Analisa Fundamental
GBP/USD mencatatkan rekor terendah dua tahun pasca laporan data GDP Inggris Kuartal II menunjukkan pertumbuhan negatif. Buruknya data ini disinyalir sebagai dampak dari ketidakpastian Brexit, serta meningkatnya kemungkinan bahwa Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa adanya kesepakatan.
Selain itu, faktor politik dalam negeri turut mendukung sentimen negatif GBP/USD. The Telegraph melaporkan bahwa anggota parlemen dari Partai Buruh telah memperoleh instruksi untuk membatalkan semua perjalananya awal September nanti. Instruksi tersebut diberikan guna mengantisipasi kemungkinan Jeremy Corbyn akan mengajukan mosi tidak percaya pada pemerintah.
Di sisi lain, investor juga lebih memilih untuk melakukan aksi beli pada mata uang Dolar AS ketimbang Sterling. Sengketa perdagangan AS-China tampaknya masih akan terus berlarut, sehingga kekhawatiran terhadap konflik perdagangan juga masih menyelimuti investor. Ditambah lagi, pasca statement Presiden AS Donald Trump Jumat lalu yang mengatakan bahwa dia tidak siap untuk membuat kesepakatan dengan China, menjadi alasan investor untuk melakukan aksi buy USD.
Analisa Teknikal
Sejalan dengan sentimen fundamental yang ada, GBP/USD secara teknikal masih bertahan di bawah garis SMA 50, SMA 100, dan SMA 200. Pun, harga yang masih berada di bawah Resistance 1.20500 mengindikasikan kemungkinan bahwa GBP/USD masih berpotensi turun lebih lanjut ke sekitar Support 1.19900.
Rekomendasi
- Entry Sell: 1.20500
- Take Profit: 1.19900
- Stop Loss: 1.20800
Selain analisa di atas, Anda juga bisa mendapatkan kumpulan berita dan analisa terhangat untuk melengkapi kebutuhan trading, langsung di email Anda. Silahkan subscribe Newsletter kami di sini.