Harga Emas Naik Setelah FOMC Memperjelas Sinyal Rate Cut
202
|
Analisa Fundamental
Harga emas pada sesi perdagangan Senin (15/Juli) naik tipis, setelah sebuah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi China yang melambat di kuartal kedua. Menurut Biro Statistik China, angka pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dari 6.4% (Q1) menjadi 6.2% (Q2). Angka ini merupakan level terendah bagi China selama 27 tahun. Meskipun demikian, data ini masih sesuai dengan perkiraan para pelaku pasar sebelumnya. Sementara itu, data industri manufaktur, penjualan ritel, dan investasi tetap China seluruhnya berhasil melampaui perkiraan.
Hingga analisa ini ditulis, harga emas masih bertahan di atas level psikologis 1,400; melompat dari level 1,200 dalam kurun waktu dua bulan terakhir, di tengah mencuatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. Dari data terbaru AS, pertumbuhan inflasi pada tingkat produsen dilaporkan naik 1.7% dalam basis tahunan, melampaui ekspektasi penurunan ke 1.6%.
Dari konflik perdagangan AS-China, ketegangan antara kedua negara tampaknya sedikit mereda. AS dikabarkan dapat memberikan lisensi pada perusahaan AS untuk kembali menjual produknya ke Huawei dalam waktu dua minggu ke depan. Terlebih lagi, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada bulan sebelumnya juga telah melakukan pertemuan di Jepang, dan berjanji untuk melanjutkan negosiasi perdagangan.
Analisa Teknikal
Emas masih berusaha bertahan di jalur bullish. Hingga memasuki sesi Eropa pada Senin (15/Juli), harga emas masih bertahan di atas garis SMA 50, SMA 100, dan SMA 200. Terlebih lagi, emas juga masih terus bertahan di atas level Support 1409.60, dan diperkirakan masih berpotensi melanjutkan tren bullish-nya.
Rekomendasi
- Entry Buy: 1409.60
- Take Profit: 1420.50
- Stop Loss: 1402.86