemen, maka kemungkinan bakal ada pemilu, bisa karena May mundur secara sukarela atau karena mosi tidak percaya.

GKInvest mencatat, pasar juga menantikan laporan BOE minggu ini sembari mengamati isu Brexit. BOE akan memberikan laporan ke parlemen mengenai penilaiannya terkait dampak Brexit ke sistem finansial dan ekonomi. Laporan yang akan disampaikan pada 29 Nopember itu bisa menjadi gambaran evaluasi independen terkait kesepakatan Brexit.

Kegagalan pound meraih penguatan pasca keputusan Uni Eropa mengindikasikan pasar masih skeptis draft tersebut bisa lolos di parlemen Inggris. Isu Brexit dan ketidakpastian politik masih menjadi kunci pergerakan sterling dan para analis masih berhati-hati soal outlook-nya. Dalam dua minggu ke depan, pound kemungkinan masih rawan fluktuasi.

 

Outlook Teknikal GBP/USD

Trend sterling masih bearish, tetapi dalam seminggu terakhir harga masih cenderung flat, bergerak di kisaran support 1.27635 dan resistance 1.28820. Kedua level tersebut selanjutnya akan menentukan arah sterling minggu ini. Jika support yang ditembus, maka trend bearish berlanjut, dengan potensi penurunan lanjutan menuju kisaran 1.26628.

GBPUSD Daily

Sementara itu, jika resistance yang ditembus, maka harga berpeluang menguji resistance trend line di kisaran 1.3000. Penembusan garis trend line tersebut akan mengakhiri trend bearish jangka menengahnya, dengan potensi rebound lanjutan menuju kisaran 1.31491 - 1.32977.

Untuk minggu ini, GKInvest memperkirakan pergerakan sterling akan bergerak di rentang: 

  • Support : 1.27635, 1.26628.
  • Resistance : 1.28820, 1.3000.

 


GKInvest adalah broker Indonesia yang terdaftar di BAPPEBTI. Selain legal, GKInvest menawarkan biaya transaksi yang paling murah di Indonesia serta beragam fasilitas yang dapat mempermudah transaksi Anda seperti MT4 Booster, VPS dan Signal Trading gratis. Pelajari tentang GKInvest.

Terkait Lainnya
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 13 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 13 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 18 jam lalu, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru