Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 23 Desember 2019, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.
Tinjauan Fundamental
Hingga Senin pekan ini, Rupiah menguat tipis 0.12% dibandingkan penutupan minggu sebelumnya, dan ditutup pada level 13967.50 per USD. Di awal pekan lalu, Rupiah sempat melemah hingga menembus level 14000 setelah data neraca perdagangan Indonesia bulan November mencatat defisit sebesar USD1.33 miliar, jauh lebih rendah dari perkiraan defisit USD0.13 miliar, dan merupakan defisit tertinggi sejak bulan April lalu.
Namun, mata uang Garuda berbalik menguat pasca Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan (BI 7-Day Reverse Repo Rate) pada level +5.00%. Selain itu, penguatan Rupiah juga didukung oleh akan segera disahkannya perjanjian dagang AS-China tahap pertama, yang berpotensi mengakhiri perang dagang. Jika perang dagang berakhir, diharapkan pertumbuhan global akan membaik dan investor akan kembali masuk pada asset-asset berisiko termasuk mata uang negara-negara berkembang.
Hingga akhir bulan ini, tidak ada rilis data penting, baik dari dalam negeri maupun dari AS. Secara teknikal, Rupiah masih cenderung menguat dengan support kuat pada level 13955 hingga 13905.
Jadwal Rilis Data Fundamental
Selasa, 31 Desember 2019:
- Jam 17:00 WIB: Uang beredar M2 di Indonesia bulan November 2019 y/y: bulan sebelumnya: +6.3%. Perkiraan: +6.6%.
Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: Durable Goods Orders, indeks Richmond Manufacturing dan Jobless Claims.
Tinjauan Teknikal
Chart Daily:
USD/IDR masih cenderung bearish (Rupiah masih cenderung menguat) dengan penunjukan sebagai berikut:
- Harga berada di bawah kurva lower band indikator Bollinger Bands dan di bawah kurva resistance EMA 34.
- Titik indikator Parabolic SAR masih berada di atas bar candlestick.
- Kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.
- Garis histogram indikator ADX berwarna merah yang menunjukkan sentimen bearish.
Support kuat pada level 13955 hingga 13905.
Level Pivot mingguan: 13983.83
Resistance: 13980.00 ; 13998.57 (76.4% Fibo Retracement) ; 14020.00 ; 14045.00 ; 14066.72 (61.8% Fibo Retracement) ; 14105.00 ; 14121.60 (50% Fibo Retracement) ; 14150.00 ; 14176.48 (38.2% Fibo Retracement) ; 14217.00 ; 14244.64 (23.6% Fibo Retracement) ; 14280.00 ; 14312.00 ; 14355.00 ; 14435.00 ; 14475.00 ; 14525.00 ; 14600.00 ; 14650.00 ; 14721.83 ; 14785.00 ; 14930.00 ; 15050.00 ; 15140.00 ; 15200.00 ; 15265.00 ; 15327.00 ; 15400.00.
Support: 13955.00 ; 13905.00 ; 13835 ; 13720.60 ; 13571.50 ; 13477.80 ; 13401.60 ; 13328.84 ; 13263.00.
Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 34 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).
- Titik Swing Low: 13889.00 (harga terendah 15 Juli 2019).
- Titik Swing High: 14355.00 (harga tertinggi 6 Agustus 2019).