Manfaatkan Peluang Sell NZD/CHF Di Area Supply
36
|
Keraguan sempat melanda investor di perdagangan Jumat 4 Mei 2018, pasca laporan ketenagakerjaan AS yang menunjukkan hasil bervariasi (upah melemah, NFP meleset dari perkiraan, pengangguran turun). Hal itu tercermin pada terbentuknya Doji EUR/USD dan Spin Candle GBP/USD grafik H1. Tak lama kemudian, USD kembali mendominasi, karena investor mencatat bahwa angka pengangguran (Unemployment Rate) AS periode April 2018 adalah rekor terendah sejak tahun 2000.
Pasar lapangan kerja AS tetap solid, dengan data NFP yang menunjukkan ekonomi AS telah menyerap tenaga kerja melebihi periode bulan sebelumnya, walaupun masih kurang dari perkiraan. Investor juga mencatat pelemahan data upah (Average Hourly Earnings) yang bisa mempengaruhi pertumbuhan inflasi.
Barangkali itu sebabnya mengapa tekanan jual terhadap EUR/USD dan GBP/USD terjadi pada 1 candle bearish saja. Setelah itu, harga memantul mendekali equilibrium Intraday atau level keseimbangan Kijun-sen H1. Dengan demikian, pergerakan korektif setelah lemahnya data upah adalah kemungkinan yang tidak dapat diabaikan untuk perdagangan di awal pekan berikutnya. Hal ini terutama menjelang pengumuman kebijakan moneter BoE dan data inflasi (CPI) AS yang akan dirilis Kamis, 10 Mei 2018.
Terlepas dari beberapa hal di atas, lonjakan indikator Volume terhadap price action yang membentuk Doji dan Spin Candle pasca Jobs Data AS atau data penting lainnya, justru memudahkan kita untuk melakukan strategi yang sederhana, yakni penempatan Pending Order buy stop dan sell stop di level High dan Low Candle.
Histori dan contoh lain dari kasus serupa menunjukkan bahwa lonjakan indikator Volume pada Candle Doji dan Spin setelah data penting, hampir 60 persen bisa diantisipasi dengan buy stop dan sell stop (untuk target pendek 30 - 50 pips); sisanya gagal atau menyentuh SL. Artinya, rasio win masih lebih besar ketimbang loss.
EUR/USD
GBP/USD