Manfaatkan Peluang Sell NZD/CHF Di Area Supply
63
|
Analisa Fundamental
Serangkaian data ekonomi AS yang mengecewakan semakin menguatkan kekhawatiran investor mengenai perlambatan ekonomi global. Akan tetapi, rencana Brexit PM Inggris Theresa May yang kembali ditolak untuk ketiga kalinya membuat investor lebih memilih tetap melakukan aksi Sell pada GBP/USD.
Dari data ekonomi AS, meskipun terjadi rebound pada penjualan rumah baru, tingkat inflasi serta pengeluaran konsumen yang lemah semakin memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan berbalik untuk menurunkan suku bunganya.
Di sisi lain, kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian Brexit semakin berlanjut setelah rencana Brexit May ditolak oleh 344 anggota parlemen Inggris, dan hanya 286 anggota parlemen yang mendukungnya.
Menanggapi kekalahan tersebut, May menyatakan bahwa hal tersebut akan memiliki implikasi "serius". Dirinya juga menambahkan bahwa "secara hukum", Inggris akan resmi keluar dari Uni Eropa pada 12 April mendatang. Untuk selanjutnya, anggota parlemen Inggris pada hari Senin (1 April) besok akan kembali melakukan pertemuan untuk memilih serangkaian opsi Brexit.
Analisa Teknikal
Meskipun sempat diperdagangkan menguat hingga 1.31357, nyatanya ketidakpastian Brexit membuat pasangan mata uang GBP/USD gagal rebound, dan sebaliknya ditutup pada teritori negatif. Sejalan dengan sentimen yang ada, pergerakan pasangan mata uang ini pun secara umum masih berada dalam tren bearish, di mana pergerakan harga masih berada di bawah garis MA 200, dan diperkirakan masih berpotensi untuk bergerak bearish dalam jangka pendek.
Rekomendasi
- Entry Sell: 1.30477
- Take Profit: 1.29598
- Stop Loss: 1.31180