EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,148.30   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 2 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 2 jam lalu, #Saham AS

GBP/USD 14 Juli: Review Teknikal Akhir Pekan

Penulis

Dari terbentuknya Bullish Pin Bar dan indikator RSI yang sekarang di 51.70, skenario bullish Intraday di awal pekan berikutnya adalah kemungkinan yang tidak dapat diabaikan.

Pound Inggris berbalik menguat dan bertahan lebih tinggi 0.23 persen terhadap Dolar AS kemarin, Jumat 13 Juli, setelah buyers beraksi di sesi London dan New York hingga jelang penutupan perdagangan di akhir pekan. Pound Inggris berhasil mengurangi pelemahannya terhadap Greenback, sehingga penurunannya menjadi 0.44 persen saja. Padahal selama empat hari berturut-turut (9 - 12 Juli), Sterling telah tergerus 0.88 persen.

Lemahnya dukungan terhadap Sterling di awal pekan lalu terutama disebabkan oleh ketidakpastian politik Inggris, akibat mundurnya Boris Johnson dan David Davis dari kursi Menlu dan Menteri Brexit. Ketidakpastian politik tersebut mereda usai pertemuan antara PM Inggris Theresa May dengan Presiden AS Donald Trump, ditambah dengan komentar hawkish dari pejabat BoE, Jon Cunliffe, terkait pertumbuhan ekonomi dan prospek kenaikan suku bunga.

Di sesi New York semalam, laporan hasil survei University of Michigan (UoM) AS terhadap Consumer Sentiment tumbuh lebih kecil dari perkiraan, sehingga ikut berkontribusi pada aksi beli Cable. Dari laporan UoM tersebut, terungkap bahwa ternyata warga AS khawatir akan perang tarif dagang antara AS-China yang berakselerasi sangat cepat di awal bulan Juli. Sebanyak 38% responden mencemaskan dampak negatif dari perang dagang tersebut. Angka ini lebih tinggi ketimbang hasil survei bulan sebelumnya.

Direktur Survey UoM, Richard Curtin, juga ikut menambahkan bahwa perang dagang bisa berdampak menurunkan Personal Spending atau melemahkan daya beli konsumen.

Menyimak price action atau aksi harga pada grafik H1 di bawah ini, kita dapat melihat bahwa tidak ada celah untuk men-setup posisi sell, setelah Bullish Pin Bar terbentuk di sesi London, disusul dengan Three White Soldiers di sesi New York. Derasnya aksi buyers berlanjut hingga menembus level keseimbangan Kijun-sen H4 (sekarang di 1.3226), berhadapan cukup dekat dengan Kijun-sen Daily (sekarang di 1.3248). Sellers barangkali akan merespon dari area 1.3226-1.3248.

Di sisi lain, Cable telah melambung cukup jauh di atas level Kijun-sen H1 (sekarang di 1.3170). Sehingga jika harga terkoreksi turun, buyers dari kisaran 1.3170-1.3189 kemungkinan akan mencoba mengambil kesempatan untuk kembali mendorong Cable bergerak naik.

 

GBPUSD H1 20180714

Keterangan gambar: Kijun-sen H1=biru, Kijun-sen H4=hijau, Kijun-sen Daily=coklat

Pada grafik Daily di bawah ini, kita bisa melihat bahwa market masih menghormati support 1.3101 (Low 21 Juni). Dari terbentuknya Bullish Pin Bar, yang juga didukung oleh indikator RSI (sekarang di 51.70), skenario bullish Intraday di awal pekan berikutnya adalah kemungkinan yang tidak dapat diabaikan.

Penutupan harga di atas DMA-30 (Daily Moving Average periode 30) yang sekarang berlokasi di 1.3260 dan di atas 1.3314 (High 22 Juni), dibutuhkan untuk mengkonfirmasi skenario bullish agar bisa berhadapan dengan resistance berikutnya.

 

GBPUSD D1 20180714

Arsip Analisa By : Buge Satrio
284426
Penulis

Buge Satrio Lelono memiliki latar belakang pendidikan IT dan mengenal forex sejak tahun 2003 ketika platform Metatrader masih versi 3. Setelah berlatih di akun demo selama beberapa tahun dan mencoba berbagai teknik trading, Buge menekuni forex secara full-time sejak awal 2014. Kini aktif trading mengandalkan pengamatan Price Action, Ichimoku Kinko-hyo, Trading Plan, dan pengendalian risiko tak lebih dari 1 persen.