Analisa Harga Emas
Data ketenagakerjaan AS cukup variatif minggu lalu. Tingkat pengangguran meningkat ke angka 5.9% sedangkan Non Farm Payroll dirilis lebih baik daripada ekspektasi konsensus. Hal ini memicu pergerakan harga yang cukup volatile dan berimbas terhadap kenaikan emas secara signifikan. Walaupun begitu, emas belum mampu menembus rentang harganya.
Padahal, jika harga emas bisa ditutup di atas level USD1800 per troy ounce, ada potensi penguatan lebih lanjut ke arah atas. Namun dengan kegagalan harga menembus rentang tersebut, maka emas lebih berpotensi bergerak dalam area sempit.
Analisa Harga Minyak
Di sisi lain, harga minyak justru kembali melanjutkan penguatan. Emas hitam semakin dekat ke level tertinggi 3 tahun terakhir, di mana harga minyak sempat diperdagangkan di atas USD75 per barel. Akan tetapi, perlu diwaspadai jika hal ini bisa meningkatkan tekanan jual yang menyebabkan harga melemah kembali dan ditutup di bawah USD75.
Bilamana minyak tidak mampu menembus ke atas USD75, maka harga kemungkinan besar akan terkoreksi. Namun dengan "macet"-nya lalu lintas perkapalan di tengah efek pandemi saat ini, harga komoditas yang bergantung pada logistik seperti minyak mentah diyakini akan terus bertahan.
Christopher Tahir - Exness Forex Training Specialist
Disclaimer: Publikasi analisa ini merupakan bentuk komunikasi marketing dan tidak mewakili riset atau saran investasi apapun. Konten yang terkandung di dalamnya mencerminkan pandangan umum dari pakar kami dan tidak berhubungan dengan kondisi pribadi, pengalaman investasi, ataupun situasi finansial para pembaca. Analisa ini juga tidak ditujukan untuk mempromosikan badan investasi independen manapun dan Exness tidak berkewajiban untuk melarang transaksi apapun sebelum rilis analisa. Para pembaca sebaiknya mewaspadai kemungkinan loss yang bisa terjadi. Exness tidak bertanggungjawab atas kerugian yang mungkin timbul dari penggunaan analisa ini.