EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,125.62   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 jam lalu, #Saham AS

Emas Di Antara Pandemi Corona Dan Perang Harga Minyak

Penulis

Perspektif untuk pergerakan harga emas saat ini cenderung netral karena kondisi global sedang berada dalam situasi krisis akibat wabah Corona dan perang harga minyak.

Kondisi global saat ini dapat kita pandang sebagai krisis ekonomi. Banyak saham-saham yang berjatuhan dan tidak dapat mempertahankan pergerakannya di zona hijau. Kondisi krisis tersebut dipicu oleh pandemi Corona (Covid-19) dan perang harga minyak antara Rusia-Arab Saudi. Kedua negara tersebut gagal mencapai kesepakatan terkait pengurangan volume produksi harian mereka.

Sebagai informasi, biaya produksi minyak yang paling rendah saat ini adalah Saudi dengan nilai $8.98 per barel. Negara ini juga memiliki keunggulan absolut dari Rusia dan Amerika Serikat yang masing-masing mempunyai cost production USD19.21 per barel dan USD23.35 per barel.

Pasar saham energi AS saat ini rontok karena harga minyak dunia di bawah harga cost production. Jika kondisi ini berlarut-larut, maka AS akan memasuki kondisi resesi dan berimbas secara global. Kondisi global yang tidak stabil dan berlangsung terus-menerus akan memunculkan dua skenario besar, yaitu emas menjadi safe haven atau Dolar AS yang akan menjadi aset safe haven.

Jika melihat kondisi krisis global saat ini yang diakibatkan beberapa faktor, maka para investor akan cenderung ke fresh money yaitu Dolar AS. Oleh karena itu, pertukaran mata uang ke Dolar AS terus meningkat dan membawa Dolar semakin kuat walaupun sebagaian aset juga bergerak ke emas.

 

Outlook Teknikal Emas

Harga emas saat ini cenderung diperdagangkan sideways pada time frame besar (Daily ke atas).Setelah rebound dari Low 1451.87, logam mulia bergerak di level 1572.21. Pergerakan hari ini tertahan oleh resistance minor pada kisaran 1580.99. Harga akan melanjutkan penguatan jika berhasil break up level tersebut.

XAUUSD

Secara keseluruhan, kondisi indikator teknikal pada struktur time frame Weekly mengisyaratkan bahwa pergerakan sideways dalam rentang harga 1717 sampai 1463.

 


Rino Purbono

Market Analyst - BDSwiss Group

Rino Purbono merupakan seorang analis dan full-time trader Indonesia yang sudah berpengalaman selama lebih dari 8 tahun. Ia pernah menjadi trainer untuk broker lokal Axo Capital Futures dan berperan sebagai analis emas di SoegeeFX Yogyakarta. Volatilitas tinggi, perhitungan resiko yang cukup jelas, dan fundamental yang mudah dianalisa, membuatnya tertarik pada emas.

Rino Purbono juga berpengalaman menjadi analis untuk Alpari Research and Analysis. Ia sering berkontribusi di media ternama Indonesia, salah satunya Seputarforex. Saat ini, Rino Purbono membuat analisa market untuk BDSwiss Group yang berlisensi AS (NFA), Eropa, Jerman, dan FSC.

Arsip Analisa By : BDSwiss
292418
Penulis

BDSwiss merupakan broker forex teregulasi yang menawarkan beragam keringanan trading seperti fitur Raw Spread mulai dari 0.0 pips yang tanpa komisi, kebebasan trading via Mobile App khusus, dan dukungan untuk trader Indonesia yang sudah dioptimalkan. Profil Selengkapnya