Euro ditutup berakhir nyaris stagnan versus Dolar AS pada sesi perdagangan kemarin (06/Agustus), setelah menemukan respon sellers saat harga menanjak ke 1.1250. Dolar AS pulih dan sekaligus membatasi rebound Euro, menyusul langkah China untuk membatasi pelemahan Yuan sambil meyakinkan investor bahwa negeri Tirai Bambu itu tidak akan menggunakan mata uangnya sebagai senjata dalam perseteruan dagang dengan AS.
Pada grafik Daily di bawah ini, Spinning Top terbentuk berdekatan dengan DMA-30 (Daily Moving Average periode 30, sekarang di 1.1213). Candle pattern itu umumnya berisiko bearish dalam 1 hingga 3 candle Daily berikutnya, untuk berhadapan dengan support 1.1100 dan 1.1025 (level terendah 2 tahun terakhir).
Pada grafik H1 di bawah ini, meski pergerakan harga cenderung netral setelah memasuki Kumo/Cloud Ichimoku, bias intraday masih bertendensi bullish selama EUR/USD diperdagangkan di atas level keseimbangan Kijun-sen H4 (1.1138) dan di atas Kijun-sen Daily (1.1169).
Dari dua grafik di atas, kondisi teknikal EUR/USD bisa disimpulkan cenderung mixed. Spinning Top menuntut kita agar lebih berhati-hati, barangkali implementasinya adalah dengan mengurangi ukuran lot pada skenario bullish intraday, terutama apabila terjadi breakout terhadap minor resistance trendline (harap waspadai pula kemungkinan false break). Setidaknya dibutuhkan penutupan candle H1 di atas 1.1220 untuk mengkonfirmasi skenario ini, yang memperbesar peluang menargetkan resistance 1.1250 dan 1.1270/80.
Sementara itu, skenario bearish pada grafik H1 dalam hal ini sejalan dengan Spinning Top Daily; kita sebaiknya menunggu candlestick H1 menutup harga di bawah 1.1138 (Kijun H4).
Jadi apa boleh buat, jika kemarin tidak dapat menemukan alasan untuk menempatkan posisi buy, maka hari ini saya pun memutuskan stand-aside terhadap pasangan mata uang ini untuk sementara waktu, sambil mengawasi price action terhadap minor resistance trendline dan Kijun-sen H4.
EUR/USD sementara ini berkonsolidasi di kisaran 1.1187, turun 0.09 persen pada pukul 18:15 WIB.
