Tensi geopolitik sedikit melunak pekan lalu setelah China tampaknya berusaha keras membujuk Korea Utara untuk tidak menguji coba rudal balistiknya, terutama setelah AS mengatakan akan mempertimbangkan untuk menghancurkan setiap rudal yang diluncurkan oleh Korut.
Lawatan Wapres AS ke sejumlah negara, antara lain Jepang, bahkan Indonesia, untuk mencari dukungan terkait Korut dan sekaligus membahas perdagangan bilateral, tampaknya cukup berhasil menekan risk aversion yang mendorong investor memburu aset safe-haven Gold dan Yen.
Dolar sementara ini masih tetap rentan bukan karena tensi geopolitik di Suriah dan Semenanjung Korea, tapi karena sikap AS yang proteksionis dan keraguan investor terhadap kebijakan pemerintahan Trump menyusul kegagalannya meloloskan program kesehatan untuk menggantikan Obamacare. Ditambah lagi dengan pernyataan Trump bahwa Dolar telah menjadi terlalu kuat terhadap mata uang utama lainnya dan bahwa ia lebih menyukai suku bunga yang rendah agar produk AS lebih dapat bersaing dalam perdagangan internasional.
Namun demikian, beberapa rumor dan info menarik bergulir di akhir pekan, bahwa pemerintahan Donald Trump akan mengumumkan rancangan reformasi perpajakan hari Rabu pekan depan. Jika hal ini benar, maka barangkali kita akan menyaksikan Dolar kembali berusaha untuk rebound terutama terhadap Yen, setelah mengalami tekanan dalam 5 pekan terakhir.
Di sepanjang pekan (17-21 April), USD/JPY mencatat rebound 0.44%, setelah level bottom 108.10 bertindak sebagai support yang kuat.
Sementara itu, investor tampaknya cenderung berhati-hati untuk mengantisipasi hasil putaran pertama pilpres Perancis yang berlangsung hari ini (Minggu 23 April). Akibatnya, Euro terkoreksi terhadap Dolar setelah menjulang menyentuh 1.0776 (High 20 April), walapun buyers masih merespon di bawah 1.0700. Sehingga di sepanjang pekan Euro masih mencatat kenaikan 1.11% terhadap Dolar.
EUR/USD
Spike upper shadow terbentuk hari Kamis 20 April, mencerminkan respon sellers dari kisaran 1.0750/76. Tapi sebaliknya, spike lower shadow yang terbentuk Jumat 21 April, mewakili reaksi buyers setelah harga turun menyentuh 1.0681.
Dua candle terakhir tersebut menunjukkan kehati-hatian investor untuk mengantisipasi hasil putaran pertama pilpres Perancis yang dijadwalkan Minggu 23 April.
Pada sisi upside, stabilisasi harga di atas level equilibrium Kijun-sen Daily 1.0736 dibutuhkan untuk menjaga momentum bullish jangka menengah, berhadapan dengan resisten minor 1.0776 dan 1.0818/23 (High 21 Maret / 22 Maret).
Sebaliknya pada sisi downside, penutupan harga di bawah level Tenkan-sen (sekarang di 1.0677) dan di bawah 1.0669 (High 17 April) berpotensi menetralisir outlook positif jangka pendek/menengah, berhadapan dengan support minor 1.0639/28.
USD/JPY
Berusaha mengejar 109.47 kemarin namun gagal sehingga harga terjebak Inside Bar 109.47 - 108.71. Break atau penutupan harga di atas 109.47 dan 108.71 dibutuhkan yang dapat mengindikasi arah pergerakan harga dalam jangka pendek/menengah.
Masih berada dalam outlook/bias jangka menengah yang negatif, di atas 109.47 dibutuhkan untuk mengurangi tekanan bearish sekaligus membuka peluang menguji area resisten 110.10/28, berhadapan dengan level Kijun-sen 110.82.
Sebaliknya pada sisi downside, di bawah 108.71 berhadapan dengan support minor 108.37/31 dan 108.10. Break atau penutupan harga di bawah 108.10 berpotensi memicu bearish continuation mengejar harga yang lebih rendah.