EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,089.64   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 5 jam lalu, #Saham AS

GBP/USD Di Posisi Defensif Setelah Perkembangan Brexit Terkini

Penulis

GBP/USD merosot hingga area 1.28, tertekan oleh tarik ulur kesepakatan Brexit di parlemen Inggris. Berikut analisa selengkapnya untuk GBP/USD.

Info Pasar

GBP/USD sedang dalam posisi defensif, setelah mengalami penurunan cukup drastis karena ketidakpastian Brexit dan suasana risk-off di pasar. GBP menjadi target aksi jual karena ketidakpastian Brexit kembali menyala, dan mengecilkan prospek Brexit dengan kesepakatan sebelum batas waktu 31 Oktober.

 

Analisa Teknikal GBP/USD

GBP/USD Di Posisi Definsif, Bisa Alami

GBP/USD diperkirakan bergerak di area 1.2780-1.2940. Rencana trading akan menempatkan Pending Order pada:

  • Buy Stop (OP 1): 1.2890, Take Profit: 1.2940 (50 Pips).
  • Sell Stop (OP 2): 1.2830, Take Profit: 1.2780 (50 Pips).
  • Stop Loss: 25-50 Pips.

 

Perhatian:

Broker yang saya gunakan bisa jadi berbeda dengan yang Anda gunakan. Perbedaan spread, harga tertinggi dan terendah, bisa mempercepat tereksekusi atau tidaknya analisa ini.

Arsip Analisa By : Rachmat
290674
Penulis

Mulai terjun di dunia trading akhir tahun 2009. Pertama kali belajar konsep Money Management dari seorang trader Jepang, kemudian berlanjut otodidak. Strategi trading berpatokan pada level Support dan Resistance (Supply and Demand), dengan dasar High Low yang pernah terjadi, ditunjang range market yang sedang berlangsung dan pembatasan risiko.