Manfaatkan Peluang Sell NZD/CHF Di Area Supply
52
|
Meski berhasil menguat tipis di akhir pekan, Euro melemah sekitar 0.31 persen terhadap Dolar AS dalam lima hari perdagangan terakhir setelah berkonsolidasi di antara resistance 1.2177 hingga support 1.2058. Pelaku pasar cenderung berhati-hati menyusul pernyataan seorang pejabat ECB tentang wacana pemotongan suku bunga deposito untuk menjaga agar nilai tukar Euro tidak terlalu kuat. Selain itu, pasar tengah bersiap mengantisipasi laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis hari Jumat (05/Februari).
Grafik Daily
Outlook EUR/USD sementara ini masih negatif selama bergerak di bawah kurva DMA-30 (Daily Moving Average periode 30, sekarang di 1.2189). Indikator RSI juga masih berada di tengah atau di kisaran level keseimbangannya, sementara buyers masih merespon di area support Daily 1.2058. Di sisi lain, resistance 1.2177 masih tangguh bertahan membatasi upside.
Kondisi teknikal skala Daily masih sama seperti dua pekan sebelumnya. Breakout atau penutupan candlestick Daily di atas 1.2177/89 atau di bawah 1.2058 dibutuhkan untuk memberikan indikasi arah pergerakan harga berikutnya.
Grafik H1
Bias intraday sejauh ini kembali positif di atas Kijun-sen H4 (sekarang di 1.2117). Namun sejalan dengan outlook Daily, EUR/USD masih parkir di bawah Kijun-sen Daily (1.2201). Buyers memang bereaksi saat pasangan mata uang ini terjungkal ke 1.2058, tapi dalam tiga hari terakhir, akselerasi bullish tidak mampu mengejar zona 1.2175/1.2169 (High 26 dan 27 Januari). Dalam hal ini, EUR/USD mencetak High lebih rendah atau Lower High.
Jika kita juga mengamati indikator Volume dari tanggal 26 hingga 29 Januari, volume perdagangan memang meningkat. Akan tetapi, sejauh ini peningkatannya masih lebih berat ke sisi sellers ketimbang buyers. Barangkali kita masih perlu mewaspadai aksi jual dengan memfokuskan perhatian pada level 1.2115 dan 1.2058 untuk beberapa hari ke depan.