Poundsterling mampu mempertahankan recovery dan berakhir menguat 0.20 persen terhadap Dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin (10/Februari). Namun, outlook intraday tetap negatif apabila upside GBP/USD masih dibatasi level ekuilibrium Kijun-sen H4 (1.2970). Sementara itu, investor tampaknya mulai berhati-hati untuk mengantisipasi publikasi data GDP kuartal keempat Inggris yang diperkirakan berdampak tinggi mempengaruhi fluktuasi harga.
Inside Bar kembali terdeteksi saat Sterling berupaya rebound pada perdagangan kemarin. Namun, akselerasi sellers ternyata tidak sesuai dengan harapan, sehingga di awal perdagangan sesi Asia Selasa (11/Februari) hari ini, saya putuskan untuk exit dari posisi sell dan wait and see hingga data Inggris dirilis.
Situasi teknikal pada hari ini tidak terlalu jauh berbeda seperti kemarin. Hanya ada sedikit penyesuaian setelah resistance minor 1.2945 terbentuk. Level 1.2920 kembali menjadi fokus untuk perdagangan intraday.
Skenario bullish masih seperti sebelumnya, membutuhkan breakout tegas di atas resistance dinamis 1.2970 (Kijun-sen H4). Aksi harga tersebut berisiko mendorong atau memicu momentum untuk mengejar 1.3000 dan 1.3045 (High 4 Februari).
Di sisi lain, skenario sell on rally (mencari atau men-setup posisi sell saat harga bergerak naik) akan cukup ideal apabila GBP/USD bergerak ke area 1.2945 – 1.2970. Tentu saja, ini kemungkinan akan sangat tergantung pada price action yang mencerminkan respon pasar, atau candle pattern yang terbentuk menjelang dan setelah GDP Inggris.
GBP/USD sementara ini (pukul 08:22 WIB) tercatat berkonsolidasi di kisaran 1.2920 atau lebih tinggi 0.05 persen dari penutupan perdagangan kemarin.
Good luck… and trade safe!