EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.510   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,368.89/oz   |   Silver 28.52/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,164.81   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   AUD/JPY jatuh mendekati level 99.00 di tengah kehati-hatian pasar, menunggu reaksi Israel terhadap serangan Iran, 23 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut data MCX, harga emas berpotensi naik hari ini, 24 menit lalu, #Emas Teknikal   |   EUR/USD tidak menunjukkan tanda-tanda pergerkan meski dalam kondisi Oversold, 58 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level psikologis 1.0600 di tengah sentimen bearish, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 6 jam lalu, #Saham AS

Emas Masih Tertekan Jelang Event Penting FOMC Meeting Dan NFP AS

Penulis

Pekan lalu, harga emas tertekan akibat berkurangnya spekulasi rate cut agresif dan membaiknya data ekonomi AS. Minggu ini, FOMC meeting dan data tenaga kerja AS akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (26 Juli 2019), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Sepanjang pekan lalu, depresiasi harga emas berlanjut sebelum ditutup pada level USD1418.26 per troy ounce, melemah 0.5% dibandingkan harga penutupan minggu sebelumnya. Permintaan US Dollar meningkat seiring dengan berkurangnya spekulasi rate cut yang agresif, menyebabkan indeks USD melesat hingga menyentuh level 98.

Selain itu, pelemahan harga logam mulia juga disebabkan oleh data GDP dan Durable Goods Orders AS yang di atas konsensus pasar. Solidnya GDP AS kuartal kedua dan melonjaknya Durable Goods Orders bulan Juni memberi harapan akan pelonggaran moneter yang fleksibel. Pengamat memperkirakan, jika data fundamental ekonomi terus membaik, kemungkinan penurunan suku bunga hanya akan terjadi sekali sepanjang tahun ini, bukan tiga kali seperti proyeksi sebelumnya.

Dua event penting yang dinanti pasar minggu ini adalah FOMC meeting dan rilis data tenaga kerja AS (Non Farm Payrolls, upah, dan tingkat pengangguran). Meskipun kemungkinan rate cut sebesar 0.25% bulan ini telah diperhitungkan pasar, beredar juga spekulasi akan pemotongan suku bunga hingga 0.50% menyusul komentar pejabat The Fed akhir-akhir ini.

Dari perkembangan data fundamental ekonomi AS, sebagian besar pelaku pasar masih yakin dengan pemotongan sebesar 25 basis poin atau 0.25%. Meski demikian, jika Statement FOMC mengisyaratkan rate cut lanjutan, dan pernyataan Powell dianggap dovish, maka bisa dipastikan pergerakan Greenback akan berbalik bearish.

Data tenaga kerja bulan Juli akan dirilis setelah FOMC meeting. Apabila hasil rilis di bawah perkiraan, maka ekspektasi akan rate cut lanjutan bisa kembali menguat. Data penting lain dari AS minggu ini adalah Core PCE Price Index, ADP Non Farm, indeks ISM Manufacturing, dan kepercayaan konsumen versi CB.

Survei yang dilakukan Kitco.com menunjukkan mayoritas pemain Wall Street dan Main Street memperkirakan harga emas minggu ini akan bullish, dengan asumsi FOMC akan dovish. Sekitar 50% pemain Wall Street memperkirakan bullish, 19% bearish, dan 31% netral atau sideways. Sementara 61% pemain Main Street memperkirakan bullish, 23% bearish, dan 16% netral.

 

Tinjauan Teknikal

Emas Masih Tertekan Jelang Event

 

Chart Daily:

Konsolidasi (terbentuk inside bar), dengan kecenderungan bearish:

  1. Terjadi divergensi bearish indikator RSI.

  2. Terbentuk bearish engulfing candle.

  3. Harga menembus garis support Uptrend.

Jika ingin konfirmasi, sell saat harga telah berada di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands, dan kurva indikator RSI telah berada di bawah center line (level 50.0). Support kuat pada kurva EMA 21 hingga level 1400, sementara Resistance pada 1433.63.

Level Pivot mingguan : 1420.93

Resistance : 1422.04 (level 23.6% Fibo Expansion) ; 1433.63 ; 1447.50 (38.2% Fibo Expansion) ; 1467.65 (50% Fibo Expansion) ; 1478.85 ; 1487.89 (61.8% Fibo Expansion) ; 1500.00 ; 1513.44 (76.4% Fibo Expansion) ; 1554.22 (100% Fibo Expansion).

Support : 1410.90 ; 1400.00 ; 1383.00 ; 1373.00 ; 1358.00 ; 1348.00 ; 1332.44 ; 1319.75 ; 1309.00 ; 1297.00 ; 1285.15 ; 1275.00 ; 1266.16 ; 1253.28 ; 1242.50 ; 1231.15 ; 1218.45 ; 1211.80 ; 1204.02.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 21 ; Bollinger Bands (20,2) ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Expansion:

  • Titik 1: 1266.16 (harga terendah 2 Mei 2019).

  • Titik 2: 1439.09 (harga tertinggi 25 Juni 2019).

  • Titik 3: 1381.56 (harga terendah 1 Juli 2019).

Arsip Analisa By : Martin
289413
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.