EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,168.54   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 2 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

GBP/USD: Bearish Di Bawah 1.3179/89

Penulis

GBP/USD masih cenderung melemah pasca rilis CPI AS semalam. Bias Intraday Cable masih bearish selama harga diperdagangkan di bawah area 1.3167/89.

Setelah bergerak dalam rentang harga yang relatif cukup ketat, Pound Inggris melemah terhadap Greenback di perdagangan kemarin, Kamis 12 Juli, dan ditutup lebih rendah 0.22 persen ke posisi 1.3178.

Sejak perdagangan di awal pekan (Senin 9 Juli) hingga kemarin, Sterling terdepresiasi 0.88 persen versus Dolar, menyusul ketidakpastian politik Inggris (seputar Brexit) yang menekan permintaan terhadap Sterling. Mundurnya Boris Johnson dan David Davis dari posisi Menlu dan Menteri Brexit rupanya mampu membebani sentimen terhadap mata uang Inggris.

Di sisi lain, Dolar AS tetap mendapat dukungan dari ekspektasi laju pengetatan moneter oleh Federal Reserve, dengan prospek bahwa masih akan ada dua kali kenaikan suku bunga hingga akhir tahun ini.

Pada grafik H1, kita bisa melihat bahwa buyers mencoba mendorong harga naik setelah rilis data CPI AS yang meleset dari perkiraan. Akan tetapi, sellers kembali menekan di kisaran level Kijun-sen H1 setelah kemunculan Tweezer. Pola candlestick itu pula yang menjadi alasan saya untuk meletakkan posisi sell semalam. Hasilnya, posisi tersebut berhasil menyentuh target 40 pips di awal sesi Asia hari ini.

 

GBPUSD H1 20180713

Keterangan gambar: Kijun-sen H1=biru, Kijun-sen H4=hijau, Kijun-sen Daily=coklat

GBP/USD sementara ini tercatat turun 0.55% ke level 1.3133 pada pukul 14:32 WIB.

Bias Intraday Cable masih bearish selama harga diperdagangkan di bawah area 1.3167/89. Outlook negatif hanya bisa dinetralisir jika ada break atau penutupan harga di atas level Kijun-sen H4 (sekarang di 1.3246).

 

Level Teknikal Intraday

  • Resistance: 1.3179/89, 1.3101, 1.3246/61
  • Support: 1.3120/00, 1.3048/39, 1.3000
  • Catatan:
    • Jika masih hold posisi sell, waspadai respon buyers atau koreksi ketika harga bergerak menuju 1.3120/00.
    • Sebaiknya cari posisi sell ketika harga terkoreksi menuju Kijun-sen H1, sambil menunggu kemungkinan terbentuknya price action yang membentuk Tweezer atau Inside Bar. Kedua pola candle tersebut dapat menjadi alasan untuk menempatkan posisi sell di sesi London atau sesi New York

 

Good luck... and trade safe!

Arsip Analisa By : Buge Satrio
284417
Penulis

Buge Satrio Lelono memiliki latar belakang pendidikan IT dan mengenal forex sejak tahun 2003 ketika platform Metatrader masih versi 3. Setelah berlatih di akun demo selama beberapa tahun dan mencoba berbagai teknik trading, Buge menekuni forex secara full-time sejak awal 2014. Kini aktif trading mengandalkan pengamatan Price Action, Ichimoku Kinko-hyo, Trading Plan, dan pengendalian risiko tak lebih dari 1 persen.